Drama, Family, Romance

Problem Young – 1

PROBLEM YOUNG

Chapter 1 : Classmate

ffsookrissoftposter

©2015

 

Written by Cho Hika

 

Maincast : Choi Sooyoung and Kris Wu

Supportcast : Shanon Adamant

Genre : Slice of Life, Romance, Drama and Family

Rating : Page General +15

Length : Series — Chapter 1 : 1627 words

A/N : Hope you’ll not bored to read this fanfiction ^^

 •••

Sekali lagi. Ditariknya kerah kemeja milik gadis dihadapannya. Jarak yang terpenggal membuat keduanya dapat saling berbagi emosi. Sangat menakjubkan! Seperti yang mungkin sudah diduga-duga oleh banyak orang! Mimik keduanya berbanding terbalik. Gadis bermata biru yang kerahnya sedang dalam genggaman gadis bermata cokelat memancarkan begitu banyak aura ketakutan. Saat ini yang ada dalam pikirannya hanyalah bunyi mitos-mitos yang tersebar dalam lingkungannya. Hidupmu dikendalikan oleh dua roh, yakni roh baik dan roh jahat. Lantas terbesit fakta dalam benaknya bahwa roh jahat benar-benar dapat membuat manusia seperti monster! Mimik sebaliknya justru ditampakkan oleh gadis yang bisa saja disebut monster —untuk sekarang ini. Memiliki warna mata cokelat gelap dan bentuk bulat membuatnya terlihat akan terlepas begitu ia memelototi gadis bermata biru.

“Katakanlah Shanon! Dimana kau menyembunyikan bukuku?” Guratan biru gelap kehijauan di dahi gadis monster begitu nyata. Bisa dibayangkan betapa besar murkanya kala itu.

“Sungguh! Aku tidak mengerti dengan apa yang kau maksud.” Shanon menjawab sambil gemetaran. Namun bukan berarti ia berkata bohong. Shanon benar-benar tidak tahu-menahu tentang buku yang dimaksud. Toh sejauh ini dia sudah mengobrak-abrik tas Shanon! Lantas apa yang sebenarnya ia cari?

Untuk kedua kalinya. Shanon dilempar ke bumi layaknya makanan busuk yang dilempar ke tempat sampah. Badannya terhempas di rumpun hijau. Kepalanya nyaris menubruk tembok pembatas sekolah. Meskipun rumput disana terlihat bagai karpet yang menutupi tanah, namun tetap saja Shanon merasakan sakit yang luar biasa. Ia tak henti mengaduh kesakitan sambil memegangi bagian belakang tubuhnya.

Serta merta Shanon menepis rasa sakit yang menjalar dibagian belakang tubuhnya. Ia harus bergegas! Sekolah sudah sepi dan bisa saja ia terus-terusan disiksa disini. Jadi jalan terbaiknya adalah memikirkan bagaimana caranya kabur dari gadis monster ini.

Shanon hendak mengambil tasnya, namun niatnya tak sampai gara-gara seseorang menghadang rengkuhannya. Siapa lagi pemilik kaki itu kalau bukan gadis monster? Shanon dibuat kandung kesal dengan seringaian yang menghiasi wajah si gadis monster. Tapi walau bagaimanapun ia harus mendapatkan tas nya dan segera pergi dari sini!

Kalut dalam pikirannya sendiri membuat Shanon tidak sadar ketika bahu kirinya ditendang dan membuatnya kembali mengaduh kesakitan. Shanon berbaring kesakitan. Tangan kanannya memegangi bahu kirinya yang meninggalkan bekas jejak sepatu pada seragam putihnya. Dan disaat itu pula kaki yang sama tengah bersiap mengayun ke arah perut Shanon. Sayangnya untuk yang kedua kalinya Shanon tidak lagi sadar akan bayangan kaki tersebut. Ia hanya tinggal menerima rasa sakit yang luar biasa ketika kaki itu berhasil mendarat diperutnya.. nanti.

