Dark, Romance

Switch Off the Light: 1

lihgt

A story by Soshinism

—–

RatingPG 17 (Violent and disturbing content.)

GenreRomance, Fantasy, Supernatural

Cast: Cho Kyuhyun. Choi Sooyoung. Choi Siwon. Choi Minho. And many others you’ll find along the way.

If you would, please kindly check out my own blog, just click the link down below.

Soshinism

It’d seriously support my mental health, hahaha.

—–

— If I spilled my guts, the world would never look at you the same way. And now I’m here to give you all of my love, so I can watch your face as I take it all away” -Switch Off the Light —

Udara terasa bertambah dingin ketika serintik-dua rintik hujan mulai berjatuhan dan menghujam tanah. Awalnya hanya gerimis biasa, namun lama-lama berubah menjadi guyuran air yang keras dan menusuk tulang. Angin bertiup menambah kelam suasana malam itu ketika seorang wanita berhenti tepat di bawah pohon di sebuah taman. Ia mengusap poncho merahnya dengan tergesa di beberapa bagian yang terkena air. Raut wajahnya menampakkan jika ia benar-benar kelaparan. Kedua matanya menatap pada seekor burung yang tengah melindungi diri dari hujan di ranting pohon. Dan dalam hitungan detik, it’s gone.

Wanita itu mengusap bibirnya yang sedikit ternoda darah dan melanjutkan langkahnya sambil menggerutu pada dirinya sendiri, betapa rasa darah burung itu sangat menjijikkan baginya, hampir-hampir ia muntah, namun ditahannya karena rasa lapar yang menyerangnya sejak beberapa hari kemarin. Setidaknya, bersyukur ia memiliki tingkat kesadaran yang tinggi sehinggaa ia tidak menggila karena kelaparannya dan memutuskan untuk berkeliling membunuh manusia-manusia tak berdosa.

Beberapa hari ini stok darah yang ada di ruang penyimpanan rumahnya sedang habis, hanya tersisa satu-dua kantong, itupun harus ia bagi dengan rata pada beberapa orang yang tinggal bersama dengannya.

Ia hampir melanjutkan langkahnya ketika suara seseorang memenuhi telinganya. “Oi, Choi, what are you doing?”

Wanita yang dipanggil Choi itu tersenyum kecil saat mengenali suara yang memanggilnya. Ia membalikkan badan, senyum masih nampak terpasang di wajahnya yang basah terkena air hujan. Ia mengerutkan kedua alisnya, kemudian balik bertanya, “What are you doing here, Choi?” menekankan suaranya pada kata you.

Sang lelaki yang balik ditanya ikut tersenyum dan menggaruk belakang lehernya dengan tangan kanannya. “I miss the feeling of getting soaked in the rain,” ujarnya kemudian memasukkan tangan kanannya tadi ke saku celananya. Keduanya tertawa kecil. Sang lelaki kemudian menyamakan langkahnya dengan wanita yang diajaknya berbicara ketika ia mulai berjalan sambil menikmati satu per satu air hujan menimpa tubuhnya.

Everyone at the house is starving. Stok kantong darah mulai habis dan kau tau sendiri kan akhir-akhir ini, the hunters are on fire to annihilate us,” ujar sang wanita, kepalanya menunduk memperhatikan jalan agar kakinya tak menginjak kubangan air dan mengotori sepatunya.

Hunters, huh? Menyebalkan sekali. Kita tidak bisa berbuat apa-apa karena terlahir seperti ini dan mereka memburu kita? Heh, funny.”

Sang wanita menarik satu ujung bibirnya ke atas, bukan sebuah senyum tulus, melainkan sebuah senyum penuh kekesalan dan entah apa yang lain. “Yeah, well, humans are like that, thinking everything is theirs. Apa yang bisa kita lakukan, eoh?”

Langkah keduanya terhenti ketika sampai di persimpangan jalan besar dan sebuah gang kecil yang mengarah ke gang-gang kecil lain di area tersebut. Indera pendengaran sang lelaki dan wanita yang memang peka itu menangkap suara seorang wanita, berteriak meminta tolong.

“Choi Sooyoung, you heard that?”

Continue reading here.

Leave a comment