Fluff, Romance

Just Now

ibgpxN1Iu9fioD copy

Just Now

by Cho Hika

Choi Sooyoung and Xi Luhan || Page General 17+ || 1000+ words || Romance and Fluff(maybe)

Hika only own the story and poster

 

Karena aku baru menyadarinya… sekarang

 •••

 

“Bagaimana Luhan? Apa ini cocok?” Dengan gamblangnya gadis bersuara lirih itu bertanya pada pria yang disebutnya Luhan. Ia berniat memperlihatkan kostum terbarunya. “Aku tidak menghabiskan banyak uang untuk membuat kostum ini. Seharusnya kau memujiku!”

“Kau tampak sangat bangga, Nona! Tidakkah kau merasa malu sedikit saja saat mengenakan kostum seperti itu dihadapan seorang pria?” Luhan berdecak kecil. Sedikit meremehkan keadaan otak dan mental wanita dihadapannya.

Luhan tahu betul berapa biaya yang dikeluarkan oleh wanitanya. Hanya dengan membeli kain sepanjang dua meter tentu saja tidak perlu menghabiskan banyak uang! Jelas-jelas ia hanya perlu menggunting kain itu menjadi dua bagian dengan perbandingan 1 : 2. Kemudian kain dengan perbandingan satu ia lingkarkan dibagian dada yang bagian belakangnya diberi jahitan agar tampak pas. Serta kain dengan perbandingan dua melingkar di panggulnya dengan simpul mati disebelah kanan.

“Karena aku tidak pernah menganggapmu pria!” Cibir wanitanya.

“Dengan begitu aku juga tidak akan pernah menggangmu wanita, Nona Choi Sooyoung!” Jelas Luhan.

Sooyoung. Ia mengerti betul tatkala lelakinya menyebut nama lengkapnya, itu artinya ia menganggap ini adalah pembicaraan serius. Dan inilah yang tidak ia sukai dari lelakinya! Meskipun memiliki wajah polos, namun sukar untuk diajak bercanda. Setidaknya dengan wajah polos itu ia dapat memberikan senyum dan pura-pura memujinya. Yang ada hanya mengkritik dan mengkritik.

Beberapa menit setelah keheningan perdebatan antara Sooyoung dan Luhan, kini Luhan yang memulai pembicaraan. Pertama-tama ia menyebut nama Sooyoung dengan sendu. Ia tak kuasa melihat langsung iris kecokelatan milik Sooyoung. Mata itu.. Sorot itu begitu berani baginya. Terkadang ia merasa takut dan bahkan ragu. Bila dibandingkan dengan matanya yang memang sendu, ia selalu merasa gagal menjadi lelaki untuk Sooyoung. Seandainya ia dapat berkompromi dengan Tuhan. Mungkin ia akan meminta untuk bertukar posisi dengan Sooyoung. Maksudnya, Luhan yang menjadi wanita dan Sooyoung yang menjadi pria. Dengan begitu Luhan yakin bahwa ia dan Sooyoung akan menjadi pasangan yang sempurna.

Sadar akan lamunan Luhan setelah menyebut namanya, Sooyoung lantas merengkuh wajah tak berdosa Luhan. “Aku tahu.. Kau tidak ingin aku melakukan ini lagi.” Dua kalimat yang Sooyoung harap dapat memancing terangkatnya kepala Luhan itu gagal total! “ Hobiku memang aneh ya?” Miris.. Kala Sooyoung menyindir hobinya sendiri, Luhan justru mengangkat kepalanya. Seakan inilah yang menarik untuk Luhan bicarakan.

“Bukan! Bukan begitu!” Luhan kikuk. Ia membiarkan tangan Sooyoung mengapung di udara sementara ia semakin menjauh dari Sooyoung. Sejujurnya ia khawatir dengan topik pembicaraan ini. Tidak! Ia tidak hanya khawatir dengan topik yang satu ini. Tapi setiap topik pembicaraannya dengan Sooyoung.. Ia selalu khawatir. Takut-takut kalau lidahnya tak sampai bergerak lagi. Takut kalau ia tak bisa memimpin pembicaraannya. Makanya sejauh ini ia hanya sedikit berbicara dan apabila berbicarapun hanya dengan menyindir kekurangan Sooyoung. Karena dengan begitu ia berhasil menutupi kekurangannya yang sesungguhnya.

“Kenapa? Kenapa kau menjauh? Apa kau sudah bosan denganku?” Sejujurnya, Sooyoung ikut khawatir dalam situasi ini. Tidak biasanya Luhan tampak selemah ini.

“Aku hanya tidak suka saat kau menggunakan kostum yang terlalu terbuka. Tidakkah.. Tidakkah?..” Sial! Luhan tak berani melanjutkannya! Sekilas ia melirik manik kecokelatan Sooyoung yang tampak penasaran dengan kalimat berikutnya. “Tidakkah kau ingin menjaga tubuhmu untukku?” Astaga! Apakah Luhan tak seberdaya ini dihadapan Sooyoung? Apakah ia tak bisa menyusun kalimat dengan baik agar mudah dipahami?