“Sooyoung!” seseorang berteriak dan mendorong tubuh —gadis monster yang disebut— Sooyoung hingga terlempar ke bumi. Sama seperti yang Shanon lakukan pertama kali ketika terhempas ke tanah adalah mengaduh kesakitan. Belum puas mengaduh, kedua pergelangan tangan Sooyoung ditarik oleh seseorang yang barusan mendorongnya. Ia adalah Kris. Dengan cepat Kris menahan kedua pergelangan tangan Sooyoung diatas tanah. Dan bisa dibayangkan bagaimana posisi mereka berdua sekarang.

Tampak seperti pasangan suami istri yang siap adu tempur pada malam pertama. Sooyoung terbaring dengan kedua tangan diantara tanah dan genggaman Kris. Sementara kris tampak seperti bayi yang baru belajar merangkak. “Kau tahu? Jika aku berteriak minta tolong dan orang-orang melihat posisi kita sekarang, bisa saja mereka berspekulasi tentang hal buruk yang membuatmu merasa disudutkan!” Ancam Sooyoung dengan nada menyindir.

“Aku melakukan ini karena aku tahu kau tidak akan melakukan hal seperti itu.” Kris membalikkan pembicaraan tajam Sooyoung.

Sooyoung tercekat mendengar jawaban Kris. Bagaiman bisa lelaki ini menganggapnya begitu naif? Dalam situasi dimana roh jahat tengah memengaruhi, bisa saja Sooyoung melakukannya! Tapi bagaimana bisa Kris begitu percaya diri saat mengatakan hal itu? Seakan-akan Sooyoung adalah makhluk baik dimuka bumi yang tidak akan melibatkan orang lain dalam kesulitan kecuali orang-orang yang membuatnya sulit. Tapi walaubagaimanapun, pernyataan Kris ada benarnya juga. Sooyoung memang bukan tipikal orang jahat sepenuhnya. Ia melakukan ini hanya sebatas emosi. Tidak lebih.

“Kalau begitu lepaskan aku.” Tempo bicara Sooyoung melemah. Setidaknya ia bersyukur bahwa roh jahat dalam tubuhnya sudah menghilang digantikan dirinya yang sesungguhnya.

“Tidak, sampai Shanon pergi.” Jawab Kris datar.

Serta merta Sooyoung mengangkat kepalanya ke samping. Ia mendapati Shanon yang tengah mengenakan tas nya dan bergegas pergi tanpa meninggalkan sepatah katapun. “Bagus! Kau menyelamatkannya dan membuatku terancam.” Kepalanya kembali tersandar pada kukuhnya bumi. Badannya melemas seketika seolah ia siap mati segera. “Gadis berisik itu pasti akan melebih-lebihkan peristiwa barusan dan semakin menyudutkanku.” Bola mata Sooyoung bergulir tepat menusuk manik mata Kris. “Dia bisa saja melaporkan hal ini kepada kepala sekolah dan menendangku dari sini.” Selain itu.. Ya, selain itu Shanon juga bisa saja mengadukannya kepada ibu Sooyoung. Maka dari itu Sooyoung sudah memasrahkan segalanya sekarang. Tidak tidak! Ia tidak sepenuhnya pasrah! “Ini semua gara-gara kau!” Kesal. Sooyoung memberontak dari cengkraman Kris. Dan lagi Kris menahan setiap amukannya.

“Aku pastikan bahwa peristiwa ini tidak akan pernah sampai ke telinga siapapun!” Kris menekankan kata terakhir dalam kalimatnya. Matanya juga membulat selagi Sooyoung terus memelototinya. Kemudian ia membiarkan Sooyoung bebas dengan melepaskan cengkramannya. Dan kemudian duduk diatas rumpun hijau.

Hal serupa juga dilakukan Sooyoung. Ia duduk menyila diatas rumpun hijau. Kedua tangannya memegangi tanah dengan maksud menutupi celah rok seragamnya. Kepalanya tertunduk dalam seolah tidak percaya akan hal yang dijanjikan Kris. “Memangnya kau bisa apa?”

