[SERIES] Falling [Chapter 2]

Falling By Kyoung

Main Cast: Cho Kyuhyun & Choi Sooyoung

Genre: Hurt/Comfort, Romance, Drama

Rate : M (Implisit Content)

Duration: SERIES

Note: Udah sekitar setahun aku gak update FF, dan sekarang aku bakal comeback dengan FF terbaruku. Dengan cast yang baru juga. Sebenernya udah lama sih aku jadi KNIGHT, jadi bisa dibilang kalo ini bukan cast baru.

Hanya FF selingan di tengah rasa rinduku dengan moment Kyuyoung yang gak muncul-muncul #pundung.

Semoga reader semua suka.

(Don’t Like Don’t Read)

‘Aku terjatuh, dan tetap akan selalu terjatuh –Choi Sooyoung’

 

Chapter 2

 

Kyuhyun POV

“Kau! Pria kurang ajar. Biadab. Sialan! Aku yakin suatu saat nanti kau akan menyesali perbuatanmu. Kau akan menyesalinya seumur hidup. Dan mimpi buruk selalu membayangi kehidupanmu.”

 

“Ingat ini baik-baik, Cho Kyuhyun. Selamanya. Aku. Akan. Membencimu.”

 

Aku tersentak bangun dari tidurku saat mimpi buruk akan kenangan menyakitkan empat tahun yang lalu kembali merusak waktu tidurku. Mimpi yang sudah empat tahun belakangan ini selalu menganggu tidurku. Bahkan hidupku pun tidak tenang sama sekali.

Mimpi itu bagaikan sebuah kutukan yang diberikan Sooyoung untukku.

Selama ini aku selalu mencari kabar keberadaannya. Aku bahkan sampai menyuruh beberapa detektif untuk mencari keberadaanya, tapi toh hasilnya pun sama saja nihil.

Beberapa tahun kemudian tiba-tiba saja perusahaan keluargaku di ambang kebangkrutan, dan itu mengharuskan ku menikah paksa dengan Seo Joohyun. Karena keluarga Seohyun lah yang sudah membantu keluarga ku untuk menstabilkan perusahaan kembali, dan keluarga wanita itu meminta ayahku untuk menjodohkanku dengannya.

Awalnya aku menolaknya keras-keras, tapi kalau aku tak menerima perjodohan itu keluarga ku akan bangkrut total. Akhirnya aku terpaksa menerima perjodohan itu. Ini semua demi KELUARGAKU.

Dan tentang Sooyoung, bahkan sampai saat ini pun aku masih mencoba mencari keberadaannya. Kali saja tuhan memberkatiku dan menemukanku dengan wanita itu. Wanita yang menjadi ibu dari anakku.

Aku bahkan tidak tahu bagaimana rupa anakku. Apa dia perempuan atau laki-laki. Aku harap kalau dia perempuan, dia akan secantik dan sebaik Sooyoung. Dan kalau dia laki-laki, aku harap dia tidak menurun sikap brengsek-ku. Aku menginginkan anakku menjadi anak yang baik dan bisa membahagiakan Sooyoung.

Dan harapan terbesarku adalah bisa bertemu dengan Sooyoung dan anakku.

Aku menolehkan kepalaku dan melihat Seohyun masih terlelap dalam tidurnya. Jujur, aku tidak memiliki perasaan apapun ke wanita ini. Saat itu aku hanya ingin bermain-main saja dengannya. Saat ini hatiku masih dipenuhi oleh seorang wanita yang sudah kusakiti.

Aku beranjak dari ranjang dan keluar dari kamar. Rasa-rasanya aku membutuhkan alkohol untuk menjernihan pikiranku saat ini. Bayangan wajah Sooyoung yang menangis dan meluapkan emosinya didepanku membuatku merutuk dalam hati.

Aku tidak tahu ternyata seorang Choi Sooyoung memiliki pesona yang luar biasa. Awalnya aku hanya menganggap nya gadis polos yang bisa ku mainkan sepuasnya. Tapi ternyata aku salah besar. Choi Sooyoung benar-benar menjadi candu untukku. Dan aku benar-benar sudah kecanduan dengan wanita itu.

“Kenapa semalam kau pindah tidur di sofa?” Tanya Seohyun saat kami sedang sarapan pagi di meja makan.

