Romance

[FREELANCE] Teach Me The Love – Chapter 3

A8PnJt4CIAMGcat

Title           :    Teach me the love [Chapter 3]

Author           :  Shikshincloud

Poster     :  @eternalwhyn

Genre     :  Romance

Rating     :  PG15

Cast       :

  • Choi Sooyoung (SNSD)
  • Lee Sungyeol (Infinite)
  • Cho Kyuhyun (Super Junior)
  • Kim Taeyeon (SNSD)

Dislaimer   : Plot is mine, do not plagiarize! Published in www.shikshinclouds.wordpress.com

BGM    :               K-will – Please don’t go

“Tapi tidak begini caranya Sungyeol-ah” Suaraku parau.

Sungyeol melangkah mendekatiku. “Lalu harus bagaimana? Harus bagaimana supaya kau bisa menyukaiku juga Saem? Beritahu aku…”

“…..”

***

“Sungyeol-ah, kau serius menyukaiku?” Pertanyaan itu keluar setelah aku terdiam entah berapa lama. Sungyeol masih di depanku. Ekspresi wajahnya masih terlihat sendu seperti sebelumnya.

“Kau masih tidak percaya aku menyukaimu? Sesulit itukah mempercayaiku?” Kenapa perasaanku jadi kacau saat melihat ekspresi wajahnya saat ini. Ini aneh.

“Kenapa aku?” Tanyaku lagi dan tak menjawab pertanyaannya.

Sungyeol menghela napas. “Apa butuh alasan untuk menyukai seseorang? Kurasa itu tidak penting. Yang penting aku benar-benar menyukaimu saem” Jawabnya mantap. Matanya.. Entah bagaimana harus menggambarkannya, ehmm… Yang pasti tatapan matanya teduh sekali.

“Tapi itu penting bagiku.” Jawabku sesaat setelah terpesona oleh tatapannya. Oke harus kuakui mata Sungyeol sangat indah. Dia kelihatan lumayan tampan di mataku sekarang.

“Aku menyukaimu karena itu kau. Aku menyukai ekspresi wajahmu yang sedang serius menjelaskan materi-materi bahasa Jepang itu. Aku suka senyummu saat melihat nilai ujian bahasa Jepangku bagus. Apa itu cukup?” Katanya sambil tersenyum lembut.

Kata-katanya ini… Manis sekali…

Aku… Baru kali ini ada orang yang mengungkapkan perasaannya padaku. Ternyata seperti ini rasanya. Senang? Tentu saja. Tidak hanya itu, aku merasa seperti ada berjuta kupu-kupu berterbangan di perutku dan entah kenapa aku merasa pipiku memanas.

“Saem, jadilah pacarku”

Aku mendongakkan wajah “Sungyeol-ah…”

Sungyeol menatapku penuh arti, dia menunggu jawabanku. Apa yang biasa tokoh-tokoh di novel itu lakukan jika mereka sedang dalam keadaan seperti ini? Apa aku harus langsung menjawabnya?

“Sungyeol-ah aku….” Aku berusaha menghirup napas sejenak. “Maafkan aku sungyeol-ah.. Aku tidak bisa”

Sungyeol terdiam saat mendengar jawabanku.

“Maaf Sungyeol…”

*****

Aku menghela napas untuk kesekian kalinya sambil duduk sendirian di tengah kantin yang ramai, hari ini aku membatalkan jadwalku mengajar privat Sungyeol. Hanya berniat menetralkan perasaan dan pikiranku saja. Aku merasa canggung bertemu dengannya sejak kejadian beberapa hari yang lalu itu. Tak tahu harus bersikap seperti apa menghadapinya nanti. Aku bukan tipe orang yang bisa bersikap seolah tidak ada hal yang terjadi setelah hari itu. Entah akan seaneh apa keadaannya saat kami bertemu lagi nanti.

Sial. Kenapa aku merasa kenyang melihat makanan favoritku ini. Padahal aku belum sempat sarapan tadi pagi. Tidak biasanya. Kurasa dari tadi aku hanya mengaduk-ngaduk makanan. Salahku memang memikirkan hal yang membuat selera makanku hilang.

Well, kata-katanya masih terngiang ditelinga dan mengendap di kepalaku sampai saat ini. Cukup terkejut saat mendengarnya, ucapannya itu seperti bukan Sungyeol yang aku kenal. Maksudku, yang kutahu Sungyeol suka sekali menyenangkan orang lain dengan leluconnya yang biasanya tidak lucu dan kadang masih bersikap kekanak-kanakan. Namun tiba-tiba dia berubah seperti pria dewasa yang menyatakan cinta pada seorang wanita. Perkataan, gesture dan ekspresinya cukup membuatku terpesona sesaat. Ditambah, baru kali ini ada yang menyatakan cintanya padaku. Walau cara dan situasinya aneh tidak seperti yang selama ini aku imajinasikan tapi cukup membuatku terharu.