Langit tampak kelabu senada dengan suasana hati Sooyoung. Maka dengan salah berucap saja, Kris sadar bahwa ia bisa saja membangunkan roh jahat dalam diri Sooyoung. “Kau mau ikut denganku?” Ia mengganti topik pembicaraannya.

Sooyoung mendongak. Anak ini benar-benar aneh! Meskipun mereka adalah teman sekelas, namun ini adalah interaksi pertama bagi keduanya. Dan kalimat yang baru saja dilontarkan Kris sungguh membuat Sooyoung illfeel! Ia berniat menyudahi interaksi kali ini dengan bangkit dan merapikan bajunya yang kusut. Berbalik arah dan berlenggang begitu saja meninggalkan Kris dalam sepi.

Tanpa Sooyoung sadari, lengannya kembali dalam genggaman Kris. Ia menuntun jalan —yang entah kemana. Membuat langkah keduanya berayun dalam satu tempo. Tapi dimata Sooyoung sekarang ini ia terlihat seperti anak kecil yang ditarik ibunya pulang untuk segera mandi. “Kau ini apa-apaan?! Lepaskan!” Teriak, dan hanya Kris yang mendengar. Tapi Kris tidak merasa bahwa Sooyoung sedang berteriak padanya.

“Diam atau masalahmu tidak akan pernah selesai!” Seru Kris dingin.

Seperti mantra sihir, hanya dengan mendengarnya Sooyoung tiba-tiba diam seribu bahasa. Meskipun pada awalnya ia sempat sedikit terjingkat karena Kris memberi penekanan diawal kalimat. Tentu saja untuk membuat Sooyoung berhenti berteriak sehingga bersedia mendengarkan mantra ajaibnya.

 •••

Sinar masuk menembus gordeng tipis yang bertengger disetiap jendela. Warnanya kuning kemerahan. Pertanda sebentar lagi bulan siap bergilir dengan matahari. Sooyoung cemas kalau-kalau Ibunya mengkhawatirkannya. Matanya tak henti memandangi gordeng peach yang berbaur kuning kemerahan. Almamaternya sudah ia masukkan kedalam tas karena ia pikir tidak akan pulang selarut ini. Karena baginya sekarang ini adalah jam telat pulangnya. Dalam rangka menyambut libur musim panas esok, sudah biasa bagi siswa sekolah untuk sesumbar tidak lagi mengenakan almamaternya sepulang sekolah.

Satu meja serta dua kursi yang saling berhadapan. Kris dapat mendengar jelas bagaimana perasaan cemas Sooyoung mengetuk logikanya. Ia harus segera menyelesaikan ini!

“Oh!” Kata Sooyoung. Ia baru saja sadar tentang apa yang membuatnya secemas ini. “Kau bilang ingin menyelesaikan masalahku ‘kan?” Manik matanya mendapati Kris yang terlihat sedang mencari sesuatu didalam tas nya. Ia hampir melompat ketika selarik kalimat muncul dalam pikirannya. Mungkinkah masalah yang dimaksud Kris adalah sumber masalahnya dengan Shanon?

“Ah! Ini dia!” Kris menarik sesuatu dari dalam tasnya. Sooyoung tengah menyiapkan jantungnya agar tidak terlompat dari tempatnya. Adegan Kris menarik sesuatu dalam tasnya bagaikan gerak lambat bagi Sooyoung. Lagipula ia tidak ingin jika apa yang ditebaknya adalah sebuah kebenaran. “Tada! Buku yang kau cari!” Dengan senyum sumringah Kris menunjukkan sebuah buku dengan bagganya. Buku itu memiliki cover berwarna cokelat. Jika dilihat dari teksturnya, cover itu tampak seperti kulit pohon oak. Seperti buku tua yang dibuat oleh pengrajin kreatif dari zaman terdahulu. Ketika buku itu diletakkan diatas meja dan dilihat dari sisi lain, barulah nampak garis-garis lembaran dalamnya. Berwarna pelangi dari bagian bawah. Sehingga urutan warnanya dari atas ke bawah adalah ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah.

