[SERIES] FALLING -Chapter 19

Falling By Kyoung

Main Cast: Cho Kyuhyun & Choi Sooyoung

Genre: Hurt/Comfort, Romance, Drama

Rate : M (Implisit Content)

Duration: SERIES

Note: Udah sekitar setahun aku gak update FF, dan sekarang aku bakal comeback dengan FF terbaruku. Dengan cast yang baru juga. Sebenernya udah lama sih aku jadi KNIGHT, jadi bisa dibilang kalo ini bukan cast baru.

Hanya FF selingan di tengah rasa rinduku dengan moment Kyuyoung yang gak muncul-muncul #pundung.

Warning!! Typo selalu ada…

Tadinya mau aku update hari sabtu. Tapi.. aku udah gak sabar nge-endingin FALLING.. Makanya aku up hari ini..

Semoga reader semua suka.

Dedicated for : KyuYoung and KNIGHT!!!

(Don’t Like Don’t Read)

Poster: KyoungArtDesign©2017

‘Aku yang sekarang bukan lagi seorang malaikat yang putih suci. Aku yang sekarang adalah seorang iblis penuh dendam. Aku akan sangat senang saat melihatmu menderita. –Choi Sooyoung’

 

‘Aku akan jujur. Jujur kalau aku benar-benar menyesal dan tidak ingin kau pergi lagi. Walaupun aku harus terluka karena dendam mu –Cho Kyuhyun’

 

---

 

Chapter 19

 

Sooyoung masih menatap layar ponselnya dengan raut wajah cemas. Ini sudah pagi, tapi wanita itu belum dapat kabar satupun dari Kyuhyun maupun adiknya. Semalam Chanyeol membawanya dan Sookyu ke sebuah daerah di perbatasan kota Seoul.

Tak ayal kekhawatiran terus menggelayut hati Sooyoung lantaran belum mendapatkan satupun kabar dari kedua orang yang begitu berarti untuknya. Wanita itu merutuki Kyuhyun yang mengingkari janjinya sendiri.

Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk menimpa Kyuhyun ataupun adiknya. Bagaimana kalau mereka berdua tak selamat. Dan kata-kata bagaimana terus terngiang didalam pikiran negatif Sooyoung.

Ibu satu anak itu menggelengkan kepalanya untuk megusir segala presepsi negatif di otaknya. Ya tuhan.. tapi bagaimana kalau hal-hal tak diinginkan itu terjadi. Apa yang harus dilakukannya saat ini. Ponsel Kyuhyun maupun Minho tidak bisa dihubungi sama sekali. Begitupun juga dengan Siwon. Sebenarnya apa yang sudah terjadi pada mereka. Apa semua ini adalah ulah keluarga Seo? Kalau memang benar, Sooyoung tidak akan tinggal diam. Nyawa orang-orang terkasih nya sedang dalam bahaya.

“Astaga.. apa mereka tidak memanfaatkan kegunaan ponsel. Kenapa mereka belum mengabariku juga.” Chanyeol menghela nafas lelah karena mendengar gerutuan yang entah keberapa kali terdengar dari mulut kakaknya.

“Noona, tenanglah. Tidak akan terjadi sesuatu pada mereka.” Ucapnya mencoba menenangkan Sooyoung.

“Bagaimana aku bisa tenang, Chanyeol-ah. Mereka semua tidak bisa dihubungi. Apa mereka tidak memikirkan kekhawatiranku.”

“Coba tunggu setengah jam lagi. Kalau memang tak ada satupun kabar dari mereka, kita akan kembali ke Seoul.”

Sooyoung tak mengurbis ucapan adiknya. Wanita itu kembali menunggu dan mencoba untuk tetap menunggu kabar dari Kyuhyun atau siapapun itu. Setengah jam menunggu, akhirnya adiknya menghubunginya. Dengan segera Sooyoung mengangkat panggilan itu.

“Minho-ya, bagaimana keadaanmu? Apa ada yang terluka?” Tanyanya langsung to the point.

“Kami baik-baik saja, noona. Tuan Cho mendapat luka paling serius, sedangkan yang lainnya hanya mendapatkan luka ringan.” Ujar Minho diseberang sana.

Sooyoung menimbang-nimbang ragu sebelum menanyakannya kepada Minho,  “Apa Kyuhyun terluka?” Tanyanya dengan nada pelan. Minho jelas mendengar suara kakaknya.

“Cho Kyuhyun hanya mendapat luka ringan. Sayatan pisau di perut sebelah kiri nya. Kau tidak perlu khawatir, priamu dalam keadaan masih bernyawa, noona.” Sooyoung merasa lega saat medengar keadaan Kyuhyun baik-baik saja.

