Romance

Stolen Cat – Chapter 1

Stolen Cat

Title : Stolen Cat || Author : Winterchan || Genre : Romance, College Life,  Comedy || Length : Chapter || Rating : PG

Main Characters : Choi Sooyoung, Luhan.

Other Casts : Kwon Yuri, Oh Sehun, the rest of EXO and GG members.

Disclaimer : The plot is purely Winterchan’s.

Summary : A story about Luhan’s college life. His life becomes different when he is accused has stolen a girl’s cat.

Author’s note : FF ini dipublish juga di blog aku ‘-‘

***

Pagi itu, seseorang tepatnya seorang gadis masih berada di alam mimpinya ketika bunyi bel yang nyaring hingga memekakan telinga mengusiknya dari tidur lelapnya.

“Ting Tong!” “Ting tong!” “Ting tong ting tong ting tong!”

Dengan mata masih terpejam, gadis itu mendudukkan dirinya lalu mengucek matanya, berusaha mengumpulkan nyawanya yang separuhnya masih ada di alam mimpi.

“Ting tong ting tong!” bunyi bel apartemennya kembali terdengar. Terdengar dari caranya memencet bel, sepertinya orang di luar itu tidak sabaran.

“Aish, siapa sih? Kampungan sekali, memencet bel sampai sebegitunya,” makinya kesal lalu berjalan lunglai ke pintu depan. Cklek, ia membuka pintunya lalu menatap orang di depannya, matanya seketika melebar mengetahui sesosok yang ternyata tadi ia panggil kampungan tadi.

“Surprise Sooyoungieeeee!”

“Yuri?” tanya Sooyoung heran. “Aku merindukanmuu, hey kau tak merindukanku?” tanya Yuri seraya menggembungkan pipinya.

“Aigoo Yuri aku merindukanmu,” ucap Sooyoung lalu memeluknya. Yuri balas memeluknya “Aku juga Soo, hehe.”

“Kau kapan datang? Kenapa tidak bilang huh? Kan aku bisa menjemputumu!” Yuri hanya nyengir, “Habis kalau aku bilang kan nanti tidak surprise lagi. Oya kau tidak mempersilahkan sahabatmu masuk?” tanya Yuri seraya melongok ke dalam rumah Soo.

“Hehe maaf aku terlalu senang akhirnya sahabatku pulang juga. Ayo masuk, Yul,” ajaknya lalu masuk ke apartemen yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil itu.

Yuri menghempaskan tubuhnya ke sofa di ruang tengah, “Aigoo aku lelah sekali di perjalanan tadi, belum lagi tadi kau membuka pintu lama sekali sih. Aku berdiri di depan pintu sekitar um 30 menit tadi,” ucapnya seraya melirik sekilas kearah jam tangan babygee nya.

“Selama itu kah? Hehe maaf maaf, tadi aku sedang tidur,” ujar Sooyoung cengengesan. Sahabatnya hanya mendengus sebal, “Lagian sudah jam 7 masih tidur, dasar pemalas.”

“Ini kan Minggu, wajar dong.”

Setelah itu Sooyoung beranjak ke dapur lalu kembali sambil membawa nampan dengan dua cangkir sirup dan setoples cookies diatasnya. Mereka lalu minum dan makan sambil mengobrol ringan.

“Hey liburan cepat sekali ya, minggu depan kita sudah harus masuk kampus lagi,” keluh Yuri. “Cepat dari Hongkong! Buatku liburan terasa lama, membosankan pula, habis aku di rumah saja sih. Lah kau kan liburan di China,” sungut Sooyoung kesal.

“Eh ngomong ngomong kau mau menginap disini tidak? Ya seminggu lah, kita kan baru bertemu lagi, lagipula aku kesepian,” rayu Sooyoung. Yuri menyeruput sirupnya lalu meletakkannya kembali di meja, “Bagaimana yaa?”

“Ayolah Yul,” rayu Sooyoung. “Baiklah, lagipula sudah lama kita tidak nginap bersama, pastikan saja makanan disini tidak krisis.”

“Kau bisa cek lemari es ku, disana banyak makanan enak.” Obrolan ringan mereka berlanjut, mulai dari membicarakan liburan, hingga gosip(?).

***

“Hoaaahm,” Sooyoung menguap malas lalu menengok ke samping, Yuri tidak ada di sampingnya, sepertinya sudah bangun.

“Ting tong ting tong!” bel apartemennya berbunyi. “Ck kok ada tamu sepagi ini sih?” desisnya kesal. “Yuuul,” teriaknya memanggil Yuri, berharap wanita itu akan membukakan pintu apartemennya. Namun tak ada jawaban dari Yuri, ia berjalan menuju lantai bawah dan melihat lampu di kamar mandi menyala, terdengar juga suara-suara air, pertanda ada orang di dalamnya.

