Friendship, Romance, School-life

[FREELANCE] Can You Love Me? – Chap. 1

CYLM2

Author : @noonapark18

Tittle : Can You Love Me?

Genre : School Life, Friendship, Romance

Cast:

–     SNSD’s Choi Sooyoung 

–     EXO’s Park Chanyeol

–     INFINITE’s Kim Myungsoo

Length : Three Shot(s) | Chap. 1

Ratting : General

Disclaimer : This story is purely mine! Except the idol caracter, they’re belong to God

Warning : Also posted in my blog –here (http://noonapark.wordpress.com/)

 

 

—Enjoy it- Happy Reading ^^ —

Summary : “… cinta itu datang dengan sendirinya, kita tidak bisa meminta ataupun menolaknya …”

 

Prolog~

“HAHAHAHAHA!! Astaga itu lucu sekali! HAHAHA!!”

Suara tawa menggelegar yang bersumber dari seorang namja sedari tadi memenuhi ruang tamu bercat serba putih ini.

“PMFFT.. HAHAHAHA!!”

Namja itu masih saja tertawa dan sesekali tangan kanannya menunjuk kearah televisi didepannya yang menayangkan acara komedi. Sedangkan tangan kirinya sibuk memegangi perutnya. Tak jarang juga ia menepuk-nepukan tangannya karena terlalu larut dalam acara komedi itu.

“YA! PARK CHANYEOL! BISA DIAM TIDAK?! KAU TIDAK LIHAT AKU SEDANG MEMBACA, HUH?!”amuk seorang yeoja yang duduk diatas sofa sembari menutup paksa buku yang sedari tadi dibacanya.

Namja bernama Park Chanyeol itu langsung mendongakan kepalanya kearah yeoja yang duduk dibelakangnya. Karena posisi yeoja itu sedang duduk di sofa –menghadap kearah televisi, dan Chanyeol duduk dibawah dengan menyandarkan punggungnya di bagian bawah sofa.

“Tapi acara itu lucu sekali. Sooyoung-ah, kau harus menontonnya!”sahut Chanyeol dengan tawa yang masih tersisa.

Yeoja bernama Sooyoung itu hanya memutar bola matanya. “Shireo!”sahutnya acuh dan kembali membuka halaman bukuyang sempat ia tutup tadi.

“Mwo?!”

Chanyeol diam sejenak. Sebuah ide terlintas di kepalanya. Dan tanpa aba-aba lagi, ia langsung menarik paksa lengan Sooyoung hingga kini Sooyoung sudah duduk disampingnya.

“Akh! Bokongku!”ringis Sooyoung mengelus bokongnya yang terbentur langsung dengan lantai. “Chanyeol-ah! Neo jinja!”umpat Sooyoung.

“Sudah kubilang nanti saja membacanya”kata Chanyeol. Dan dengan gesit tangannya mengambil buku dari tangan Sooyoung lalu membuangnya entah kemana. “Lihatlah, acara itu lucu sekali! Hahahaha!”tambahnya dan kembali menunjuk-nunjuk kearah televisi.

Sooyoung membuang nafas kasar. “Inilah sebabnya aku malas membawamu menonton keluar. Kau selalu saja menertawakan hal-hal yang tidak jelas. Ck! Ya! Kau tahu? Ini juga sebabnya sampai sekarang tidak ada yeoja yang mau mendekatimu”

Chanyeol langsung merangkul pundak Sooyoung dan mendekatkan wajahnya tepat didepan muka Sooyoung. “Ya! Tidak apa-apa jika tidak ada yeoja yang mau denganku. Bukankah aku sudah mempunyai dirimu?”kata Chanyeol dengan senyum lebar yang menampakkan deretan giginya yang putih dan rapi.

“MWO?! Aku?! Argh Shireo?!”tolak Sooyoung sembari mendorong tubuh Chanyeol agar menjauh darinya.

“Kau harus mau!”

“Jangan bermimpi Park Chanyeol!”

“Ayolah Sooyoung! Jika tidak ada yang mau menjadi pacarku. Kau yang akan menjadi pacarku!”

“Tidak! Aku tidak mau mempunyai namjachingu aneh sepertimu!”

“Mwo?!”

“Ya! Ya! Hentikan! Jangan menggelitikiku!”

“Rasakan ini! Hahaha!”

“Ya! Hentikan! Hahaha!”

–ooo–

Part 1

“Park Chanyeol hentikan!”

Seketika itu Chanyeol langsung menghentikan aktivitas tangannya yang sedari tadi memainkan anak rambut Sooyoung. Chanyeol mengembungkan pipinya dan menatap Sooyoung yang berjalan disampingnya dengan tatapan kesal.

“Sooyoung-ah, apa kau tidak bosan-bosan membaca buku itu, huh?! Di rumah, di kelas, saat istirahat, bahkan saat akan pulang pun kau masih saja membacanya”komentar Chanyeol. Dan mereka terus berjalan menyusuri koridor sekolah menuju tempat parkir.

“Eum, aku menyukai buku yang ditulis oleh Kim Hyunlie ini”sahut Sooyoung tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari buku yang ada dihadapannya.