“Noona, ada yang ingin aku bicarakan padamu. Setelah kau sampai Seoul aku akan langsung kembali ke apartement.” Sooyoung berdehem sebelum sambungan teleponnya terputus.

Jujur, Sooyoung merasa sangat lega setelah kegelisahan menghantuinya semalaman kala memikirkan keadaan Kyuhyun. Wanita itu tidak menampik saat hatinya merasa tersentuh dengan perubahan sikap Kyuhyun yang begitu drastis.

Kalau dulu Cho Kyuhyun adalah seorang brengsek yang gila perempuan. Tapi sekarang ini sikap pria itu sangat jauh dari kata brengsek. Cho Kyuhyun memujannya. Cho Kyuhyun masih mengharapkannya. Cho Kyuhyun masih mencintainya.

Tapi lagi-lagi karena terhalang oleh urusan dendam masa lalu, Sooyoung menyingkiran kebahagiaannya sejenak. Dia tetap akan membalaskan dendamnya. Sudah lama ia menderita karena perlakuan kurang ajar pria itu. Dan sekarang giliran dirinyalah yang menghancurkan Kyuhyun.

Masalah Sookyu?

Mungkin Sooyoung harus kembali mengorbakan anaknya untuk urusan balas dendamnya. Atau mungkin dia akan menjelma menjadi ibu jahat yang tega memisahkan ayah dan anak kandung.

Biarkan saja. Biarkan saja Sookyu tak mengetahui ayah kandungnya. Biarkan saja rahasia ini tersimpan rapat-rapat. Putrinya masih bisa hidup walaupun tanpa kasih sayang seorang ayah kandung.

---

Minho menghela nafasnya. Pria muda sejuta pesona itu kembali meghampiri keluarga Cho yang masih menunggu kabar dari dokter yang menangani tuan Cho di depan ruang ICU.

Minho menepuk pelan pundak Siwon yang masih memasang raut wajah sedih. Siwon mendongak lalu tersenyum simpul menatap raut wajah prihatin Minho.

“Jangan terlalu dipikirkan, hyung. Semuanya akan baik-baik saja.” Ucap Minho. Siwon masih belum bisa berkata-kata. Pria itu menggumamkan terimakasih.

“Aku baru saja menghubungi Summer noona dan memberi kabar keadaan disini. Mungkin besok atau lusa dia dan adikku –Chanyeol akan kembali ke Seoul. Terimakasih karena sudah membantuku meyakinkan kakak-ku, Kyuhyun-ssi.” Ujar pria bermarga Choi itu.

Kyuhyun menoleh ke arah Minho. Raut wajah pria berusia tiga puluh tahun lebih itu terlihat sendu dan letih.

“Terimakasih kembali. Setidaknya dia tidak perlu lagi merasa khawatir. Aku sempat lupa mengabarinya.” Jawab Kyuhyun dengan nada serak.

Minho mengangguk pelan.  “Hn. Dia sangat menghawatirkanmu, Kyuhyun-ssi.” Ucapnya dengan nada dingin.

Dering ponsel Minho membuyarkan suasana yang sempat sunyi. Pria itu beranjak untuk mengangkat sambungan teleponnya. Ini telepon dari bawahannya yang ia suruh untuk memantau keluarga Seo. Pasti ada kabar baru mengenai keluarga iblis itu.

Minho mengangkat teleponnya. Raut wajah pria muda sejuta pesona itu tiba-tiba menjadi cerah saat mendengar kabar dari bawahannya.

“Ya, aku mengerti. Tetap pantau keluarga iblis itu. Kabari aku secepatnya kalau ada pergerakan mecurigakan dari pihak keluarga Seo.”

Minho kembali menyeringai. Dia benar-benar tidak sabar menanti detik-detik kehancuran keluarga iblis itu. Pria itu kembali menghampiri Kyuhyun dan Siwon. Minho memberitahukan kabar terbaru kepada Siwon.

“Rencana kita berhasil. Iblis-iblis itu mulai dilirik oleh pihak hukum. Kita hanya tinggal menunggu detik-detik kehancuran mereka. Kita akan menang, hyung.” Siwon menyeringai tajam. Wajah pria itu tidak sekaku sebelumnya.

“Sudah kuduga. Mereka tidak akan lolos dari jeratan hukum. Kabari aku kalau ada perkembangan tentang mereka.” Minho mengangguk.

Kyuhyun yang tak mengerti dengan arah pembicaraan kakaknya dan Minho pun mengeryit bingung.  “Apa yang sedang kalian bicarakan? Dan siapa iblis-iblis itu?” Tanyanya. Minho dan Siwon saling berpandangan.