Sooyoung membuka pintu apartemennya, terlihatlah orang asing tengah berdiri di hadapannya dengan sebuah kotak ditangannya.

“Dengan Nona Choi Sooyoung?” tanyanya. “Ya, itu saya. Ada yang bisa saya bantu?”

“Ini ada kiriman dari Choi Jungnam,” ucapnya seraya memberikan paketnya dan meminta Sooyoung menandatangani sesuatu. “Baik, saya permisi dulu,” ucap orang tadi lalu membungkukkan badannya lalu pergi.

Sooyoung menatap heran kearah kotak yang kini dipegangnya, ia lalu membawa masuk kotak tersebut ke dalam dan menyimpannya di meja. Penasaran, Sooyoung membuka kotak tersebut dan melihat isinya. Ia sedikit terkejut melihat sesuatu yang ada di depannya, isi kotak itu ternyata adalah seekor kucing imut yang gendut berwarna belang oranye, sedikit mirip dengan Garfield. Perlahan Sooyoung mengeluarkannya dari kotak dan menggendongnya di pangkuannya. Terdapat secarik kertas di dalam kotak tersebut. Ia mulai membaca suratnya,

“Annyeong Sooyoungie, bagaimana kabarmu?
Ini ayah berikan hadiah spesial untukmu.

“Hadiah? Aku kan tidak ulang tahun,” gumamnya bingung. Ia kembali membaca suratnya.

“Kau memang sedang tidak ulang tahun, tapi
Ayah hanya ingin memberi kucing imut ini untuk menemanimu di apartemen
biar tidak kesepian saja. Oh iya ayah dengar Yuri sudah datang ya?
Sampaikan salam pada sahabatmu.
Dan jangan lupa, rawat kucingnya baik-baik.
Sampai Jumpa, Sooyoungie.”

Love,
Ayah.

Ia menatap gemas kearah kucing yang digendongnya kini lalu memeluknya erat. Beberapa detik kemudian Yuri keluar dari kamar, rupanya ia sudah selesai mandi.

Ia menghampiri Sooyoung di ruang tengah, “Apa itu Soo?” tanyanya.

“Ini kucing Yul.”

Yuri mendengus, “Ya aku tahu. Maksudku darimana dia berasal?”

“Ayahku yang memberikannya, tuh liat saja kotak dan suratnya,” jawabnya seraya menunjuk kotak berwarna cokelat tersebut. “Hey dia imut sekali,” ujar Yuri gemas.

“Kita beri dia nama apa ya?” tanya Sooyoung. “Dia perempuan?”

“Sepertinya begitu.”

“Bagaimana kalau… Sarminah,” usul Yuri.

“Ei, yang modern sedikit bisa?” Ucap Sooyoung menolak, “Um seperti Mimin misalnya?”

“Ish, yang begitu mana bisa dikatakan modern,” ucap Yuri tidak setuju.

“Bagaimana kalau.. Titin?” usul Yuri lagi. “Haish tidak ada yang benar,” sungut Sooyoung kesal. “Hey kau juga sama saja!”

Yuri kembali berpikir, “Ah bagaimana kalau….” “Jangan sebut Sarimin atau semacamnya!” ucap Sooyoung memperingati. Yuri menatapnya sebal, pikirannya tertebak.

“Um Lily mungkin? Atau Lulu? Aku rasa itu nama yang lucu,” ucap Yuri, usulannya tidak aneh kali ini.

Sooyoung mengangguk, “Benar juga, jadi Lily apa Lulu ya?”

“Lulu saja, kalau Lily itu terlalu kebarat-baratan. Bagaimana?”

“Kau benar, Lulu nama yang bagus,” ucap Sooyoung menyetujui, ia kemudian menatap kucingnya, “Hai, selamat datang Lulu,” sapanya seraya tersenyum manis.

***

“Soo, bagaimana kalau kita ke mall? Kurasa persediaan makanan menipis, sementara besok kita mulai masuk kuliah, sekalian refreshing begitu,” ajak Yuri. “Oke, tunggu ya aku siap-siap dulu.”

“Eh tapi Yul, Lulunya bagaimana? Aku tidak tega meninggalkannya sendiri.”

“Kita bawa saja, sekalian jalan-jalan, kan bosan dia diajak jalan-jalan di komplek terus, sekali-sekali kita bawa ke mall, biar agak kotaan gitu,” usul Yuri.

“Hehe oke, ayo Lulu kita jalan-jalan,” ajak Sooyoung seraya memasangkan tali pengikatnya ke leher sang kucing lalu membawanya keluar.