Aku tidak menoleh kearahnya dan masih fokus dengan sarapanku.  “Aku tidak bisa tidur dan memutuskan untuk minum alkohol.” Kataku acuh tak acuh.

Aku jelas mendengar dengusan kesal Seohyun,  “Kau kan bisa kembali ke kamar lagi.” Katanya. Aku melirik kearahnya, dan meliriknya sekilas.  “Ku rasa itu bukan hal yang patut untuk di perdebatkan.” Kataku cuek.

“Kita sudah dua tahun menikah dan sikapmu tidak pernah berubah. Kau selalu mendiamiku, bahkan kau enggan menyentuhku. Ada apa denganmu, Kyuhyun-ah?” Aku mulai muak saat mendengarnya kembali mengomel tentang sikapku yang terlalu cuek dengannya.

“Karena aku menikah dengamu karena terpaksa. Lagipula aku tidak menginginkan pernikahan ini.” Jawabku dengan nada datar.

“Tapi seharusnya kau bisa merubah sikapmu kepadaku. Aku adalah istrimu, dan seharusnya kau bisa melihatku sebagai istrimu.” Katanya. Aku tidak menjawabnya dan lebih memilih memakan sarapan-ku.

“Ah, aku tahu. Pasti karena jalang itu kan? Karena wanita kurang ajar itu, kau masih merasa bersalah sampai sekarang dan tidak bisa melupakan wanita itu.” Katanya dengan nada sakartik.

Aku menoleh cepat kearahnya. Dia sudah mengatai wanitaku yang tidak-tidak. Busuk sekali mulutnya itu.  “Jaga bicaramu. Bahkan dia lebih baik daripada dirimu.” Jawabku dengan rahang mengeras.

“Sayang sekali. Tapi Sooyoung sudah pergi entah kemana. Seharusya kau melupakannya dan hanya melihatku sebagai istrimu. Lihat aku sebagai istrimu, Cho Kyuhyun.”

Aku membanting sendok dan garpuku keras menyebabkan dentingan keras karena sendok dan garpu itu berbenturan dengan piring. Aku menatapnya dengan tatapan tajamku. Rahangku mengeras karena mendengar ucapannya yang mengatai wanitaku.

“Tutup mulutmu, Seo Joohyun. Dan ingat! Aku tidak akan pernah mencintaimu.” Kataku lalu beranjak dari dudukku dan bersiap-siap berangkat ke kantor.

“Kenapa? Kenapa kau tidak bisa melupakannya, huh? Apa karena kau masih merasa bersalah sudah mempermainkannya? Atau kau merasa bersalah karena sudah menghamilinya, dan sampai sekarang kau tidak tahu bagaimana keadaan wanita itu dan juga anakmu?”

Langkahku terhenti sesaat karena mendengar kata-katanya yang menohok hatiku. Ucapannya benar semua, dan aku tidak akan menyangkalnya.

“Ucapanmu benar. Dan ya, aku merasa sangat bersalah karena sudah mempermainkannya. Dan rasa bersalah itu tidak akan pernah hilang sebelum aku bertemu dan meminta maaf langsung kepada Sooyoung.”

Setelah mengucapkan kata-kata itu aku pun kembali melangkahkan kakiku keluar dari rumah dan bersiap berangkat ke kantor. Aku tidak mengurbis teriakan Seohyun yang mencaci maki sikapku.

Hari ini benar-benar sial untukku. Sekretarisku tiba-tiba saja mengundurkan diri karena harus lebih fokus mengurus keluarganya, dan hal itu berimbas pada kinerja ku. Aku tidak mungkin bisa menyelesaikan semua pekerjaanku tanpa bantuan sekretaris. Walaupun masih ada seorag asisten, tapi mereka tidak bisa kuandalkan untuk mengurus jadwalku.

Suara ketukan pintu membuatku mengalihkan tatapanku dari tumpukan dokumen yang harus ku tada tangani segera. Choi Siwon –kakak laki-lakiku masuk dengan pesona wibawanya yang menguar.

“Sepertinya kau sibuk sekali hari ini? Kudengar sekretarismu mengundurkan diri?” Tanyanya. Aku sebenarnya sedang malas berbicara dengan orang lain. Moodku hari ini benar-benar sedang jelek.

“Ya, dan ucapanmu benar semua.” Jawabku yang kembali fokus dengan bertumpuk-tumpuk dokumen di depanku.