“Kau akan mengetahuinya sendiri saat waktunya sudah tiba.” Ucap Siwon dengan misterius. Kyuhyun tak menanyakannya lebih jauh walaupun dia sendiri tak menampik kalau dirinya begitu penasaran dengan apa yang dibicarakan Siwon dengan Minho.

---

Seo Jungseok mengamuk didepan kedua anaknya.

Ya, memang itulah yang sedang terjadi saat ini. Pria berusia kurang lebih enam puluh tahunan itu mengamuk saat bawahannya memberi kabar kalau salah satu polisi bayarannya menyebarluaskan rahasia liciknya selama ini.

Tidak ada yang tahu kenapa alasan polisi bayaran tersebut berani mengambil tindakan berbahaya seperti itu. Polisi itu benar-benar sudah masuk kedalam kandang singa.

“Sialan! Sekarang apa yang harus kita lakukan? Kepolisian mulai mencurigai kita.” Kyungho dan Qian tak berkutik melihat kemurkaan sang ayah.

“Dugaanku ada orang luar dibalik semua ini kecuali polisi bayaran itu, ayah.” Ujar Kyungho. Seo Jungseok menatap tajam kearah putra sulungnya.

“Siapa? Siapa orang itu?”

“Siwon dan Minho serta Donghae Lee –seorang pengusaha sukses asal Jerman.” Ujar Kyungho. Seo Jungseok menatap langsung ke arah putra sulungnya.

“Mereka bertiga sudah lama mencurigai dan memata-matai kita. Jadi seharusnya hal ini bisa diprediksi lebih awal. Tapi kita hanya terlalu fokus dengan rencana licik menguasai pasar global Korea.” Ujarnya dengan mendecih sinis diakhir ucapannya.

Seo Jungseok menampar putra sulungnya dengan keras. Ia tahu maksud dari ucapan putra sulungnya itu.

“Kau mau menyalahkanku atas semuanya yang sudah terjadi, huh? Dasar anak tidak tahu diuntung. Kau hanya memikirkan kehidupan kotormu saja.”

Lalu apa bedanya dengan ayah? Kita ini sama-sama memiliki kehidupan kotor ayah. Kau dengan ambisi gilamu untuk mencapai kekuasaan penuh. Dan aku dengan duniaku bersama para wanitaku. Bukankah kita ini sama-sama bajingan tak tahu diuntung?”

Seo Jungseok kembali menampar Kyungho. Kali ini lebih keras dari sebelumnya. Qian menjerit tersedu mencoba memisahkan ayahnya dengan kakaknya. Wanita muda itu hanya mampu memangis menengahi perdebatan kasar keluarganya

“Cukup! Sudah cukup! Jangan bertengkar lagi. Keluarga kita sudah hancur. Buat apa saling menyalahkan. Jelas-jelas ini adalah perbuatan kotor kita sendiri, kan. Ku mohon jangan saling bertengkar lagi.”

Semuanya terdiam mendengar curahan Qian.  “Jangan pernah membuat kesalahan lagi. Ku mohon, aku tidak mau menyakiti seseorang lagi.” Ucapnya. Qian menatap ayah serta kakaknya.  “Ayah.. Seohyun eonni sudah memulai rencana nya sendiri. Dia akan membunuh keluarga Cho dan Summer Choi. Tolong hentikan dia ayah. Aku tidak mau ada korban berjatuhan lagi.” Mohon Qian dengan tersedu-sedu.

“Apa katamu? Seohyun akan membunuh keluarga Cho dan Summer Choi?” Qian mengangguk menjawab ucapan sang kakak.

“Bagus! Apa yang dilakukan kakakmu memang bagus. Seohyun benar-benar cerdik.” Ucap Seo Jungseok dengan seringaian lebar. Pria itu memasang raut wajah berbeda dengan kedua anaknya.

“Apa maksudmu, ayah? Kau tidak berniat untuk mendukung keputusan Seohyun, kan?” Tanya Kyungho.

“Kenapa tidak? Apa yang dilakukan Seohyun memang ide berlian. Aku heran, kenapa aku tak kepikiran sejak dulu untuk menghabisi nyawa penganggu itu.”

“Tidak ayah! Jangan lagi. Sudah cukup kita membunuh keluarga Choi. Aku tidak mau mengotori tanganku untuk membunuh orang-orang itu.”

Seo Jungseok menatap tajam Kyungho.  “Kenapa tidak? Tangan kita sudah terlanjur kotor. Untuk apa berpura-pura menjadi orang suci untuk menutupi kekotoran kita. Biarkan semuanya tahu sekotor apa kita ini.” Kyungho dan Qian tak bergemig memandang ayahya yang mulai tertawa seperti orang gila. Dan mereka berdua yakin kalau Seo Jungseok memang sudah gila.