Chanyeol menghentikan langkahnya sejenak. Dan kemudian ia menarik tas punggung Sooyoung hingga membuat Sooyoung terpaksa menghentikan langkahnya.

“Ya! Chanyeol-ah, apa-apaan kau, huh?!”

Chanyeol lalu mengambil paksa buku dengan cover berwarna soft brown dengan corak bunga-bunga dan sebuah tulisan yang merupakan judul buku itu ‘Friendship be Love’

“Seharusnya aku tidak membelikan ini untukmu! Jadi kau tidak akan mengacuhkanku”desis Chanyeol.

“Ya! Bukankah kau sudah membacanya? Dan salahmu sendiri kenapa kau tidak mau menceritakan isi buku itu padaku. Jadi aku tidak perlu repot-repot membaca buku tebal itu”Sooyoung melipat kedua tangannya dibawah dada.

Dan setelah membolak-balikan beberapa lembar buku itu, Chanyeol merobek beberapa lembar pada bagian akhir buku, membuat Sooyoung tercengang saat itu juga.

“Gyaaaa!! Kenapa kau merobeknya bodoh! Bagaimana aku bisa mengetahui isi cerita itu?!”

“Kau tenang saja, aku yang akan memberi tahumu bagaimana akhir dari cerita buku ini. Hehe”kata Chanyeol enteng setelah memasukkan bagian buku yang ia koyak ke dalam tas punggungnya.

“Park Chanyeol! Neo jinja!”geram Sooyoung dan kedua tangannya langsung terjun menghujam Chanyeol dengan beberapa pukulan.

“Ya! Hentikan!”

“Rasakan ini!”

Siswa-siswi yang melewati kedua manusia ini hanya menatap datar, karena pemandangan ini sudah sering terjadi. Dua orang sahabat yang terkadang selalu meributkan hal-hal tidak penting. Dan hampir semua penghuni sekolah ini juga tahu hal ini. Dimana ada Chanyeol dan disitulah ada Sooyoung. Dan dimana ada Sooyoung, disitulah Park Chanyeol berada.

“Sooyoung-ah! Hentikan!”

“Kembalikan dulu lembaran itu atau—“

“Sooyoung-ssi”

Tangan Sooyoung mendadak berhenti mendengar suara yang sudah tidak asing lagi masuk ke indera pendengarannya.

“Kim Myungsoo?”

“Aku ingin bicara padamu”

Chanyeol dan Sooyoung hanya saling memandang dengan wajah bingung.

“Eum. Baiklah”

–ooo–

“Mwo? Dia menyatakan perasaannya padamu?”tanya Chanyeol setelah mendengar penjelasan Sooyoung. Sooyoung mengangguk dengan antusias. Semenjak sepulang sekolah tadi hingga sampai ke taman yang sering mereka datangi sepulang sekolah, yeoja itu tidak henti-hentinya menyunggingkan senyum diwajahnya. Bahkan hanya melihat raut wajahnya saja, Chanyeol bisa melihat bahwa yeoja yang ia kenal selama beberapa tahun ini tampak sangat bahagia.

“Lalu, Apa.. jawabanmu?”TanyaChanyeol hati-hati

“Tentu saja aku menerimanya!”

“Nde?”

“Ya! Kau tahu sendirikan sudah lama aku menyukainya! Dan aku tidak percaya ternyata dia juga..”Sooyoung seolah tak mampu meneruskan kalimatnya. Rasa bahagia saat ini mendominasi dalam hatinya.

Chanyeol hanya bisa tersenyum walaupun sebenarnya ia merasa ada sesuatu yang menusuk-nusuk didalam hatinya. Dan saat itu juga Sooyoung langsung berhamburan memeluk tubuhnya.

“Chanyeol-ah, aku sangat berterima kasih padamu. Kalau saja waktu itu kau tidak berhenti menjadi panitia untuk penerimaan murid baru di sekolah kita, aku tidak akan bisa menjadi panitia disana dan tentu saja aku tidak akan bertemu dengannya. Kau memang sahabatku yang paling baik. Aku menyayangimu!”

Dada Chanyeol semakin terasa sakit, seperti terkena hujaman ribuan anak panah yang datang dari segala arah.

“Ya, sahabat. Aku hanya sahabatmu Sooyoung, tidak lebih, dan tidak akan pernah menjadi lebih selain menjadi seorang sahabat”

“Eum, selamat Choi Sooyoung. Aku turut bahagia mendengarnya”ujarnya dan mempererat pelukannya.

Sebisa mungkin Chanyeol tetap tersenyum meskipun rasanya ia ingin menangis saat ini juga. Chanyeol melihat buku yang masih ada ditangannya.

“Apa kau tahu maksudku memberikan buku ini untukmu? ‘Friendship be Love’ Aku hanya ingin kisah kita berakhir sama dengan kisah dua orang sahabat di buku ini Sooyoung. Tapi aku terlambat, aku terlambat”

—ooo—

Pagi ini langit tampak begitu cerah. Sinar matahari menerpa seluruh permukaan bumi tanpa terhalang oleh sesuatu apapun. Semilir angin segar membuat pagi ini begitu sempurna.