***

Di Mall

Mereka berdua tengah asyik memilih baju-baju yang tergantung. Tanpa disadari, tangan Sooyoung yang tadinya memegang tali si kucing terlepas, ia malah asyik menggunakan kedua tangannya untuk memilih-milih pakaian. Dan tanpa mereka sadari sang kucing pun berjalan keluyuran hingga keluar mall.

“Eh Soo, lihat dress ini, lucu ya?” tanya Yuri, ditangannya terdapat dress berwarna hitam. Ia menujukkannya di depan Sooyoung.

“Hmm itu sepertinya cocok denganmu,” jawab Sooyoung.

“Bagaimana dengan yang ini?” tanyanya lagi seraya mengangkat dress berwarna biru di tangan kanannya.

Tapi kemudian Yuri mengernyit heran, “Eh tunggu dulu. Soo, dimana Lulu?”

“Ini Lul…” ucapannya terpotong saat ia melihat kebawah dan tak ditemukannya kucing bernama Lulu itu. “Eh Yul, dimana Lulu?” Sooyoung mulai panik.

“Kita cari sekarang,” ajak Yuri.

Mereka berkeliling ke seluruh penjuru mall, namun tak kunjung ditemukannya seekor kucing berwarna belang oranye itu. Sementara Sooyoung sudah menangis semenjak tadi. Ia takut kucing kesayangannya, kucing pemberian ayahnya, hilang.

“Huaa Yuri, bagaimana ini?”

“Aish, kau sih tidak hati-hati,” Yuri malah menyalahkan Sooyoung, membuat Sooyoung semakin kejer.

“Yasudah kita keluar saja dulu, siapa tau dia melengos keluar,” ajak Yuri. Mereka berdua akhirnya melangkahkan kakinya keluar.

***

Di lain tempat, seorang lelaki berjalan di sekitar taman ketika sesuatu berjalan melewati kakinya, merasa ada yang tidak beres, ia menunduk dan melihat makhluk buntet berbulu tengah berjalan berputar-putar di sekitar kakinya. Ia akhirnya jongkok dan menggendong makhluk tersebut yang ternyata adalah Lulu.

“Milik siapa ini?” tanyanya pada diri sendiri lalu menengok ke kanan kiri, berharap sang majikan ada di sekitarnya. “Sepertinya kucing ini tersesat.”

Yuri dan Sooyoung masih mencari di sekitar mall sampai akhirya indera penglihatan Yuri menangkap sesuatu yang tidak asing, itu dia makhluk buntetnya.

“Soo, sepertinya aku menemukan Lulu,” ujarnya sambil menyenggol Sooyoung yang masih terisak. Seketika wajah Sooyoung mendongak, “Hah? Mana?”

“Tuh,” tunjuk Yuri. Sooyoung seketika berlari menuju lelaki tadi diikuti Yuri di belakangnya.

“Um maaf, ada yang bisa saya bantu?” tanya lelaki itu kikuk.

“Itu milikku,” ucap Sooyoung seraya menunjuk kearah sesuatu yang digendong lelaki itu. “Oh ini milikmu?” tanya lelaki tadi lalu menyerahkan sang kucing, Sooyoung segera mengambilnya.

“Kucingmu sepertinya tadi tersesat, aku menemukannya di jalan tadi,” ujar lelaki itu seraya tersenyum.

“Uh maaf sudah merepotkanmu,” ucap Yuri mewakili, sementara Sooyoung masih sedikit terisak. “Tidak, tentu saja tidak.”

“Oh kenalkan, aku Sehun, Oh Sehun,” ucapnya menyodorkan tangan kanannya. Yuri pun menjabat tangan lelaki yang bernama Sehun itu, “Aku Yuri.”

Yuri menyenggol lengan Sooyoung, mengisyaratkan agar segera memperkenalkan dirinya. “Aku Sooyoung, Choi Sooyoung,” ucapnya seraya tersenyum kecil, Yuri kembali menyenggol pelan lengan sahabatnya, “hey sudah dong jangan cengeng Soo, Lulu sudah ketemu ini kan, malu tau dilihat orang,”

Sehun yang mendengarnya hanya tertawa kecil. Yaampun seperti anak kecil saja. Gumam Sehun di dalam hati. Siapa yang tidak akan berpikir begitu jika melihat seorang wanita dengan tinggi diatas rata-rata tengah terisak-isak seperti anak kecil yang kehilangan permennya.

“Ah, kau bisa pakai ini,” ucap Sehun menyodorkan sebuah sapu tangan kearah Sooyoung. Sooyoung menerimanya, “Terimakasih,”

“Baiklah kurasa aku harus pergi, sampai jumpa Yuri, Sooyoung.” setelah mengucapkan salam perpisahan, Sehun berjalan meninggalkan mereka berdua.