---

Seohyun menyambut ibu mertua dan kakak iparnya saat kedua orang itu sampai di rumah mewah keluarga Cho. Nyonya Cho serta Tiffany menatap Seohyun dengan tatapan tajam. Kedua wanita beda generasi itu kembali melangkah tanpa mau memperdulikan keberadaan Seohyun.

Seohyun mendecih sinis. Tentu ia sudah tahu kalau rencananya tak begitu berjalan mulus. Yang awalnya dia akan membunuh semua keluarga Cho, tapi yang terkapar malah hanya ayah mertua nya. Tapi tidak apa-apa, dia masih memiliki beribu cara untuk melenyapkan keluarga Cho.

Tiffany menuntun sang ibu mertua untuk duduk di sofa ruang tengah. Mereka baru saja pulang dari rumah sakit tempat tuan Cho sedang ditangani. Nyonya Cho terlihat seperti tak bernyawa. Seharian ia gunakan hanya untuk mengangis dan menangis.

“Sudahlah, ibu. Yakinlah kalau ayah mertua akan baik-baik saja. Kita serahkan semuanya kepada Tuhan.” Ucap Tiffany mencoba untuk menguatkan sang ibu mertua.

Seohyun datang menghampiri ibu mertua dan kakak iparnya. Wanita itu tersenyum licik dalam hati. Dia memang gagal melenyapkan keluarga Cho, tapi setidaknya dia berhasil membuat keluarga bangsawan terhormat itu hancur berantakan dan dipenuhi dengan tangisan.

Dering ponsel membuat Seohyun menjauh dari kedua wanita yang tengah bersedih itu. Wanita berkulit putih itu mencari tempat aman dan jauh dari jangkauan pendengaran Nyonya Cho dan kakak iparnya.

Satu pesan Email dari kakak nya.

Seringaian licik terukir jelas di wajah polos wanita bermarga Seo itu.

“Tentu. Tanpa kalian suruh pun aku akan menghabisi mereka semua. Tak akan kubiarkan satupun penganggu hidup menghalangi jalanku untuk bahagia bersama Kyuhyun.” Ucapnya setelah membaca pesan Email dari sang kakak.

Seohyun kembali kedalam dan bergabung bersama dua wanita yang masih terselimuti oleh kesedihan. Melihatnya saja sudah membuat tawa iblis di hati Seohyun menggelegar. Bagaimana kalau mereka benar-benar berhasil ia lenyapkan? Tidak akan ada lagi yang menganggu kebahagiaan nya dengan Kyuhyun.

“Aku akan menyiapkan teh herbal untuk kalian. Tunggu sebentar disini.” Ucapnya dengan nada disopan-sopankan.

Tiffany melihat kepergian Seohyun dengan pandangan curiga. Wanita itu mmengikuti Seohyun secara diam-diam. Tiffany melihat Seohyun mencampurkan sesuatu yang entah apa ke salah satu gelas teh yang ia buat. Istri Cho Siwon itu langsung kembali ke ruang tengah saat melihat Seohyun berbalik di bantu beberapa pelayan membawa gelas-gelas berisi teh herbal dan beberapa jamuan ringan.

Tiffany mendelik saat gelas yang ditambah kan sesuatu tadi kedepan ibu mertua nya. Tiffany tahu mungkin tindakannya ini benar-benar gila. Ia tengah mengandung lima bulan dan kalau dia sampai meminum teh itu, kemungkinan besar ia akan dalam bahaya besar. Tapi jika sampai ibu mertuanya yang meminumnya dan terjadi sesuatu yang tidak-tidak, ia tak akan bisa memaafkan dirinya.

Tiffany sudah menganggap nyonya Cho seperti ibu kandungnya sendiri. Tanpa fikir panjang lagi, wanita keturunan USA itu menukar gelas teh nya dengan gelas teh milik ibu mertuanya.

“Ibu tidak boleh meminum minuman terlalu manis. Aku baru ingat dengan penyakit ibu.” Ujar Tiffany. Seohyun mendecak kesal dengan sikap sok pahlawan Tiffany. Sudah tahu kalau wanita itu sedang mengandung, kenapa pula wanita itu bersikap nekat seperti ini.

‘PRANG’

Gelas teh itu terlepas dari genggaman Tiffany begitu saja. Nyonya Cho menatap horror kearah menantunya yang tiba-tiba mengejang kesakitan seraya meremas perutnya yang agak buncit. Tiffany memuntahkan banyak darah dari mulutnya.

“Tiffany! Ya tuhan, kau kenapa, nak?” Tanya nyonya Cho histeris. Mata wanita berusia lebih dari lima puluh lima tahun itu melebar saat melihat darah segar mengalir keluar dari selangkangan Tiffany.