Sooyoung masih memelototi betapa familiarnya buku itu baginya. Kedua tangannya ia letakkan diatas dadanya, menahan degupan hebat yang bisa ia rasakan. Dan detik berikutnya, satu dari kedua tangannya menghampiri buku tersebut. Menggenggamnya dan perlahan membalikkannya ke sisi yang berada dibawah agar dapat terlihat.

Ada ukiran huruf S berwarna emas berkilau. Tampak seperti glitter yang sengaja ditaburkan dalam pola lem berbentuk S. Serta di setiap sudutnya terdapat ukuran cantik yang juga ditaburi glitter yang senada.

Sooyoung terlonjak dari duduknya seraya memeluk erat buku yang baru saja ditunjukkan Kris dengan bangga. Matanya melotot hebat. Sejujurnya ia hanya berusaha menutupi rasa takut yang teramat dalam. Sementara Kris hanya memebalas dengan tatapan heran. Mata Kris seakan berbicara, ‘Apa? Ada yang salah denganku?’

“Bagaimana kau mendapatkannya?” Tanya Sooyoung seolah menghakimi.

“Buku itu teronggok tumpukan tugasmu yang terlambat dikumpulkan.” Kris jujur soal ini! “Awalnya aku pikir itu tugas resume, namun lembarannya berwarna-warni. Makanya tidak ikut kukumpulkan, karena setahuku tidak ada perintah untuk mengumpulkan tugas dengan kertas warna-warni.”

Sooyoung belum bisa bernafas lega atas penjelasan Kris. Masih ada satu pertanyaan yang terus meremas otaknya, “Apa kau membacanya?”

Sayang seribu sayang. Pertanyaan itu terlebih dahulu dijawab oleh petir yang memekakkan telinga. Bahkan Sooyoung dibuat jatuh ketakutan karenanya. Ia menutupi kedua telinganya dengan tangan dan tak sengaja menjatuhkan buku itu ke lantai.

Kris menghampiri Sooyoung yang membujur kaku. Menarik satu tangannya dan mengambilkan buku cokelat yang terjatuh tepat disampingnya kedalam genggaman tangan halus Sooyoung. “Sebaiknya kita pulang karena hari sudah gelap dan hujan akan segera datang.” Sooyoung dibuat melongo dengan merasakan hangatnya sentuhan Kris kali ini. Kris kembali menyentuh tangan Sooyoung yang satunya dan meletakkannya diatas tangan yang ada buku dalam genggamannya. “Aku akan mengantarmu pulang dan menjelaskan semuanya kepada ibumu agar ia tidak khawatir.” Senyum tipisnya mekar dan membuat Sooyoung terpesona.

“Aku bisa pulang sendiri.” Jawab Sooyoung. “Pegang saja janjimu bahwa peristiwa hari ini tidak akan sampai ke telinga siapapun.” Lanjutnya.

“Ya, ya, ya, aku mengerti. Sekarang aku akan mengantarmu pulang dan memanipulasi peristiwa yang membuatmu pulang disaat hari gelap. Bagaimana?” Lagi-lagi senyum itu!

Sooyoung mengangguk lemah.

To Be Continued..

Happy new year everybody \=D/ Hope better and more more happiness than last year amiin ^^

Seneng rasanya diawal tahun ini bisa hibur kalian dengan fanfict series SooKris pertamaku. Aku minta maaf kalo aku jarang update soalnya akhir” ini aku jadi males nulis gara” banyak tugas. Tapi di tahun yang baru ini aku berusaha menumbuhkan semangat menulis aku dengan membuat tantangan untukku sendiri yaitu dengan meluncurkan ff series. Berdoa aja supaya series ini bisa tamat sesuai waktu yaa 😀

Untuk series ini juga aku ga janji bisa update cepet, tapi pasti bakalan selalu aku usahain demi aku dan kalian semua pastinya ^^ Jangan bosen-bosen yaa bacanya 😀 dan jangan lupa juga buat ninggalin komentar. Komentar boleh diisi kritik, saran, ide, atau tebakan” tentang alurnya nyahaha 😀

Selamat menunggu chapter berikutnya ^^

Hika

37 thoughts on “Problem Young – 1”