“Kau tidak perlu memforsir tubuhmu untuk pekerjaan. Sekali-kali liburanlah bersama istrimu. Kau tahu, hidupmu terlalu monoton, Kyu.”

“Aku tidak tertarik. Kalau kau mau, kau bisa melakukannya dengan Tiffany.”

“Sial! Adikku menjadi keras kepala setelah menikah dengan putri konlomerat.” Katanya dengan nada mengejek. Aku mendengus kesal mendengar ucapanya.

“Hei! Setidaknya hiburlah dirimu sendiri. Kau benar-benar terlihat seperti orang tak tersentuh. Sikapmu yang dingin dan datar itu benar-benar membuat orang-orang sekelilingmu menjadi es.”

“Kalau kau tidak ada kerjaan lebih baik tinggalkan ruanganku dan urusi urusanmu sendiri, Hyung.” Jawabku acuh tak acuh.

“Kau benar-benar berubah, Kyu? Apa perubahan mu ini karena menghilangnya Choi Sooyoung, huh?” Aku tiba-tiba saja mematung.

Ya. Hyungku memang sudah tahu mengenai masalahku dengan Sooyoung. Keluargaku memang sudah tahu semua kalau Sooyoung menghilang secara tiba-tiba. Hanya saja mereka tidak tahu kalau menghilangya Sooyoung adalah hasil perbuatan bejatku kepadanya. Hyungku juga satu-satunya orang yang tahu kalau Sooyoung sedang mengandung anakku ketika dia menghilang dari kota ini.

Aku menghela nafas panjang,  “Kau tahu jawabannya, Hyung.” Kataku.

Siwon hyung mulai menatapku dengan serius.  “Kau memang luar biasa brengsek, Kyu. Rasa-rasanya aku ingin membunuhmu saat itu. Dan sampai sekarang pun aku masih berniat membunuhmu.” Aku hanya menghela nafas pelan mendengar ucapannya. Dia benar. Aku patut dibuhuh.

“Aku menyesal, Hyung. Tapi percuma saja, Sooyoung tidak akan tahu kalau aku menyesali semua perbuatanku. Dia pergi entah kemana membawa anakku bersamanya.”

“Aku benar-benar kecewa dengan sikapmu. Awalnya aku tak peduli dengan sikapmu yang selalu mempermainkan wanita, tapi saat kau memperkenalkan Sooyoung kepada keluarga kita, aku merasakan dia wanita yang bisa membuat kedamaian untuk keluarga kita. Tapi kau menyia-nyiakan wanita sebaik Sooyoung begitu saja.”

“Aku bahkan sangat berharap dia bisa mengubahmu menjadi pria baik-baik. Tapi kau malah mempermainkannya. Dan sekarang kau mengatakan menyesali perbuatanmu pun Sooyoung dan anakmu tidak akan mengetahuinya. Percuma saja kau selalu menyesali semuanya, Kyu. Sooyoung tidak akan memaafkanmu.”

Aku tertohok mendengar setiap kalimat yang keluar dari mulut Siwon hyung. Kata-kata yang hampir sama yang Sooyoung katakan saat dia mengetahui kalau aku hanya mempermainkannya.

Dan kata-kata itu menjadi mimpi burukku sekarang. Selalu menjadi bunga tidur di setiap tidurku. Menjadi boomerang untuk diriku sendiri. Dan aku benar-benar mendapat KARMA dari semua itu. Semua yang kulakukan kepada Sooyoung. Menyakitinya. Mempermainkannya. Membuatnya menangis. Semuanya adalah KARMA untukku.

“Sekarang semuanya ada di tanganmu, Kyu. Menyesali perbuatanmu dan menyalahkan dirimu seumur hidup, atau mencari kebahagiaan lain dengan orang lain.” Ucapnya. Aku masih diam mendengar ucapannya. Ya. Aku hanya bisa diam mendengarkan.

“Ingatlah, kau sudah memiliki istri. Dan ku lihat istrimu juga mencintaimu, seharusnya kau belajar untuk mencintainya dan melupakan Sooyoung. Itu pun kalau kau bisa melupakannya.”

“Aku tidak akan pernah bisa melupakannya, hyung. Sooyoung benar-benar tidak bisa ku hapus dari ingatanku.”