“Ya tuhan! Darah! Kau mengeluarkan darah, Fanny-ya?” Nyonya Cho tidak tahu harus berbuat apa. Dia benar-benar kalut dan takut melihat menantunya mengerang kesakitan

“Ibu, bayiku. Argh.. Sakit. Tolong bayiku, ibu,” Tiffany mengerang kesakitan dengan suara lemah. Sungguh perutnya benar-benar sangat sakit. Dia tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

Nyonya Cho beralih menatap Seohyun. Wanita tua itu hendak menampar Seohyun namun dapat ditahan oleh wanita itu. Seohyun menghempaskan tangan nyonya Cho lalu menatap wanita tua itu dengan tatapan menantang.

“KAU!” Teriaknya menahan emosi.

Seohyun menyeringai tipis.  “Kenapa? Apa yang mau kau katakan, ibu mertua? Ayo! Ayo katakan saja. Aku akan mendengarnya.” Katanya.

“Kau sengaja melakukan ini semua, kan? Kau sengaja menyakiti menantuku?” Teriak nyonya Cho didepan wajah Seohyun.

“Kalau ya memang kenapa? Kau keberatan? Atau kau ingin bergabung bersama wanita sialan itu, huh?”

“KAU! Kau wanita tidak punya hati. Kau tega menyakiti menantuku? Dia juga kakak iparmu.”

“Benarkah? Tapi aku juga menantumu, ibu mertua. Aku juga menantumu, tapi kau tidak pernah bersikap adil terhadapku. Yang kau sayang hanya menantu sialanmu itu, sedangkan aku? Kau bahkan tidak mau mencoba akrab denganku.

Lalu sekarang saat wanita yang sangat mirip dengan Choi Sooyoung datang, kau tambah tidak memperdulikan aku sebagai menantumu. Apa kalian semua tidak ingat siapa yang sudah mebebaskan kalian dari pelik kebangkrutan? Kalian semua tidak tahu diri.”

Nyonya Cho kembali akan menampar Seohyun, namun lagi-lagi berhasil ditahan oleh Seohyun.

“Aku tidak akan pernah gencar merebut kembali kebahagiaan ku. Dan aku akan melenyapkan semua orang yang menghalangi jalanku.”

“Apa maksudmu?”

“Kalian semua tidak mendukungku bersama Kyuhyun.”

“Aku tidak akan rela anakku bersama wanita iblis sepertimu.”

Seohyun tertawa mengejek. Wanita itu menatap tajam nyonya Cho.  “Benarkah? Kalau begitu jangan salahkan aku kalau satu-persatu keluargamu akan hancur. Kita lihat, siapa yang menang dan siapa yang kalah. Anggap saja kita sedang bermain kartu, ibu mertua.”

“Kau benar-benar wanita iblis tak punya hati, Seo Joohyun.”

“Jangan membicarakn hal yang jelek-jelek tentangku, ibu mertua. Aku bisa saja menghabisi nyawa-mu saat ini juga.”

“Ah, ya aku lupa. Kalau kau berani mengatakan semua yang sudah terjadi hari ini ke orang lain. Aku tak akan segan-segan menghabisi nyawamu dan nyawa putra sulung kebanggaaanmu, ibu.”

Nyonya Cho meremas kain baju nya menahan emosi yang tengah memuncak. Wanita berusia lanjut itu benar-benar ingin berbuat sesuatu kepada menantu durhaka nya ini.

“ARGH!!”

Nyonya Cho kembali beralih ke arah Tiffany yang wajahya sudah memucat. Wanita berusia lanjut itu menghampiri menantunya yang tengah berjuang menahan sakit. Tampak gurat ketakutan dan kekhawatiran tercetak di raut wajah menua nya.

“Ibu, aku tidak kuat lagi. Sungguh, ini sakit sekali.” Erangnya mencengkram perut nya semakin kencang.

Nyonya Cho memanggil supir nya untuk segera membawa Tiffany ke rumah sakit. Wanita beranak dua itu segera menghubungi Siwon untuk mengabarkan keadaan Tiffany.

Siwon yang baru saja mendapat kabar dari ibu nya langsung bangkit dengan tergesa dan meninju keras dinding rumah sakit.

“Ada apa, hyung?” Tanya Kyuhyun yang terkejut melihat perubahan sikap sang kakak.

“Sialan! Ini pasti ulah keluarga Seo lagi.” Gertaknya emosi.

“Apa yang sudah terjadi, Siwon hyung? Apa yang keluarga itu lakukan lagi?” Tanya Minho.

“Istriku diracun.” Kyuhyun dan Minho serentak terkejut saat mendengar ucapan Siwon.

“Siapa? Siapa yang sudah melakukannya?”