Namun tidak dengan seorang namja yang tengah menyandarkan punggungnya di tembok sebuah gerbang. Chanyeol, namja itu memasukkan telapak tangan kirinya ke dalam saku celana, sedangkan tangan kanannya memegang sebuah buku yang ia beli beberapa tahun lalu saat berkunjung ke rumah neneknya di Jinan. Wajahnya tampak begitu lesu, berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Sedari tadi arah pandangannya tak lepas dari buku ditangannya itu.

“Sooyoung-ah, apa kau tahu? Buku ini sangat berarti untukku”gumamnya pelan. Chanyeol membuang nafas pelan, dan menjatuhkan tangan kanannya pasrah. Ia mendongakkan kepalanya yang sedari tadi tertunduk. Matanya menyipit saat sinar matahari itu menerpa seluruh wajahnya.

“Sooyoung-ah, tidak bisakah kau mencintaiku saja, eum? Bukan namja itu, bukan Kim Myungsoo”

“Chanyeol-ah!!”

Chanyeol tersentak dan langsung memisahkan punggungnya dengan dinding pagar.

“Sooyoung?”sapanya kemudian

Sooyoung yang baru saja keluar dari pintu pagar rumahnya langsung berlari menghampiri Chanyeol. “Ya! Kenapa hari ini kau tidak membangunkanku, huh?! Lihat! Gara-gara kau aku jadi kesiangan!”kesal Sooyoung setibanya didepan Chanyeol. Tak lupa ia menampakkan wajah cemberutnya seraya mengembungkan pipinya.

“Mwo?! Kenapa kau menyalahkan aku?!”sahut Chanyeol tak habis pikir. “Bukannya sekarang kau sudah mempunyai namjachingu, eo? Kenapa kau tidak memintanya untuk membangunkanmu setiap pagi. Aish!”

“M-mwoya?”kata Sooyoung mulai panik. Kemudian Sooyoung menarik dasi Chanyeol dan mendekat hingga jarak diantara mereka hanya beberapa senti saja. “Chanyeol-ah, Myungsoo oppa tidak boleh tahu hal ini, jangan katakan padanya kalau aku paling tidak bisa bangun pagi, eum?”kata Sooyoung seolah berbisik.

Chanyeol hanya terdiam. Walaupun ia sudah sering berdekatan dengan Sooyoung, tapi akhir-akhir ini ia menjadi gugup saat harus memiliki jarak yang dekat dengan yeoja ini. Apa lagi seperti saat ini.

“Y-ya!”seru Chanyeol sembari mendorong tubuh Sooyoung agar menjauh darinya. Chanyeol kemudian merapikan dasinya sekaligus berusaha menghilangkan rasa gugupnya. “Hmm.. tergantung”gumamnya pelan tanpa menatap Sooyoung

“Mwo? Tergantung apa?”

“Tergantung kau mau mentraktirku atau tidak”kata Chanyeol tersenyum lebar

“Ya! Kau mau memerasku, huh?!”sahut Sooyoung tak terima. Dan kedua tangannya langsung menghujam Chanyeol dengan beberapa pukulan.

“Yaa!! Hentikan!”

“Park Chanyeol! Bahkan kau belum membayar hutangmu dua minggu yang lalu dan kau memintaku mentraktirmu, huh?! Rasakan ini!”kesal Sooyoung tanpa menghentikan aktivitas kedua tangannya–memukuli Chanyeol. Chanyeol melindungi kepalanya menggunakan kedua tangannya. Dan kemudian tangan Sooyoung terhenti karena pandangan matanya menatap kearah buku yang masih berada di tangan Chanyeol.

“Eh? Bukunya?”gumam Sooyoung dan langsung merampas buku berjudul ‘Friendship be Love” itu dari tangan Chanyeol. “Ah~ aku kira buku ini sudah hilang,ternyata kau yang membawanya? Aku kan belum selesai membacanya”kata Sooyoung sembari membolak-balikan halaman demi halaman buku itu.

“Aish!”Chanyeol hanya mencibir Sooyoung pelan dan kemudian merapikan baju serta penampilannya yang terlihat sedikit kacau gara-gara ulah sahabatnya ini.

“Oya, kau merobek beberapa halaman terakhir buku ini bukan?”tanya Sooyoung menyelidik

“Eoh”sahut Chanyeol seolah cuek

“Berikan padaku!”seru Sooyoung sembari menengadahkan satu tangannya dihadapan Chanyeol.

Chanyeol hanya diam memandangi Sooyoung. Dan kemudian ia melihat anak rambut Sooyoung yang beterbangan tertiup angin. Tanpa menunggu lagi kedua tangan Chanyeol langsung mendarat dan merapikan rambut Sooyoung.

“Kau tidak menyisir rambutmu lagi?”

“Ini salahmu! Gara-gara kau tidak membangunkanku aku jadi tidak sempat menyisir rambutku”gerutu Sooyoung. Dan Chanyeol masih dengan sabar terus merapikan rambut Sooyoung.