“Itu semua karena rasa bersalahmu kepadanya, kan? Semua itu karena dirimu sendiri yang buat.

Kau tahu? Karena kelakuan bejatmu, kau sudah membuat orang-orang yang sudah mempercayakan dirimu terluka. Bukan hanya Sooyoung dan istrimu. Tapi semua wanita yang sudah kau permainkan.”

“Aku tahu.”

“Dan sekarang bagaimana? Apa yang akan kau lakukan?” Tanyanya. Aku mendongak menatap matanya.  “Aku masih akan berusaha menemukan Sooyoung. Setidaknya aku bisa minta maaf secara langsung kepadanya. Aku juga ingin melihat anakku.” Kataku.

“Kau yakin dia akan memaafkanmu? Dia sangat membencimu, Kyu. Saking bencinya dia berubah menjadi orang lain yang tidak akan kau kenali.” Ucap Siwon hyung dengan tatapan matanya yang kelewat serius.

Aku mengerutkan dahiku bingung,  “Apa maksudmu, hyung?” Tanyaku. Siwon hyung menggelengkan kepalanya.  “Lupakan.” Katanya.

Aku masih menatapnya dengan tatapan menyelidik.  “Aku akan menghubungi temanku. Kurasa dia bisa merekomendasikan kakaknya untuk menjadi sekretaris barumu.”

Siwon hyung beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangaku.

Kyuhyun POV END

Siwon menutup pintu ruangan adikknya. Dia merogoh saku celananya mengambil posnelnya lalu mengetikkan beberapa digit angka.

“Kau sudah bisa memulai permainanmu. Aku akan menemuimu di tempat biasa.”

Kyuhyun POV

Sial!

Asistenku baru memberitahu kalau aku mempunyai jadwal rapat bersama clien besar ku. Dan saat ini aku sudah terlambat 10 menit. Begini kalau tidak memiliki sekretaris pribadi yang akan menghandle semua pekerjaanmu. Punya asisten pun sama saja seperti tidak punya asisten.

“Sial! Kenapa kau baru mengatakannya. Aku sudah terlambat 10 menit.” Rutukku kesal. Aku masih dalam perjalanan menuju restoran tempat diadakannya rapat.

“Maafkan saya, Tuan. Sebelumnya pihak Seo Inc yang akan menghadiri rapat tersebut, tapi tiba-tiba saja CEO Seo Inc membatalkan perjanjian tersebut dan menyuruh anda untuk menggantikannya.” Jawab asistenku.

Sial!

Lagi-lagi Seo Inc. Mereka berlagak layaknya tuan besar yang patut di turuti kemauannya. Mereka pikir aku budak mereka. Seakan-akan aku hanya anak buah dari perusahaan mereka. Padahal kalau saat itu perusahaan ku tidak diambang kebangkrutan, Cho Corp jelas jauh di atas Seo Inc.

“Sial! Mereka bersikap seenaknya saja. Mereka pikir Cho Corp bawahan mereka.” Rutukku kesal.

Aku memalingkan wajahku ke jendela mobil. Masih kesal dengan perilaku semena-mena pihak Seo Inc. Walaupun keluarga berhutang budi pada mereka, setidaknya mereka bisa memperlakukan kami dengan baik.

Lagipula aku juga sudah menjadi bagian dari mereka, karena aku menikahi putri mereka. Ya, walaupun aku memang tidak peduli dengan putrinya. Sama sekali tidak peduli.

Tatapanku menelusuri jalanan ramai pusat kota Seoul. Setelah empat tahun tidak ada yang berubah dari kota ini. Semuanya masih sama, hanya ada beberapa perombakan di sisi sudut jalan kota yang sekarang sudah dijadikan taman bermian khusus anak-anak.

Anak ya?

Membicarakan tentang anak membuatku kembali mengingat tentang Sooyoung. Bagaimana keadaan Sooyoung dan anak kami sekarang? Apa mereka hidup bahagia? Apa Sooyoung sudah berkeluarga?

Membayangkan opsi yang terakhir membuat tubuhku mendadak panas. Tidak rela melihat Sooyoungku dimiliki oleh orang lain, walaupun aku tidak berhak apa-apa terhadapnya. Setidaknya aku masih memiliki peran lumayan penting di kehidupan wanita itu.

Aku adalah ayah biologis dari anaknya. Anak kami.