“Aku tidak tahu. Ibuku tidak mengatakan hal lain selain keadaan istriku yang tengah sekarat.”

“Sial! Aku harus segera menemui istriku.”

“Temui istrimu sekarang, hyung.” Siwon mengangguk. Baru saja Kyuhyun melangkah, Minho sudah menghentikannya.

“Kau tidak perlu ikut, Kyuhyun-ssi. Biar aku yang menemani Siwon hyung. Kau tetap harus menunggu dokter selesai memeriksa tuan Cho.” Ucap Minho masih dengan wajah datar.

Awalnya Kyuhyun ingin membantah. Tapi apa yang dikatakan Minho ada benarnya. Salah satu keluarganya harus tetap disini untuk menunggu hasil pemeriksaan ayahnya. Dan satu-satunya keluarga yang bersisa hanya dia.

“Tolong kabari aku secepatnya.” Minho mengangguk sebelum kembali menyusul Siwon.

---

Hari sudah malam. Sebenarnya ia sudah tiba di Seoul sejak siang tadi. Tapi Minho –adiknya memaksanya untuk tidak memunculkan diri karena kondisi yang masih sangat berbahaya untuk Sooyoung.

Keluarga Seo memang hanya memiliki masalah dengan keluarga Cho. Tapi kedekatannya dengan Kyuhyun membuat Seohyun murka dan akan berbuat sesuatu yang bisa mengancam keselamatannya.

Maka dari itulah Minho memaksanya untuk tidak keluar dari apartementnya. Chanyeol masih setia menjaganya dan Sookyu. Bahkan adiknya itu merelakan untuk bolos kuliah demi menjaga keselamatan sang kakak dan keponakannya.

Sooyoung menghela nafasnya lelah. Dia tidak begitu mengharapkan Kyuhyun menghubunginya. Tapi dia juga tidak bisa berbohong kalau dirinya cukup mengkhawatirkan keadaan pria itu.

“Noona, Minho hyung sudah datang. Dia menyuruhmu untuk keruangannya sekarang.”

Sooyoung menoleh saat Chanyeol berada dibelakangnya. Wanita itu mengangguk dan menyuruh Chanyeol untuk menemani Sookyu.

Sooyoung mengetuk pintu ruangan Minho. Begitu Minho menyuruhnya untuk masuk, waita itu langsung membuka pintu dan mendapati sang adik tengah duduk di kursi kerja nya seraya meminum red wine.

“Kapan kau tiba, Minho-ya?” Tanya Sooyoung setelah dia duduk dikursi depan Minho.

“Baru lima belas menit yang lalu.” Sooyoung mengangguk. Sebenarnya wanita itu ingin sekali menanyakan keadaan keluarga Cho. Tapi dia urungkan karena situasi di ruangan Minho mendadak senyap.

“Aku tahu kau ingin menanyakan keadaan keluarga Cho. Terlebih tentang Cho Kyuhyun. Aku benar kan, noona?” Tanya Minho seolah-olah pria itu bisa membaca pikiran Sooyoung.

“Keluarga Cho sedang dalam keadaan yang tidak begitu baik. Kau tentu sudah mengetahui tentang keadaan tuan Cho kan? Dia mengalami luka yang sangat parah, dan dokter memvonisnya koma.

Dan Tiffany –istri Siwon hyung diracun.”

Sooyoung mendongakan kepala nya setelah mendengar kalimat terakhir Minho.  “Apa maksudmu?” Tanyanya.

“Dugaanku, Seohyun berhasil menyelesaikan rencananya yang lain. Setelah tuan Cho, kini giliran Tiffany.”

“T.. tapi Tiffany sedang mengandung. Lalu bagaimana keadaannya sekarang?” Tanya Sooyoung dengan raut wajahnya yang tak terbaca.

Minho menghela nafasnya. Pria itu menaruh gelas wine nya.  “Bayinya keguguran dan dokter memvonis rahimnya mengering dan akan sangat sulit untuk memiliki anak lagi.” Sooyoung menutup mulutnya dengan raut wajah terkejut bukan main.

“Siwon hyung sangat terpukul. Begitupula dengan nyonya Cho. Mereka seperti mendapat dua kali hantaman meteor. Sekarang keluarga Cho benar-bear sangat hancur.” Sooyoung menunduk saat mendengar penjelasan Minho.

“Noona..” Sooyoung mendongak saat mendengar Minho memanggilnya dengan nada serius.

“Apa kau ingin tetap melanjutkan balas dendammu?” Tanya Minho.

Sooyoung mendadak terdiam seribu bahasa. Mulutnya sangat susah untuk dibuka. Lidahnya terasa kelu. Ia kembali mengulang pertanyaan Minho.