“Ck! Kalau kau terus-terusan seperti ini kapan kau akan mandiri Sooyoung”

“Ya! Bukannya kau sudah berjanji akan selalu ada disampingku, eo?”tanya Sooyoung sembari mendongakan kepalanya kearah Chanyeol. Ya, karena tubuh Chanyeol lebih tinggi beberapa senti dari dirinya.“Lagipula.. walaupun seperti ini buktinya Kim Myungsoo yang tampan itu menyukaiku. Ah~ apa aku benar-benar cantik”kali ini Sooyoung mengelus-elus pipinya dan tersipu.

“Nde?”kaget Chanyeol dan…

Pletak!

 

“Ya! kenapa kau senang sekali memukul kepalaku, huh?!”

“Kau jangan terlalu percaya diri Choi Sooyoung!”ledek Chanyeol

“Tapi itu benar kan?! Buktinya dia mau menjadikan aku pacarnya”sahut Sooyoung tak mau kalah. Chanyeol hanya mencibirnya.

“Oya, mana lembaran itu? Berikan padaku! Aku ingin segera menyelesaikan membaca buku ini”

“Shireo!”

“Ya!”

“Sudah kubilang aku sendiri yang akan menceritakan akhir buku itu kepadamu!”

“Ah~ jinja! Ayolah berikan padaku”Sooyoung terus memohon dengan menarik-narik almamater Chanyeol

“Ck! Shireo!”

“Ya! Park Chanyeol!”

“Choi Sooyoung!”

“Park Chanyeol!”

“Choi Sooyoung!”

Sooyoung dan Chanyeol terdiam seketika dan segera menoleh keasal suara tadi.

“Oppa”gumam Sooyoung saat mendapati Myungsoo yang berada tak jauh darinya.

“Sooyoung-ah, aku datang untuk menjemputmu pergi sekolah bersamaku”kata Myungsoo setibanya didepan Sooyoung dan Chanyeol.

“Ah~ ehm”Sooyoung hanya bisa tersenyum senang. Sedangkan Chanyeol, ia hanya diam menatap Sooyoung penuh arti.

“Kalau begitu kita pergi sekarang saja. Ini sudah siang, nanti kita bisa terlambat”

“Ah~ nde, kajja”

Sooyoung dan Myungsoo mulai berjalan berdampingan. Namun saat baru beberapa langkah, Sooyoung menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya.

“Chanyeol-ah! Ayo kita pergi, kita bisa terlambat nanti!”seru Sooyoung. Myungsoo yang mendengar itu langsung menghentikan langkah kakinya, dan beralih menatap Chanyeol yang masih berdiri ditempatnya.

“Ah! Sepertinya aku meninggalkan sesuatu di rumah. Kalian pergi saja dulu, aku akan menyusul”bohong Chanyeol

“Nde?”

“Sudah pergi saja. Aku akan menyusul nanti”

Sooyoung tampak kecewa. “Eum, baiklah”ucapnya pelan dan kembali meneruskan langkahnya.

“Sooyoung-ah, sepertinya kalian terlihat sangat dekat”ujar Myungsoo saat Sooyoung sudah kembali berjalan disamping nya.

“Nde. Kami memang sangat dekat. Hehe”

“Aku dengar rumah Chanyeol tidak jauh dari rumahmu”

“itu benar, rumah Chanyeol bersebelahan dengan rumahku”

“Mwo? Ah~ jadi karena itu kalian bisa sangat akrab?”

“Eum! Kau benar oppa”

.

.

Chanyeol hanya bisa memandang Sooyoung dan Myungsoo yang perlahan mulai menjauh dari dirinya. Sooyoung terlihat senang berada didekat Myungsoo dan yeoja itu tak henti-hentinya menyunggingkan senyum penuh kebahagiaan.

Setelah Sooyoung dan Myungsoo sudah tak terlihat lagi di ujung jalan, Chanyeol menatap lirih kearah pintu gerbang didepan rumah Sooyoung. Beberapa tahun yang lalu tempat itu adalah tempat dimanaia pertama kali bertemu dengan Sooyoung.

Hari itu Chanyeol dan keluarganya baru saja pindah dari Jepang. Hujan mengguyur kota Seoul dengan derasnya.

#Flashback on

“Chanyeol-ah, kau mau pergi kemana? Diluar hujan sangat deras. Masuklah!”

“Aku akan membawa payung eomma. Aku hanya ingin berkenalan dengan tetangga baru kita. Eomma tenang saja, aku akan segera kembali!”kata Chanyeol dan langsung berlari menuju halaman.

“Chanyeol-ah tunggu!”

“Wae?”tanya Chanyeol setelah menghentikan langkahnya

“Eomma dengar pemilik rumah itu barusaja meninggal tiga hari yang lalu. Jadi kau jangan bertamu dulu dirumah itu, eomma hanya—“

“Yeobo! Bisa kau bantu aku mengemaskan ini!?”

 

“Ah nde!”sahut Ny. Park. Dan sebelum ia masuk kedalam rumahnya, ia kembali memperingatkan Chanyeol. “Jangan hariini. Arasseo!”