Walau begitu, bukan berarti aku bisa menerimanya. Ada banyak pertimbangan. Salah satunya usia kami. Mungkin aku kolot, tapi aku tidak nyaman menjalin hubungan dengan pria yang lebih muda dariku. Lagipula selama ini aku menganggapnya seperti adikku.

“Sooyoung-sshi, boleh aku duduk disini? Tempat lain sudah penuh.” Suara ini tiba-tiba menyadarkanku dari duniaku sendiri. Aku mendongak mengikuti arah suara tersebut. Ah ya, pemilik suara ini juga menjadi alasanku menolak Sungyeol. Kyuhyun sunbae sudah merebut hatiku dan aku tak tahu kapan ia akan mengembalikan hatiku.

“Bagaimana? Apa aku boleh duduk disini?” Aku tersadar setelah beberapa detik terkesima. “Oh tentu saja, Sunbae. Tidak ada yang menempatinya jadi kau bisa duduk disitu” senyuman indahnya itu kini terlihat setelah mendengar jawabanku. Dia lalu duduk menempati bangku yang kosong di depanku. Bangku di kantin ini hanya berupa meja persegi dengan 2 bangku, kalau kau dan kelompokmu ingin menghabiskan waktu di kantin ini kau bisa menggunakan spot yang disediakan untuk beberapa orang yang ada di pojok kantin. Kantin saat ini memang sudah penuh dan bangku yang masih kosong memang bangku yang baru saja diduduki Kyuhyun sunbae. Great! Sekarang aku tidak tahu harus bersikap bagaimana.

“Terima kasih Sooyoung-sshi”

“Oh? Sama-sama”

Kami terdiam. Kyuhyun sunbae mulai menyantap makanannya. Sedangkan aku? Aku merasa seolah membeku saat ini.

“Kau tidak makan?” Tanyanya, mungkin merasa aneh karena daritadi aku hanya memandangi makananku. “Apa aku menggangu selera makanmu?”

“Ah tidak sunbae, aku hanya merasa sudah kenyang”

“Kenyang? Tapi sepertinya makananmu masih utuh”

“Entahlah, daritadi aku merasa sudah kenyang hanya dengan melihatnya”

Kyuhyun sunbae tertawa mendengar jawabanku, “Bagaimana bisa kenyang hanya dengan melihatnya? Hahaha… Kau ini lucu sekali Sooyoung-sshi” Aku pun ikut tertawa menyadari jawabanku yang bodoh itu.

Kami mulai terlibat percakapan menyenangkan setelahnya, sambil menikmati makanan kami tentu saja­­-ya aku juga akhirnya memakan makananku. Topik obrolan kami mulai dari masalah organisasi sampai hobi. Ternyata sunbae sangat suka main games sama sepertiku. Dia juga menonton drama di sela-sela waktunya. Aku cukup terkejut mendengarnya. Menurutku itu unik. Bisa kusimpulkan dia termasuk pria yang sensitif.

Kyuhyun sunbae memang tidak pernah gagal membuat moodku kembali membaik. Padahal beberapa menit sebelumnya moodku kacau sekali sampai mempengaruhi nafsu makanku. Tidak seperti Sungyeol, jika dia ada di posisi kyuhyun saat ini pasti dia hanya bisa mengeluarkan lelucon tidak lucunya.

***

“Hey, kau dan Sungyeol kenapa? Bertengkar lagi?” Tanya Taeyeon tiba-tiba saat dia baru beberapa menit masuk kelas. Lucu sekali memang temanku yang satu ini. Apa tidak ada basa-basi lain selain menanyakan hal itu. Sebal.

“Tidak juga, memangnya kenapa?”

“Kalau tidak kenapa anak itu melengos saat melihatku? Seingatku aku tidak pernah punya masalah dengannya jadi itu pasti ada hubungannya denganmu. Kalian masih bertengkar?”

“……..”

Aku menunduk menghindari pandangannya. Aku masih berpikir apa sebaiknya aku ceritakan hal yang menggangguku belakangan ini padanya?

“Ya sudahlah kalau kau tidak mau cerita. Lupakan.”