Sooyoung mencoba mengartikan kalimat Luhan barusan. Pria itu terlalu manis untuknya. Ia bahkan tidak dapat membuat kalimat dengan koheren dan kohesif. Lalu bagaimana ia bisa jatuh cinta padanya?

Melihat Sooyoung terkikik kecil membuat Luhan semakih khawatir. Takut-takut kalau Sooyoung menganggap ini lelucon. Toh Sooyoung memang menyukai lelucon. Tapi bukankah seharusnya Luhan lega jika Sooyung menganggap ini lelucon? Tapi inilah yang sesungguhnya ingin Luhan katakan sejak dulu —sejak ia menjadi lelakinya Sooyoung.

“Luhan~ Ah~ Kau imut sekali~” Sooyoung melepas semua perasaannya. Selama ini.. sejauh ini.. jadi ini yang membuat ia tertarik pada Luhan. Bagaimana ia berbicara, bagaimana pemalunya ia, bagaimana sikap saat menanggapinya dan bagaimana ia susah payah menyusun kalimatnya. “Aku ingin cepat-cepat menikahimu!” Kini Sooyoung tampak seperti ulat hijau yang ada di pekarangan belakang. Mengeeliat tak karuan. Tapi inilah sikap Sooyoung yang apa adanya. Ia terlalu gemas akan kehadiran Luhan dalam hidupnya yang baru saja ia sadari.

Luhan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lantas berdehem pelan. “Jadi.. Apa kau mengerti maksud perkataanku?” Ia bahkan tidak yakin kalau Sooyoung paham betul atas kalimatnya.

Sooyoung mengangguk dengan penuh semangat. “Jadi maksudmu aku masih boleh melanjutkan hobiku ini kan? Membuat kostum sesukaku! Asalkan tidak terlalu terbuka! Bukan begitu? Uh senangnya!” Sooyoung memeluk dirinya sendiri dengan senyum yang tak pudar sedikitpun sejak tadi.

Luhan menggumam dalam hati, ‘Sejujurnya bukan itu yang ku maksud. Tapi tak apalah~

 •••

Luhan kembali ke ruang tengah dan membiarkan Sooyoung sendiri dikamarnya. Sooyoung akan mengganti pakaiannya dan mereka berniat untuk keluar sore ini. Tentu saja dengan pakaian yang tidak terbuka!

Sementara Luhan sedang tidak melakukan apapun di ruang tengah, Sooyoung menatapi pantulan dirinya di cermin lemarinya. Dalam hati ia sangat senang untuk momen barusan, dimana Luhan sudah mulai berani mengatakan keinginannya padanya. Jadi.. umpannya sudah dimakan oleh ikan kesayangannya!

  •••

Selama ini aku memperlihatkan banyak kostum terbuka padamu. Kau hanya mengatakan ; Itu tidak bagus, kau tidak cocok, jelek! Tapi sekarang kau mengatakannya. Kau tahu? Betapa senangnya aku hari ini! Aku memang sengaja membiarkannmu melihatku menggunakan kostum terbuka. Sejujurnya aku hanya ingin melihat seberapa persen kejantananmu untuk melindungi wanitamu. Walaupun beribu kali kau katakan “Itu tidak cocok!”, beribu kali pula aku menangkap sinyalmu. Kau tidak ingin orang lain melihat tubuhku kan? Kau hanya inginkan ‘Aku untukmu’.

Dan nilai tambahnya.. padahal aku ingin sekali saat kau melihatku berpakaian terbuka, kau menjadi terangsang. Kau tahu? Hubungan kita sejauh ini hanya memiliki sedikit perkembangan! Memang saat pertama kita saling mengenal kau menggenggam tanganku, bahkan menautkan jarimu. Namun setelah itu? Tidak kusangka artis papan atas sepertimu bahkan sangaaaaat pemalu. Kita kan sepasang kekasih! Seharusnya kita berpegangan tangan saat berkencan! Seharusnya kita sudah melakukan ciuman saat kau terangsang. Lebihnya lagi tidak mungkin bisa kau lakukan jika berbicaramu pun sepelit itu padaku!

Tapi ada hal yang selalu aku sadari. Saat aku tahu keberanianmu hanya sampai menggenggam tangan dan menyatakan cinta, aku mulai mengerti bahwa dalam hubungan ini mungkin aku yang memimpin. Tapi tenang saja! Selagi aku masih memiliki umpan dan kau kelaparan, kau akan menjadi pemimpin seutuhnya untukku.

Untuk saat ini, aku sangat berterimakasih untuk hubungan lambat ini. Dengan begini kita bisa saling mengenal dengan perlahan dan menikah tanpa rasa bosan. Bukan begitu?