“Hey terima kasih!” teriak Yuri berharap namja tadi dapat mendengarnya, dari kejauhan Sehun melambaikan tangannya.

Setelah Sehun menghilang dari pandangan, Yuri dan Sooyoung memutuskan untuk pulang ke apartemen bersiap untuk kuliah keesokan harinya.

TBC

***

Hehe gimana chap 1 nya? Jelek atau ancur? ;A; kependekan? ;A; Maaf maaf Luhan belum aku munculin hehe ampuni aku ;A; Ntar chap 2 Luhan aku munculin deh ;)

Komentarnya ditunggu ya :)

43 thoughts on “Stolen Cat – Chapter 1”

  1. Hihi, aku kira Sehun itu Luhan, gak bisa bayangin Soo nangis kejer gara gara kucing 😀
    Next Thor !!

  2. Wahh, sooyoung sama kucing? Agak pelik sih. Tapi kurang panjang thor. Next partnya kasi lebih panjang dan jangan lama lama ya? Nggak sabar nungguin Luhan muncul!

  3. authorr!!!!! Tau ga? Aku sempet ngira lulu itu luhan tau >.<
    jadi aku ngebayangin si luhan itu dikutuk jadi kucing #jderrr
    apalagi pas tau ternyata yang nemuin lulu itu sehun bukan luhan, tapi lulu itu tetep kucing kan? Bukan luhan kan? :3

    1. ahahahaha XD
      aduh kasian luhan kalo dikutuk jadi kucing XD
      Lulu kucing kok tenang aja 😉 Luhan mah ikan yang ada di akuarium aku 😀 *eh /kicked/

  4. Bagus thor!!!
    Aq ska critanya…Daebakk pokoknyaaa…
    .
    .
    .
    Next chapter!!
    Ditunggu~

  5. Kyaaaaaa!! Pairing SooHan >,< Aku kira yang nemuin lulu si Luhan. Eh, ternyata si Thehun –"
    Belum dapet feel'nya nih pas baca. Mungkin krn msh awal bgt ya, dan blom trllu bermunculan konflik2nya. Ditunggu kelanjutannya ya. Semangat! Gomawo (•ˆ⌣ˆ•)

  6. Chap 2 nyaaaa !!! Nunggu Luhannya thor T^T
    Kok malah ga ada 😦
    Tapi keren (y)
    Unnie saya kok cengeng gitu -_-a
    Daebak kok ff nya! Di tunggu chap 2 nya dengan Luhan! 😀

    1. Ini part 2 nya lagi diketik kok 😉
      hehe makasih 😀 tau tuh kok Soo jadi cengeng di ff ini ._.
      Oke tunggu aja ya 🙂

  7. aku udah pernah baca chap ini tapi sepertinya aku belum komen ya? ._.v
    aku cuman mau ninggalin jejak terus terbang(?) ke chap berikutnya hehe 😀 /V-sign/

  8. Technicolor India – Dreamworks Projects Unit

    Director
    PARIMAL ASWANI

    Research and Development
    RAKESH AGARWAL
    SATHEESH SUBRAMANIAN

    Digital Operations
    ARUN B
    ANKIT BAGRA
    MOHAMED JAVED FATEH
    AMIT GUPTA
    KORAK KALYAN MANNA
    NISHEED KUNDHAPURATH MEETHAL
    MURALI MOHAN SV
    SANDEEP MOHAN
    ROBIN PETER
    ARIJIT SAHA
    SAIBAL SAHA
    SOMA SAHA
    JITAN KUMAR SAHU
    PRASAD SS
    G.R. VINAY
    RAMAKRISHNAN VARADHARAJAN

    SooHan ver. on the ending credits Rise of the Guardians.

  9. TECHNICOLOR INDIA – DREAMWORKS PROJECTS UNIT
    DIRECTOR
    PARIMAL ASWANI
    RESEARCH AND DEVELOPMENT
    RAKESH AGARWAL
    SATHEESH SUBRAMANIAN
    DIGITAL OPERATIONS
    ARUN B
    ANKIT BAGRA
    MOHAMED JAVED FATEH
    AMIT GUPTA
    KORAK KALYAN MANNA
    NISHEED KUNDHAPURATH MEETHAL
    MURALI MOHAN SV
    SANDEEP MOHAN
    ARIJIT SAHA
    SAIBAL SAHA
    SOMA SAHA
    JITAN KUMAR SAHU
    PRASAD SS
    G.R. VINAY
    RAMAKRISHNAN VARADHARAJAN

Leave a comment