“Taeyeon-ah… Waktu itu, saat aku bertengkar dengannya…” Taeyeon menyimak setiap kata-kataku. Entah kenapa rasanya sulit sekali membuat kalimat. “Sungyeol… Dia menyatakan cinta padaku”

“JINJJA? Well, sudah kuduga sebenarnya tapi tidak kusangka akan sekaget ini saat mendengarnya. Lalu, apa jawabanmu?”

“Aku menolaknya…” Aku menghela napas. Kulihat raut wajah Taeyeon berubah, sepertinya kecewa mendengar jawabanku.

“Hmm.. Memang apa alasanmu?”

“Aku tidak menyukainya dan lagi dia lebih muda dariku”

Taeyeon tertawa saat mendengar jawabanku. Entah apa yang lucu disini. “Kenapa tertawa?” Tanyaku sebal.

“Hahahahbbffff.. maaf. Hanya merasa lucu mendengar alasanmu. Kolot sekali. Memang apa salahnya punya umur yang lebih muda darimu? Dari kacamataku, anak itu tidak seperti anak seusianya. Dia kelihatan lebih matang. Baik dari sikap atau penampilannya. Sikapnya tidak kekanak-kanakan seperti yang selalu kau ceritakan dan dia sangat tampan menurutku.”

“Apanya yang matang? Kau kan baru bertemu dengannya sekali jadi dia belum menunjukkan seperti apa dia sebenarnya.”

“Kesanku padanya ya seperti itu” Katanya sambil mengangkat bahu. “Saranku Soo, kau jangan terlalu meremehkannya. Dia memang lebih muda dari kita tapi dia punya karisma sebagai pria. Jangan sampai kau menyesal nantinya.”

Menyesal? Ada apa dengan hatiku? Mengapa tiba-tiba aku merasa ragu …

****

“Ishh padahal sudah menjelang ujian akhir semester tapi tugas tiada akhir datang silih berganti” Keluh Taeyeon saat kami mengerjakan tugas kuliah di pepustakaan. Dia menaruh kepalanya di atas tumpukan buku tebal yang tadi ia baca.

“Benar, aku juga berpikiran begitu.. Apa para dosen itu tidak pernah muda ya” Kataku sambil mengikuti Taeyeon menaruh kepala di atas buku. “Memang ujian kapan dimulai?”

Taeyeon kelihatan mengingat tanggal dimulainya ujian. Mata bulatnya mengedip beberapa kali. Ya ampun, itu membuatnya kelihatan seperti bocah berumur 8 tahun, yang harus kuakui terlihat sangat cute

“Ehmm.. Sekitar 2 minggu lagi, Soo” jawabnya. Oh masih 2 minggu lagi..

Eh? Tunggu!

Seketika aku menegakkan badanku mengingat 2 minggu lagi ujian.

“MWO?? 2 MINGGU LAGI?”

“Aisshhh kecilkan suaramu, Soo! Kau tahu dimana kita sekarang?”

“Ah maaf.. maaf ya.. maaf” Kataku pada orang-orang yang kini melihat sinis kearahku.

“Kau ini kenapa? Tiba-tiba Berteriak seperti itu”

“Aku lupa belum menuntaskan biaya administrasi ku, Taeng. Haaah bagaimana ini..”

“Oh begitu… Mau kupinjamkan uang?”

“Tidak tidak.. aku akan berusaha sendiri. Terima kasih tawarannya”

Sudah beberapa–aku lupa berapa tepatnya-minggu aku absen mengajar privat. Sudah pasti pendapatanku bulan ini mengurang. Haaaaaahh …. Bertambah lagi masalahku sekarang. Aku belum menyelesaikan administrasi kampus padahal 2 minggu lagi ujian akan dilaksanakan. Uangku masih belum juga terkumpul. Harapanku satu-satunya adalah mengajar privat. Bayarannya lumayan, bisa menutupi uang spp ku. Tapi itu berarti aku harus menemui Sungyeol. Memang, cepat atau lambat pasti kami akan bertemu lagi dan aku tidak bisa menghindar selamanya. Baiklah! Akan kuhadapi… Demi biaya kuliahku. Semangat!!

-TBC-

7 thoughts on “[FREELANCE] Teach Me The Love – Chapter 3”

  1. “Cepat atau lambat pasti kami akan bertemu lagi dan aku tidak bisa menghindar selamanya” Itu namanya Takdir Soo 😀

  2. yahhh tbc…-_- pendek thor…
    knpa soo unnie nolak songyeol oppa?ckckck…
    dtnggu klnjtnnya…:)

  3. Cieee yang mau ketemu lagii ciee emang jodoh sihh makanya ketemu mulu wkwk
    Next partnya ditunggu^-^

Leave a reply to Nurafrianti Cancel reply