Apa ia ingin tetap melanjutkan balas dendamnya?

“Aku hanya tidak ingin kau salah mengambil keputusan yang salah. Karena aku tahu kalau kau mulai jatuh kedalam pesona Cho Kyuhyun untuk yang kedua kalinya. Terlebih lagi saat ini keluarga Cho benar-benar berantakan. Apa kau tega kembali menorehkan luka kedalam hatinya –hati Cho Kyuhyun?”

Sooyoung menatap adiknya dalam-dalam. Ia tahu adiknya memag mengkhawatirkannya. Tapi tujuannya kembali adalah untuk membalaskan dendamnya. Sooyoung tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

“Kau tentu masih ingat dengan tujuaku kembali, Minho-ya?” Tanya Sooyoung dengan suara datar. Minho mengangguk, ia mengerti dengan maksud kakaknya.

“Aku tetap akan membalaskan dendamku. Aku tidak akan pernah lupa dengan rasa sakit yang Kyuhyun berikan padaku.”

“Walaupun kau harus merelakan kebahagiaan Sookyu dan hatimu sendiri, noona?” Sooyoung mengangguk pelan.

“Aku sudah sejauh ini. Mana mungkin aku berhenti begitu saja. Rasanya itu hanya membuang-buang waktuku saja.”

“Kalau memang itu keputusanmu, aku tidak bisa memaksamu lagi. Mantapkanlah hatimu sekali lagi, noona. Ini menyangkut masa depan Sookyu dan dirimu.”

Sooyoung bergeming tak menanggapi ucapan Minho barusan. Wanita itu mencoba untuk memantapkan hatinya.

---

Sudah seminggu ini Kyuhyun tidak masuk kerja, dan otomatis dia tidak bertemu denga wanitanya –Sooyoung. Dan seminggu ini pula mereka tak berhubungan sama sekali. Kyuhyun sudah mencoba untuk menghubungi Sooyoung, tapi wanita itu tidak pernah mengangkat ponselnya.

Tak ayal kekhawatiran menyeruak memenuhi hati Kyuhyun saat otaknya berpikiran negatif tentang Sooyoung. Seperti, bagaimana kalau Sooyoung terluka. Atau, bagaimana kalau benar keluarga Seo lah dalang dibalik ini semua. Keselamatan Sooyoung jelas sangat dipertaruhkan disini. Karena Seohyun tidak akan tinggal diam soal perselingkuhannya dengan Sooyoung.

Pria berparas dewa Yunani itu mengerang pelan. Lagi-lagi wanitanya tidak bisa dihubungi. Kyuhyun ingin sekali menemui Sooyoung, tapi siapa yang akan menjaga ayahnya. Kakak nya sibuk menemani istrinya, dan tentu saja dia tidak akan tega menyuruh ibunya yang tampak tak bernyawa untuk menemani sang ayah.

“Kyuhyun-ah..” Kyuhyun menoleh saat suara halus terdengar memanggilnya. Saat ia mendongak, wanita yang sejak tadi memenuhi pikirannya sudah berada dihadapannya.

Kyuhyun tersenyum sumringah mendapati kedatangan sang pujaan hati.  “Sayang, aku merindukanmu.” Katanya. Sooyoung memasang wajah datar dan kaku.

“Aku ingin kita akhiri hubungan kita sampai disini.” Ucapa Sooyoung barusan membuat Kyuhyun langsung membeku seketika.

Apa yang dikatakan wanita itu barusan? Apa dia salah dengar?

“Aku tidak sedang bercanda. Aku benar-benar ingin memutuskan hubungan kita.” Ucap Sooyoung sebelum Kyuhyun membantah kata-katanya.

Wajah Kyuhyun berubah tak terbaca.  “Aku tidak mengerti dengan maksudmu, Summer?” Tanyanya dengan rahang mengeras.

“Apa kata-kataku kurang jelas? Aku ingin kita mengakhirinya sampai disini.” Ucap Sooyoung dengan tatapan tajam.

“Tapi kenapa? Apa alasanmu –”

“Aku merasa terancam. Keselamatanku terancam kalau aku masih tetap berhubungan denganmu. Istrimu sangat tidak menyukaiku dan dia berencana ingin membunuhku dan keluargaku. Aku tidak mau sampai itu terjadi. Aku tidak mau, Kyu. Jadi aku ingin mengakhiri hubungan kita.”

“Jadi kau masih meragukanku? Kau masih meragukanku setelah apa yang sudah kulakukan selama ini untukmu.”

“APA? Apa yang sudah kau lakukan untukku? Kau tidak pernah melakukan apapun selain meniduriku, Cho Kyuhyun.”