  1. annyeong! reader bru imnida^v^
    ff nya keren author .aku suka 0.0
    lanjut yah author. d tunggu chap slanjutnya

  2. Yee ff sookris kirain mreka pacaran.
    .lgi ngebayangin posisi mreka tdi yg tduran bedua.
    soo tega amat untung ada kris, 😉

  3. wahh.. greget liat sookris disini ;;) harus lanjuttt loh ya 😀 btw, maksud roh jahat syo itu apa ya? aku kok masih gak ngeh:3 tp moment sookrisnya sweet banget ;;) Daebakk (y) di tunggu next chapter 😀 Hwaiting ‘-‘)9

  4. Annyeong.. Selamat tahun baru juga buat km ya chingu. Aku senang bgt waktu liat ff yg pairingnya SooKris 😀 Jarang bgt sekarang nemu ff yg pairingnya SooKris *jadi sedih*
    Pokoknya part selanjutnya ditunggu ya. Fighting!!

  5. YEY SOOKRIS!! ❤

    Taun baruan dikasih ff sookris itu rasanya seneng banget deh! Makasih kak udah bikin ff sookris :'D

    Aku awalnya ngira yang dimarah2in itu sooyoung, tapi ternyata malah sooyoung yang marahin org itu -_- dan sampai akhirnya datanglah krisseu penyelamat! Aahh dia mah emang pahlawan banget lahh *fangirling-an*

    Aku sukaa bangett!! Ditunggu banget ya chapter 2 nya, ya kakkk 😀 semangat!!

    Oh iyaa, evelyn 99line. Salam kenal 😉

    1. hehe samasama 😀 kalo peran utama ditindas itu udah mainstream makanya sekarang waktunya peran utama yg menindas buahahaha *evil laugh*
      hehe selamat menunggu yaa makasii 😀
      salam kenal lyn, aku hika 97-line ^^

  6. Sebenernya penasaran sm judulnyaa. Eh pas baca malah dibuat tambah penasaran sm kelanjutan ceritanyaa. Ditunggu next partnya yaa

  7. Wah,, udah lama banget gak baca ff sookris :D. Ini kurang panjang thor heheh :D. Trus aku tahu pasti buku itu tentang soo trus ada tentang krisnya kan!!!?? #soktau
    nice ffnya thor, awal tahun dapet ff sookris hehehe. Ditunggu part 2nya 😉

  8. first of all, its sookris! oh my aku kangen banget sookris buatanmu hika ….

    chapter satu ini masih semacam epilog ya, ini belum terlalu nyambung dengan judulnya; problem young? what problem? of sooyoung?

    ada typo kayak gordeng harusnya gorden, terus disana harusnya di sana (memang kalau menunjukkan tempat, kata depannya dipisah)

    hika!

    jangan harkos yah, ayo budidayakan fanfik sookris indo!

    salam,

    Presiden Para Ninja

    1. fanneey~ akhirnya nama kamu muncul juga :3 jujur *ga pake kacang ijo* aku paling nunggu komentar kamu loooh :3 aku juga kangen sama kamu *eh =D
      iya begitulah, prolog. lagian juga judulnya bakalan nyambung kalo udah akhir” chapter fan. emang sih aku lemot kalo urusan milih judul =_=”
      huwaaaa makasii fanneey reviewnya berguna binggow ({})

      hah? hai hai fanney-sama! *ngangguk” kaya org jepang* =D

  9. Wuaaaaa~ wuaaaaa~ SooKris >.<
    Awalnya kirain Sooyoung yg di marah marahin ehh sekalinyaaa-_______- gila banget Sooyoung kalo ngamuk sampe segitunya kalo kata Shanon sihh udh dikuasai roh jahat semua wkwkwkwk:p
    Ecieeee Kris jadi penyelamat di interaksi pertama mereka cihuyyyyy kayaknya juga dia care banget sama Sooyoung whee~
    Apayaaa isi bukunya Sooyoung ituuuu??? Jadi penasaran sampe dia ngamuk gitu???

    Ditunggu next partnya

Leave a comment