[FREELANCE] Origami: Pesawat

Kutitip hatiku pada pesawat kertas ini. Siapa tahu dia tersesat dan mendarat tepat di hatimu

Origami: Pesawat// Drabble// General// Romance// Oryza Sativa// Cho Kyuhyun dan Choi Sooyoung//

–

“Hei, Hyukjae! Jangan membuang sampah sembarangan di dalam kelas! Di depanmu ‘kan sudah ada tempat sampah!”

“Cho Kyuhyun pabbo! Apa yang akan kau lakukan dengan pesawat-pesawat kertas itu, hah?! Kau ini senang sekali membuat sampah!”

Kyuhyun tidak memedulikan teriakan Leeteuk si ketua kelas, ia masih asik menulis sesuatu di kertas lalu melipatnya sehingga menjadi sebuah pesawat kertas, di sampingnya duduk Donghae membantunya. Pemuda itu terus melakukannya berulang kali hingga pesawat-pesawat dari kertas itu menumpuk di mejanya.

Pemuda bermarga Cho tersebut mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas, setelah menemukan objek yang di carinya, dia lalu menerbangkan pesawat kertas itu mengarah ke pojok kelas sebelah kiri (Kyuhyun duduk di pojok kelas bagian kanan paling belakang), namun pesawat kertas yang tadi di terbangkan Kyuhyun tidak mendarat di tempat tujuannya, pesawat itu malah mendarat di meja Jinki, pemuda yang duduk di depan Sooyoung –sang kekasih sekaligus target yang menjadi sasaran pesawat kertasnya.

Jinki menatap pesawat kertas di tangannya bingung, baru saja dia akan membuka pesawat kertas tersebut, namun tidak jadi saat dia tidak sengaja mengedarkan pandangan dan bertemu tatap dengan Kyuhyun yang menatapnya tajam. Dengan isyarat kepala, Kyuhyun menyuruh Jinki untuk memberikan pesawat kertas itu pada Sooyoung. Pemuda penggemar ayam itu menurut saja, padahal dia sangat penasaran dengan tulisan di dalam pesawat kertas itu.

Alis Sooyoung terangkat bingung saat sebuah pesawat kertas di sodorkan di depan matanya. Gadis itu sedang memandang langit dari kaca jendela kelas sebelumnya, sambil mendengarkan lagu yang sedang disukainya dari ponsel melalui earphone, tapi terintrupsi oleh si pesawat kertas. Matanya beralih pada si pemberi, yang dibalas kedikan bahu oleh Jinki.

Pemuda itu lalu berkata, “Aku hanya ditugaskan untuk memberikannya padamu. Oh, mungkin ada baiknya kau membuka pesawat kertas itu,” ucap si pemuda lalu berbalik kembali menghadap kedepan.

Sooyoung bertanya dari siapa, tapi Jinki hanya membalasnya dengan isyarat mata. Sooyoung mengikuti arah pandang Jinki dan menemukan Kyuhyun yang sedang menatapnya dengan seringai memikatnya. Gadis itu menundukkan kepalanya, wajahnya memanas. Tangannya lalu membuka cepat lipatan pesawat kertas di tangannya, membaca tiap deret kata yang tersusun.

.

‘I Love You.’

.

Sebuah kalimat biasa, tapi nyatanya wajah Sooyoung tidak bisa bertingkah biasa, wajahnya kembali memerah hanya karena sebuah kalimat.

Kyuhyun yang melihat wajah memerah kekasihnya kembali menyeringai, pemuda itu lalu kembali menerbangkan pesawat-pesawat kertas yang telah selesai dibuatnya, tak jarang pesawat yang ia terbangkan gagal mendarat tepat di meja Sooyoung, ada beberapa yang mendarat di meja teman sekelasnya yang lain. Dan Kyuhyun akan menatap mereka dengan tatapan tajam dua kali lipat jika berani membuka pesawat kertasnya.

Mengerucutkan bibirnya kesal, Sooyoung membuka pesawat kertas yang mendarat di mejanya. Kegiatan melihat langitnya lagi-lagi terintrupsi. Awalnya ia enggan, tapi karena penasaran pada akhirnya dia buka juga.

.

‘Kenapa kau selalu melihat langit? Apakah dilangit sana terlukis wajah tampanku? Atau disana ada wajah kita berdua?’

.

Blush.

Dengan cepat Sooyoung membuka pesawat kertas yang lain.

.

‘Suatu saat mungkin aku akan berbisik pada awan agar dia mau membantuku menuliskan nama kita berdua dilangit sana.’

.

‘Kau tahu? Kata Donghae, ikan-ikan di samudera sana bahkan tahu, bahwa kau adalah milikku. Aku mencintaimu.’

.

Blush. Blush. Arrgh!

.

‘Hei, kutitip hatiku pada pesawat kertas ini. Siapa tahu dia tersesat dan mendarat tepat dihatimu.’

.

Sooyoung mengerjap, jangan tanya bagaimana kondisi wajahnya saat ini.

Uh, darimana dia mendapatkan kata-kata sok-romantis seperti ini?! M-Mungkin Kyuhyun harus berhenti bergaul dengan Donghae! Ya!

Gadis tersebut mengabaikan pesawat kertas yang tiada henti mendatangi mejanya. Dia tidak mau membaca kata-kata Kyuhyun yang tertulis disana. Tidak lagi. [ ]