Kyuhyun tersenyum mengejek.  “Aku tidak tahu kalau kau seperti ini, Summer. Kau sama saja seperti wanita lainnya.”

“YA! Aku memang seperti ini. Aku bukan seperti apa yang kau mau. Aku tidak sama seperti Choi Sooyoung. Aku bukan Choi Sooyoung.”

“Aku tidak sedang membahasnya. Kenapa kau membawa-bawa Choi Sooyoung kedalam masalah kita, huh?”

Sooyoung menghela nafasnya yang terengah-engah.  “Karena selama ini kau hanya menganggapku sebagai pengganti Choi Sooyoung. Kau melihatku sebagai Choi Sooyoung. Kau tidak menganggap diriku sebagai Summer Choi.”

“Hentikan! Jangan pernah membawa-bawa Choi Sooyoung kedalam masalah ini. Asal kau tahu saja, aku memang mencintai Choi Sooyoung tapi aku tidak pernah menganggapmu sebagai pengganti Choi Sooyoung. Aku selalu menganggapmu sebagai Summer Choi, dan bukan Choi Sooyoung.”

“Aku ingin mengakhiri hubungan ini. Jangan tanyakan alasanku yang lain karena apa yang kukatakan tadi sudah cukup jelas.” Ucap Sooyoung dengan nada tersedu-sedu menahan tangis.

“Aku masih tidak mengerti dengan yang kau bicarakan. Tapi kalau kau memang memaksa untuk mengakhirinya.. Ya, ayo kita akhiri semua omong kosong ini. Semoga kau puas dengan semua ini, nona Summer Choi.” Keputusan Kyuhyun mengenai telak hatinya yang perih.

“Apa kalian sudah selesai?” Tanya sebuah suara dibelakang mereka. Kyuhyun menoleh ke arah pria yang pernah dilihatnya dan tak terasa asing untuknya.

“Siapa pria ini, Summer?” Tanya Kyuhyun saat pria tadi telah berdiri tepat di depannya –disamping Sooyoung.

“Ah perkenalkan, aku Donghae Lee, tunangan Summer Choi. Kita pernah bertemu sekali, tuan Cho Kyuhyun.” Kyuhyun melebarkan matanya. Sedangkan Sooyoung hanya menunduk tak berani melihat reaksi Kyuhyun atas ucapan Donghae.

Kyuhyun tersenyum sinis untuk menutupi luka mengangak dihatinya.  “Jadi ini alasan sebenarnya kau memintaku untuk mengakhiri hubungan kita. Seharusnya kau katakan sejak awal kalau kau sudah memiliki pria lain. Dan bukannya diam dan menyakitiku.” Ucapnya menatap Donghae dan Sooyoung bergantian.

“Ya, kau memang berhasil membuatku terluka, Summer. Kau berhasil menambah satu derita di hatiku.” Setelah mengucapkan kata-kata terakhirnya, Kyuhyun langsung pergi dari hadapan Sooyoung dan Donghae.

Wanita itu tidak sanggup lagi menahan air matanya. Donghae menepuk pelan pundak Sooyoung.  “Ayo kita pergi dari sini.” Donghae menuntun Sooyoung pergi.

---

To Be Continued…

Note: Chap 19 UP!! Chap 19 UP!!

Siapa yang nunggu kelanjutan Falling?? Maaf aku gak bisa update kilat kayak dulu.. Aku udah masuk di kelas akhir nih dan bakal banyak tugas yang harus ku kerjain.

Gimana? Gimana? Part ini menegangkan gak menurut kalian? Aku lagi kebanjiran ide nih, makanya langsung kubuat Chap 19 nya. Pas banget lagi pas weekend jadi punya waktu panjang untuk ngelanjutin FALLING..

Feel nya kerasa gak? Semoga aja kerasa yaa.

Oalah iya aku hampir aja lupa… Aku mau nanya dong…

Nama inggrisnya Sooyoung itu Summer kan?

Terus ada yang tau gak nama inggris nya Kyuhyun???

Ingat.. Falling akan tetap kulanjut sampe KyuYoung Happy Ending…

Aku tidak memaksa kalian untuk suka sama Falling.. Tapi aku berharap KNIGHT semakin berkembang dan KYUYOUNG bakal menghadirkan moment-moment yang menyentuh hati #I-hope

Semua boleh kasih saran kok. Para readers.. KNIGHT!!!! Dan para Silent Readers.. boleh kok kasih saran yang membangun. Kritikan juga gak apa-apa deh, aku terima aja..

Akhir kata..

Terima kasih untuk para readers yang selalu setia nunggu kelanjutan Falling. Para readers yang setiap komen di setiap chapter. Dan para Silent Readers yang udah ikut andil memantau perkembangan Falling.

The Big Thankyou From Me…