Chanyeol diam sejenak. “Eum, baiklah. Kalau begitu aku akan melihatnya dari luar”

Chanyeol berjalan perlahan menuju rumah yang berada tepat disebelah rumah barunya. Dengan membawa sebuah payung besar ia terus berjalan mengendap sembari berusaha melihat bagian dalam rumah itu, walaupun ia tidak bisa melihat karena ukuran tubuhnya masih terlalu pendek dibandingkan dengan pagar penghalang rumah bercat serba putih itu.

“Hiks! Hiks! Appa.. Appa..”

Langkah Chanyeol terhenti seketika. Ia terus mengikuti suara tangisan itu. Sampai disebuah pintu pagar rumah besar itu, seorang gadis kecil yang sebaya dengannya tengah duduk dengan menungkupkan wajahnya di atas kedua lututnya.

“Appa.. hiks! Appa..!”gadis kecil itu terus menangis hingga mengundang rasa penasaran dalam diri Chanyeol.

“Kau menangis?”tanya Chanyeol setibanya ia didepan gadis itu

Gadis itu tersentak. Ia menatap Chanyeol selama beberapa saat. Kemudian kembali menyembunyikan wajahnya.

“Jadi ayahmu yang meninggal?”gumam Chanyeol sembari menilik kearah rumah itu.

“Nu-nuguseyo?”tanya gadis itu yang masih menyembunyikan wajahnya

Chanyeol tersenyum lebar. “Park Chanyeol imnida!”katanya penuh semangat. Anak ini memang selalu bersemangat.“Aku dan kedua orang tuaku baru saja pindah dari Jepang. Aku tinggal tepat disebelah rumahmu. Kau, siapa namamu?”

Gadis itu tetap diam dan terus menunduk. Karena tidak mendapat jawaban, Chanyeol mendekatkan wajahnya kearah gadis itu berusaha melihat lebih dekat wajah gadis itu.

“Ya! Siapa namamu?”tanya Chanyeol lagi. Tapi gadis itu semakin menjauhkan kepalanya dari hadapan Chanyeol tanpa memperlihatkan wajahnya.

Chanyeol diam sejenak. “Apa kau malu?”tanya Chanyeol lagi.

“…..”

Chanyeol menghembuskan nafas pelan. Ia meletakkan payungnya begitu saja dan kemudian menarik paksa pergelangan tangan gadis kecil itu.

“Eh?”

“Ikut aku!”

Chanyeol membawa gadis itu hingga ketengah jalan tanpa melepas genggaman tangannya. Hingga sekarang tubuh mereka basah kuyup karena hujan.

“Ya! mau apa kau?!”

“Sekarang, kau tidak terlihat sedang menangis. Jadi kau tidak perlu malu padaku dan tidak perlu menyembunyikan wajahmu lagi”kata Chanyeol tersenyum lebar

Gadis kecil itu tertegun. Seolah taklagi memperdulikan air yang terus mengalir dari ujung kepalanya hingga membasahi seluruh wajah dan tubuhnya.

“Kalau kau terus menangis ayahmu pasti juga sedih di atas sana. Kau tenang saja, pasti dia sudah bahagia disana, karena ada Tuhan yang menjaganya. Kau tidak perlu khawatir, eum?”

“N-nde?”

“Apa kau mau jadi temanku?”kali ini Chanyeol menyodorkan kelingkingnya. Gadis kecil itu hanya memandang wajah dan kelingking Chanyeol secara bergantian.

“Aku akan menjadi teman yang baik untukmu. Aku berjanji akan selalu menjagamu dan tidak akan membuatmu bersedih”kata Chanyeol mantab. “Kau mau kan berteman denganku?!”

Gadis kecil itu berfikir selama beberapa saat. Dan perlahan ia mengangkat tangannya, walaupun sedikit ragu akhirnya ia menautkan jari kelingkingnya pada kelingking Chanyeol.

“Sooyoung… Choi Sooyoung imnida”ucapnya pelan. Senyum Chanyeol langsung merekah.

“Mulai sekarang kau jangan menangis lagi, eum? Kalau kau menangis langit juga akan menangis”

“Nde?”

“Kau mau bermain hujan bersamaku?”

“Nde?”

Dan tanpa menunggu jawaban dari Sooyoung Chanyeol langsung menarik tangan Sooyoung dan membawanya berlari menyusuri jalan dengan kondisi basah kuyup. Pada awalnya Sooyoung terlihat takut. Namun semakin lama ia semakin terbawa suasana dan tertawa lepas bersama Chanyeol.

…………

Hari sudah mulai gelap. Sooyoung dan Chanyeol tiba didepan rumah Sooyoung dengan kondisi basah kuyup.

“Gomawo”kata Sooyoung tersenyum lembut

“Untuk apa?”

“Karena kau sudah mau menjadi temanku”

Dan setelah mengatakan itu Sooyoung langsung berlari masuk kedalam rumahnya, meninggalkan Chanyeol yang masih berdiri ditempatnya. Chanyeol kemudian tersenyum senang. Dan dengan berjalan riang ia kembali kerumahnya.

Keesokan harinya…

 

“Hatchiimm!!!”