Aku mencintaimu Luhan. Sangat!

  •••

“Apa yang membuatmu begitu betah tersenyum dihadapan cermin tanpa menggunakan pakaian?” Seru Luhan dari balik tubuh Sooyung yang hanya menggunakan bra dan celana dalam. Sontak hal itu membuat Sooyoung tersadar akan lamunan panjangnya. Ia menjauh dari sisi Luhan dan reflek menarik selimut untuk membungkus tubuhnya. Dengan wajah was-was ia menunggu Luhan untuk melanjutkan pembicaraannya.

Memang, pada waktu-waktu terdesak Sooyoung mungkin dikenal dengan ‘satu-satunya orang yang masih pandai berbicara’. Tapi tidak jika dihadapan Luhan!

“Aku tidak akan melakukan apapun! Bukankah sudah biasa bagiku melihatmu seperti itu?” Seperti biasa, dengan wajah tanpa dosanya Luhan mengangkat tangannya tinggi-tinggi seakan menyerah pada keadaan. Membuat wajahnya seperti seorang malaikat itu sangat mudah bagi Luhan.

Apa yang dikatakan Luhan ada benarnya juga! Lantas kenapa Sooyoung harus merasa risih?

Untuk pertama kalinya, Luhan memenggal jarak diantara keduanya. Itulah yang membuat Sooyoung reflek! Bukankah Sooyoung baru saja melamunkan bahwa dalam hubungan ini ia yang memimpin? Sungguh diluar dugaan! Justru ini membuat Sooyoung semakin kagum akan sosok Luhan. Ia benar-benar menjaganya hingga waktunya tiba nanti. Setidaknya itulah yang ada dalam pikiran positif milik Luhan.

Dalam beberapa detik, sorot mata Sooyoung melemah. Hanya dengan membayangkan Luhan yang benar-benar tidak akan menodai tubuhnya membuatnya tersanjung. Ia lantas memenggal jarak antara keduanya dan langsung mendekap erat tubuh Luhan, dengan derai airmata yang membasahi bahu Luhan “Kau akan benar-benar menjagaku kan? Menjaga kesucianku sampai kita menikah nanti?”

Rambut pirang Luhan perlahan menggesek pipi chubby Sooyoung. Hanya dengan merasakan betapa lembutnya anggukan itu, Sooyoung yakin bahwa ia memang tidak salah memilih pria. Sementara itu Luhan dengan sorot mata ‘bodoh’nya masih menganggap ini bukanlah kenyataan. Kenyataan bagi Luhan sekarang adalah.. ia berjanji untuk menjaga kesucian Sooyoung sampai mereka menikah nanti. Dan kenyatan yang lain bagi Luhan adalah..

Astaga! Posisi ini terlalu dekat dan membuatku tegang!

END

 

Annyeong haseyo yeorobeun *deep bow* I wanna listen your voice (reader : Yoohooo~) >< Uh lama banget yaa kita ga ketemu *pelukin satu”* Pasti kangen sama aku yak? *lempar batu* Kekeke~ xD

Pertama-tama aku minta maaf karena ga pernah muncul. Sebenernya aku habis terkena writer block >< Gatau writer block? Yaudah aku kasih waktu deh buat kalian cari tau wkakaka 😀 Kenapa aku bisa kena writer block? Jawabannya privasi loh >< *sok privasi* jiakaka :v

Gimana nih ff comeback aku? Sekalinya muncul langsung bawa yang romansa ciattciatt 😀 Semoga bisa mengobati kerinduan untuk SooHet shipper yak 😉

Sebenernya aku bingung mau ngomong apa *lah daritadi kan udah ngoceh* 😀 Kalo kalian merasa ada yang kurang silahkan tulis di komentar. Boleh komen apa aja kok ^^ Boleh kritik, boleh saran, boleh pujian *maunya* boleh juga curhatan *loh(?) 😀

Love ya({})

Hika

25 thoughts on “Just Now”

  1. hahaha ya ampun luhan adorable banget sih pantesan sooyoung kayaknya sayang banget sama luhan.. tapi kalo dipikir2 luhan antara innocent sama oon sih hahaha

  2. lagi kangen berat sama Luhan dan muncullah ff ini.
    thanks banget udah bikin ini! Luhan nya maniiiis banget.
    Gak sanggup deh.
    Nha loh begitu Sooyoung udah nangis, Luhan nya baru begitu (?)

  3. Wah.. Luhan kamu harus tahan, tahan, So suyong maen meluk aja, siapa yg nggak tahan coba, posisi nya, sikonnya juga kayak gitu, untung Luhan masih tahan; hehe keren banget ini, dibuat sequel juga bagus kak hehe /modus :3 keep writing ya kak.. aku selalu mendukungmu/? Fighting!!

Leave a reply to Amel Ryriis Cancel reply