Saat pertama kali mendengar tentang kabar kehamilan Sooyoung yang membuatnya dikeluarkan dari sekolah membuatku antara percaya dan tidak percaya.

Percaya karena dia hamil karena kelakuan bejatku, walaupun saat itu aku ragu untuk percaya. Tapi setelah membaca surat terakhirnya berulang kali, akhirnya aku mempercayai kalau anak yang dikandung wanita itu adalah anakku.

Tidak percaya kalau dia mengandung anakku dan pergi meninggalkanku lalu menghilang tanpa jejak. Hanya sebuah surat dan kenangan kelam lah yang dia tinggalkan untukku. Tidak lupa juga dengan kutukannya yang membuat hidupku empat tahun ini tidak tenang.

Kalau aku mengatakan aku menderita? Ya, aku sangat-sangat menderita. Tapi aku sadar kalau Sooyounglah yang lebih menderita disini. Dia adalah pihak yang paling dirugikan. Aku tidak bisa membayangkan dia hidup sendiri membesarkan anak kami.

Dan aku disini masih bisa makan enak dan hidup enak. Fasilitas yang kupunya melebihi apa yang dia punya. Tapi toh, aku tidak bahagia dengan semua yang kumiliki. Apalagi setelah menghilangnnya Sooyoung dan perjodohan yang mengharuskanku menikah dengan Seohyun agar keluargaku tidak bangkrut.

Semuanya menjadi tabu tak terasa karena tidak ada Sooyoung dan anak kami yang melengkapinya. Aku hidup dengan banyak orang tapi entah kenapa aku hanya merasa sendirian.

Tidak ada yang bisa melepaskan kutukan Sooyoung. Dan aku tahu itu semua terjadi karena kelakuan ku yang luar biasa brengsek.

Dan baru kali ini dari berpuluh-puluh wanita yang ku mainkan, hanya Sooyoung yang membuatku tidak berdaya. Dan saat itu lah aku sadar kalau KARMA itu masih berlaku di tengah kemodern-nan dunia.

Siluet tubuh yang masih hangat di ingatanku tiba-tiba saja melintas di tatapanku. Aku tidak salah, dia wanita yang selama ini ku cari. Dia wanita yang selama ini ku dambakan. Dia ada disini?

Choi Sooyoung ada disini?

Aku menyuruh supir untuk berhenti, setelah mobil berhenti aku segera turun dari mobil dan berlari mencari keberadaan Sooyoung yang tertangkap penglihatanku tadi.

“Sial! Kemana perginya dia? Cepat sekali menghilangnya.” Aku bergumam kesal saat melihat wanita yang kusangka Sooyoung tadi sudah tidak ada di tempat aku melihatnya.

Aku tidak mungkin salah melihat. Aku juga tidak mungkin berhalusinasi karena terlalu stres merindukan Sooyoung. Dia benar-benar nyata. Wanita itu benar-benar ada di kota ini, dan aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri.

Walaupun hanya sekilas tapi aku yakin kalau itu Sooyoungku. Wanitaku.

“Tuan, ada apa? Sebaiknya kita segera pergi. Pihak clien sudah menunggu.” Seruan asistenku membuat lamunanku buyar.

Dan seketika aku seperti merasa terhempas. Aku benar-benar yakin kalau wanita yang tadi kulihat itu Sooyoung. Tapi aku juga takut kalau itu hanya halusinasiku. Aku tidak ingin terhempas untuk yang kedua kalinya.

Aku sudah sampai di restoran tempat dimana diadakannya rapat bersama clien besarku. Aku dan asistenku di jamu dengan hormat saat kami tiba diruangan VIP restoran tersebut.

Seorang pria muda dengan usia sekitar 22 tahun menyambutku dengan hangat. Aku tahu siapa pria muda ini. Dia adalah pembisnis muda yang sudah mengepakan sayap bisnisnya di daratan Eropa dan Amerika. Benar-benar seorang pembisnis yang ulung.

“Selamat sore, Tuan Choi. Maaf aku terlambat.” Kataku. Pria muda itu tersenyum ramah kearahku.

“Tidak masalah, aku tahu kau seorang pembisnis yang sibuk, Tuan Cho.” Katanya masih dengan senyum ramahnya.

Kalau aku jadi seorang gadis, aku pasti sudah tergila-gila padanya.