“Sooyoung-ah! Kenapa kau bandel sekali, huh?! Sudah eomma katakan padamu jangan bermain hujan, akibatnya begini kan!”omel ibu Sooyoung sembari berjalan kalut menuju pintu pagarnya. Dan tangan kirinya menggandeng tangan Sooyoung. Sooyoung yang terlihat mengenakan jaket tebal beserta syal tebal yang melilit lehernya.

“Aish! Kau ini tidak pernah mendengarkan kata-kata eomma!”gerutu Ny. Choi dan kemudian membuka dan kembali menutup pintu pagarnya.

Disi lain…

 

“Park Chanyeol! Kau benar-benar tidak mendengarkan kata eomma, huh?! Eomma belum selesai mengemaskan rumah dan sekarang harus membawamu ke rumah sakit. Lain kali jika kau bermain hujan lagi eomma akan—“

“Sooyoung-ah!”

Kalimat Ny. Park terhenti saat itu juga. Langkahnya juga terhenti saat menapati seorang wanita yang sebaya dengannya tengah menggandeng gadis kecil.

“Chanyeol?”balas Sooyoung

Dan kedua orang tua hanya saling memandang satu sama lain.

Dan..

“HATCHIIIMM..!!!”

#Flashback off

 

Chanyeol tersenyum simpul mengingat kenangannya dulu. Kemudian ia memandang kearah langit.

“Jika kau bersedih, maka hujan akan turun. Dan sekarang langit begitu cerah. Itu artinya… kau sedang bahagia, Choi Sooyoung”

Chanyeol menatap lirih ujung jalan yang sudah tak terlihat lagi Sooyoung dan Myungsoo disana.

***

“Sehun-ah, apa kau tidak melihat Sooyoung?”

“Tidak”

“Oh, baiklah”

Chanyeol berjalan lemas keluar dari kantin. Ia sudah bertanya pada sekian orang tentang keberadaan Sooyoung namun tidak membuahkan hasil.

“Aish! Kemana kau huh?!”ucapnya frustasi. “Hmm, atau mungkin dia ada di perpustakaan?! Ah~ tidak mungkin! Perpustakaan adalah tempat yang mengerikan untuknya! Tapi…”

Chanyeol memutuskan untuk menuju perpustakaan, walaupun sebenarnya ia tidak yakin Sooyoung ada disana. Dan saat melewati kelas musik, Chanyeol menghentikan langkahnya.

“Sooyoung?”gumamnya pelan. Ia kembali mundur beberapa langkah.

Dugaan Chanyeol ternyata benar. Ia sedikit mengintip dari pintu, dan didalam sana ada Myungsoo yang tengah bernyanyi didepan Sooyoung menggunakan sebuah gitar. Sooyoung terus mengembangkan senyumnya. Kali ini Myungsoo terlihat memberikan kesempatan pada Sooyoung untukmemainkan gitarnya, dan mengajari Sooyoung dengan posisi seperti memeluk dari belakang.

Chanyeol memilih untuk mundur. Entah mengapa seperti ada sesuatu yang menusuk-nusuk dalam hatinya. Sebenarnya ia merasa senang karena melihat Sooyoung bisa bersama dengan orang yang sangat ia sukai. Disisi lain ia merasa tidak rela jika harus melihat Sooyoung bersama namja lain. Entah itu Kim Myungsoo atau siapapun.

“Ah~ aku hampir lupa, dia sekarang sudah menjadi milik orang lain”gumamnya pelan sembari tersenyum kecut. Chanyeol menatap lirih kearah pintu sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana.

***

“Hmmmh.. sepertinya akhir-akhir ini aku akan kesepian karena tidak ada yeoja bodoh itu lagi”

Chanyeol merebahkan tubuhnya diatas rerumputan yang hijau. Disebuah taman yang letaknya tak jauh dari sekolahnya.Tepatnya saat ini ia berada disebuah pohon besar. Tempat ini tentu sangat tidak asing lagi baginya. Biasanya sepulang sekolah Chanyeol dan Sooyoung selalu menyempatkan untuk datang kesini, untuk menghilangkan penat, mengerjakan PR bersama, atau sekedar makan ice cream.

Chanyeol memejamkan kedua matanya, dan beberapa saat kemudian ia kembali membukanya kemudian melirik kearah samping kanannya. Dimana biasa Sooyoung juga selalu merebahkan tubuh disampingnya.

“Sooyoung-ah, apa kau benar-benar bahagia bersamanya?”

***

“Eo? Kau sudah datang?!”ujar Sooyoung saat mendapati Chanyeol yang sudah berdiri di tengah pintu kamarnya.

“Eoh”sahut Chanyeol singkat. Ia kembali menutup pintu kamar Sooyoung. Dan berjalan menghampiri Sooyoung yang tengah berada di atas kasurnya dengan posisi tengkurap sembari memeluk gulingnya.

Sooyoung kemudian duduk. Dan menarik paksa tangan Chanyeol agar duduk disebelahnya.

“Ya! Apa kau tahu apa yang sudah kualami hari ini?”ujar Sooyoung antusias

“Eum, ani”sahut Chanyeol sembari menggeleng. Kemudian Chanyeol merebahkan tubuhnya di kasur empuk milik Sooyoung.