“Ku dengar kau baru saja menyelesaikan proyek apartement bintang 2 mu di Hawai?” Tanyaku.

Choi Minho –pembisnis muda itu terkekeh kearahku. Aku rasa dia seorang yang asik diajak bekerja sama.

“Begitulah, aku bukan orang yang suka mengulur-ulur waktu untuk menyelesaikan pekerjaanku.”

“Ah, ku dengar Cho Corp juga semakin berkembang di daratan Eropa?” Sambungnya.

Aku mengangguk,  “Ya, begitulah. Kami juga ingin sepertimu yang sukses di luar Asia.” Kataku.

“Kurasa cukup untuk basa-basinya. Aku ingin langsung membicarakan tentang proyek kerja sama kita. Aku mengusulkan pembangunan sebuah resort mewah di sebuah kota padat turis di Florida. Bagaimana menurutmu, Tuan Cho?”

“Hn, kurasa itu akan menguntungkan kita. Kalau boleh kutahu berapa persen kunjungan yang akan kita dapatkan kalau resort mewah itu dibangun?”

“Sebelumnya pihak ku sudah mensurvey kunjungan pertahun di daerah itu, dan hasil survey tersebut mengatakan kalau kunjungan pertahun bisa mencapai 15-25 persen. Jadi, kira-kira kalau kita membangun sebuah resort mewah disana, kunjungan yang akan kita dapatkan bisa mencapai 30-45 persen dalam setahun.” Katanya. Aku menganggukkan kepalaku paham maksudnya.

“Lumayan untuk sebuah proyek besar yang akan kita kerjakan.”

“Ah iya, sebelumnya aku sudah bertemu dengan kakakmu –Cho Siwon, dia juga berencana bekerja sama dengan pihakku terkait peluncuran sebuah mobil sport dengan pengeluaran barang terbatas.”

“Kakakku ingin bekerja sama denganmu juga? Bukankah itu tandanya kau akan mengerjakan dua proyek besar sekaligus?” Tanyaku.

Choi Minho mengangguk.  “Memang begitu, tapi yang akan mengerjakan proyek mobil sport itu adalah aku dan kakakmu, sedangkan proyek besar pembangunan resort ini adalah kakakku dan adik sepupuku.” Katanya. Aku menyahutinya degan anggukkan kepala.

“Kakak dan adik sepupumu?” Tanyaku dengan alis berkerut.

“Hn. Berhubung kakak dan adik sepupuku berhalangan hadir hari ini, jadi aku yang menggantikan mereka.” Katanya.

“Aku memang tidak salah bekerja sama dengan perusahaan berkelas seperti Choi Corp.” Kataku.

“Aku juga tidak mengambil tindakan salah untuk menerima bekerja sama denganmu.”

“Jadi sudah di putuskan. Kita sepakat bekerja sama dalam proyek pembangunan resort mewah di Florida.” Ucap Choi Minho. Aku mengangguk lalu menjabat tangannya.

“Ah iya, ngomong-ngomong aku dan kakakmu sudah lama berteman. Dia salah satu seniorku di universitas. Dan aku juga yang merekomendasikan kakakku untuk jadi sekretaris pribadimu. Kau sedang butuh sekretaris baru kan?” Aku terdiam beberapa saat menatapnya yang tersenyum dengan sebuah seringaian kecil dibibirnya.

“Kakakmu lah yang memberitahuku kalau kau ingin tahu kenapa aku bisa tahu.” Lanjutnya.

Aku mengangguk,  “Ya, aku memang sedang butuh sekretaris baru. Tapi bukankah kakakmu akan mengambil alih proyek pembangunan resort di Florida nanti?” Tanyaku.

Choi Minho tersenyum penuh arti,  “Ya, itu memang benar. Tapi kau tenang saja, kakakku bisa merangkap sebagai sekretaris pribadimu di tengah tugasnya untuk mengurusi proyek besar kita. Kakakku adalah lulusan terbaik Colombia University. Jadi kau tidak perlu mengkhawatirkan kinerja nya.” Katanya. Aku hanya mengangguk paham.

Kyuhyun POV END

Choi Siwon menatap dalam kedua manik virdian bulat dihadapannya. Manik yang sudah lama tidak ia tatap.

“Aku masih tidak mengerti kenapa kau dan Minho mengusulkan aku untuk jadi sekretaris Cho Kyuhyun, oppa?” Katanya. Siwon menghela nafas pelan.

“Kau bilang kau ingin sebuah kepuasan untuk membalas dendam kepada adikku kan? Nah saat ini aku dan adikmu memberikan peluang untukmu. Mainkan permainan mu semulus mungkin.” Ujar Siwon.

Wanita dengan paras cantik luar biasa, Surai pendek sebahu berwarna coklat, dan pakaian modis layaknya model internasinal –itu kini menatap Siwon dengan raut wajah tak terbaca.

“Ya, aku memang ingin membalaskan dendamku pada adikmu, tapi bukan seperti ini jalannya. Aku bahkan belum siap untuk berhadapan langsung dengan Cho Kyuhyun.” Katanya.

“Lagipula, Minho juga menunjukku untuk mengurusi proyek besar dengan adikmu itu. Walaupun aku akan dibantu oleh Chanyeol, tapi aku masih tidak siap untuk memulai aktingku.”

“Tenanglah, kau lulusan terbaik Colombia University. Pakai otak cemerlang mu untuk sebuah permainan seru. Aku mempercayakan adikku yang brengsek itu kepadamu.”

“Sial! Kalau bukan karena masa lalu aku tidak mau ber-akting menyusahkan seperti ini. Ini semua karena adikmu yang tolol itu, oppa.”

“Aku tahu adikku memang tolol. Tapi dia butuh pembalasan agar otaknya menjadi jernih lagi. Dia sudah cukup menderita selama empat tahun ini, kau menghilang tanpa jejak dan membuat si tolol itu kelimpungan karena rasa bersalahnya.”

“So, it does not concern me anymore. Aku lebih suka melihatnya menderita daripada dia harus senang-senang diatas penderitaanku.” Kata wanita itu dengan nada datar nan tajamnya. Siwon menghela nafasnya, “Kau benar-benar berubah. Berbanding 180 derajat denganmu yang dulu.” “Aku yang dulu sudah lama mati. Sekarang hanya ada Choi Sooyoung yang kejam dan senang melihat Cho Kyuhyun menderita.” Sekali lagi Siwon hanya menghela nafasnya. Adikknya itu benar-benar sudah berhasil merubah malaikat yang suci menjadi seorang iblis penuh dendam.    Kyuhyun POV

Hari ini aku akan kedatangan sekretaris baru yang juga seorang partner bisnisku. Aku baru tahu kalau seorang pembisnis bisa juga merangkap sebagai sekretaris pribadi CEO. Apa dia seorang dengan IQ sangat tinggi. Choi Minho bilang kalau kakaknya ini adalah lulusan terbaik Colombia University.

Pagi-pagi sekali Siwon hyung sudah menghubungiku dan mengatakan kalau calon sekretarisku akan telat beberapa menit karena dia sebelumnya harus menjemput adik sepupunya yang baru saja tiba dari Jerman.

Aku menjadi tidak sabar melihat bagaimana rupa dan kinerja calon sekretaris baruku yang di elu-elukan oleh Choi Minho dan Siwon hyung. Apa dia benar-benar seseorang yang sangat luar biasa?

Ketukan pintu ruangan membuat lamunanku buyar. Asisten pribadiku masuk kedalam ruanga dan memberitahuku kalau sekretaris baruku sudah tiba di kantor dan sedang berada di depan ruanganku menungguku untuk menyuruhnya masuk.

“Suruh dia masuk menemuiku.”

Asistenku mengangguk lalu kembali keluar. Beberapa detik kemudian seorang wanita berperawakan sempurna dengan tubuh tinggi ideal layaknya model internasional, surai lembut nya yang berwarna coklat sebahu bergelombang, pakaian nya yang benar-benar trendy dan modis, dan wajah cantik luar biasa yang membuat jantungku langsung berheti berdetak seketika.

Wanita itu..

To Be Continued…

Ulasan: Delete or Next?

Di chap 2 masih abu-abu semuanya. Dan di akhir Chap 2 apa kalian bisa menebak siapa calon Sekretaris Kyuhyun? Sebelumnya aku mau ucapin terima kasih untuk yang udah coment di spoiler Ch 1 sama chapter 1. Semoga kalian tetep lanjut ikutin perkembangan ff ini ya