“Hari ini aku senang sekali!”Kata Sooyoung tanpa melihat kearah Chanyeol, matanya tampak berbinar-binar. “Pagi ini Myungsoo oppa menjemputku ke sekolah. Dan saat istirahat dia menyanyikan beberapa lagu untukku. Ah~ suaranya sangat indah, bukankah itu sangat romantis?”tambah Sooyoung dan memeluk gulingnya semakin erat. “Dia mengajariku bagaimana caranya memainkan gitar. Kau tahu? Jantungku seperti ingin melompat keluar saat dia berada dibelakangku! Omoo! Ah~ aku tidak akan pernah melupakan saat-saat itu! Dan saat pulang sekolah tadi, dia memelikan ku setangkai bunga”Sooyoung semakin menggebu-gebu.

“Kau tahu? Dia memberiku bu—“

Kalimat Sooyoung terhenti seketika saat ia menoleh kearah Chanyeol dan mendapati bunga yang sedang ia bicarakan tengah berada ditangan Chanyeol dengan kondisi sudah tidak berkelopak.

“Eo? Jadi.. bunga ini…”kata Chanyeol pelan. Kemudian ia menatap Sooyoung, tangkai bunga mawar dan kelopak bunga yang ia taburkan diatas kasur Sooyoung.

“Neo..”

“Hehe.. Sooyoung-ah, aku—“

“PARK CHANYEOL..!!”

***

“Astaga! Sooyoung-ah, itu hanya sebuah bunga. Kau tidak perlu berlebihan seperti itu?!”

Chanyeol berjalan cepat berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Sooyoung. Sooyoung masih saja marah gara-gara ulah Chanyeol semalam yang merusak bunga pemberian dari Myungsoo.

“Ya! Bukannya kau tidak suka bunga?! jadi kupikir itu—“

“Itu lain Park Chanyeol!”seru Sooyoung menghentikan langkahnya seketika. Dan kini mereka berdua saling berhadapan.

“Karena bunga itu dari Myungsoo oppa. Walaupun aku tidak menyukai bunga. Tapi aku akan menyukai apapun pemberiannya!”tegas Sooyoung

Chanyeol diam sejenak. “Kalau begitu aku akan menggantinya”

“Tentu saja itu berbeda!!”

“Mwo?”

“Ah~ sudahlah. Lupakan saja”

Sooyoung menarik tali tas ranselnya, memutar tubuhnya dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju halte.

Chanyeol masih diam ditempatnya. Memandang Sooyoung yang mulai menjauh dari pandangannya. Dan tidak lama kemudian langkah Sooyoung semakin pelan, dan akhirnya langkahnya terhenti.

Sooyoung memutar tubuhnya menghadap Chanyeol yang masih saja berdiri ditempatnya. Ia berfikir mungkin ia terlalu berlebihan dengan sikapnya. Dan akhirnya ia berlari kearah Chanyeol.

“Aku akan memaafkanmu”ujar Sooyoung setibanya didepan Chanyeol. Tentu saja masih dengan nada ‘sok’ cuek.

“Nde?”bingung Chanyeol

“Traktir aku ice crem. Eum?”

Chanyeol diam sejenak. Dan kemudian ia tertawa kecil. Ia sudah sangat mengenal sikap Sooyoung, yeoja ini paling tidak bisa marah pada dirinya, karena Sooyoung sangat menjunjung tinggi persahabatan mereka.

Chanyeol mulai tersenyum nakal. “Shireo!”sahutnya kemudian dan berjalan meninggalkan Sooyoung.

“Mwo?! Ya!”pekik Sooyoung dan segera mengejar Chanyeol. “Chanyeol-ah, belikan aku ice cream!”

“Tidak!”

“Park Chanyeol!”

“Tidak! Kau harus mengejarku dulu hingga ke halte”

Dan Chanyeol langsung berlari meninggalkan Sooyoung yang masih kesal.

“Ya! tunggu aku! Park Chanyeol!”

***

 

One Week Later~

Hari minggu yang begitu cerah dan menenangkan. Begitu juga suasana di dalam rumah keluarga Park.

Chanyeol, jika hari libur seperti ini namja itu akan sedikit ‘molor’ dari biasanya. Kamarnya begitu tenang. Sampai tiba-tiba..

“PARK CHANYEOL..!!”

Sooyoung memekik dan seiring pekikannya itu ia juga membuka pintu Chanyeol dengan paksa.

“Ya! Kau masih tidur?!”serunya dan kemudian menutup pintu. Sooyoung lalu mendekat kearah ranjang Chanyeol.

“Chanyeol-ah! Chanyeol-ah!”

“Eungh!”Lenguh Chanyeol dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebalnya.

Sooyoung lalu duduk di pinggir ranjang. “Chanyeol-ah, palli ireona, eo?! Kau tahu? Sudah beberapa hari ini aku tidak pergi ke taman. Dan juga.. bukannya kau ingin mentraktirku ice ceam?”

“…”

“Chanyeol-ah!”Sooyoung menggoyang-goyang tubuh Chanyeol karena namja itu tidak juga bergerak.“Chanyeol-ah! Ya Park Chanyeol!”

“….”

Sooyoung diam selama beberapa saat dan mengarahkan pandangannya ke arah jendela. “Hmm.. aku tidak tahu mengapa aku sangat merindukanmu”gumam Sooyoung pelan. “Apa.. karena akhir-akhir ini aku sering bersama Myungsoo oppa?! Ah~ mungkin iya”

Sooyoung kembali menatap Chanyeol yang tubuhnya masih tertutup selimut.

“Ya! ireona!”kali ini Sooyoung menggoyang tubuh Chanyeol lebih kuat.

“Eungh!”

“Palli ireona!!”

“….”

“Ck! Aish!”

Merasa kesal karena tidak ditanggapi, akhirnya Sooyoung menyibak selimut Chanyeol dan membuangnya ke lantai. Hingga kini terlihat Chanyeol yang hanya mengenakan celana tidur dan singlet berwarna putih.

“Sooyoung-ah, jangan sekarang”rintih Chanyeol yang kedua matanya masih terpejam.

“Cepat bangun! Belikan aku ice cream!”ujar Sooyoung sembari menarik-narik tangan Chanyeol.

“Besok saja, eoh?”

“Tidak! aku mau sekarang! Ya! palli”

“Besok!”

“Sekarang atau—WHOAA!”

BRUK!!

 

Nyawa Chanyeol langsung terisi penuh ketika menyadari Sooyoung yang kini tepat berada di atas tubuhnya, dan dengan refleks kedua tangannya melingkar di pinggang Sooyoung.

Deg deg deg….

 

“Ya! Cepat mandi dan belikan aku ice cream!”gerutu Sooyoung kesal tanpa memperdulikan perasaan Chanyeol saat ini.

“Chanyeol-ah!”Sooyoung semakin mendekatkan wajahnya kearah Chanyeol. “Ya!”

1 detik

2 detik

3 detik

“Park Chanyeol!”

“A-Argh!”Chanyeol mendorong tubuh Sooyoung begitu saja dan segera duduk, nafasnya terlihat tersengal-sengal.

“Ya! Kau ini kenapa?”tanya Sooyoung bingung. Sooyoung kembali mendekatkan tubuhnya. “Apa kau—“

“ARRA!! Aku akan segera mandi! Kau senang!”celetuk Chanyeol dan segera turun dari ranjangnya.

“Bagus! Mandilah aku akan menunggumu disini”sahut Sooyoung dan merebahkan tubuhnya di ranjang.

“Y-ya! Kau menunggu diluar saja!”Chanyeol menarik paksa tangan Sooyoung dan mendorongnya agar keluar dari kamarnya.

“Ya! Kau ini kenapa? Biasanya menunggu disini juga tidak apa-apa”

“Sudah diam”

“Chanyeol-ah! Ya—“

BLAM!!

Dan setelah menutup pintunya, Chanyeol masih berdiri didepan dibalik pintu. Perlahan tangannya meraba dadanya. “Jantungku..”

***

Sooyoung tampak menikmati suasana menenangkan taman yang sudah seminggu lebih ini tidak dikunjunginya karena terlalu sibuk bersama pacar barunya.

Saat ketenangannya mulai terusik Sooyoung menolehkan kepalanya kesebelah kiri, dan mendapati Chanyeol yang tengah tersenyum lebar kearahnya.

“Wae?”

Sooyoung mengekori arah pandangan Chanyeol selanjutnya, dan pandangan itu berhenti tepat di tangan Sooyoung yang tengah memegang ice cream vanilla kesukaannya.

“Ya! Aku tidak akan memberikan ini padamu!”seru Sooyoung dan segera menyembunyikan tangan di belakang tubuhnya.Tentu saja Sooyoung sudah sangat hafal dengan kebiasaan Chanyeol yang satu ini. Namja ini akan merebut ice cream dari tangan Sooyoung jika ice cream miliknya sudah habis.

“Sooyoung-ah! Berikan itu padaku!”

“Tidak!”

Dan seperti biasa, Chanyeol akan memaksa Sooyoung dan merebut ice cream itu dari tangan Sooyoung sekuat apapun Sooyoung mempertahankannya.

“Ya! Chanyeol-ah! Ini milikku!”

“Berikan padaku!”

“Tapi aku baru memakannya setengah!”

Dan..

“Aku dapat!”seru Chanyeol setelah berhasil mendapatkan ice cream Sooyoung.

“Dasar mulut besar!”

“Salahmu sendiri kenapa kau begitu lamban!”ejek Chanyeol dan memakan ice cream Sooyoung yang ia rebut dengan paksa.

Sooyoung menatapnya kesal. Dan kali ini ia tidak mau kalah. Sooyoung menarik tangan Chanyeol dengan paksa.

“Ya!”

“Kembalikan milikku!”

Dan mereka kembali merebutkan ice cream itu seperti dua orang anak kecil yang saling merebutkan sebuah mainan kesukaan mereka.

“Pmmfft.. HAHAHAHA!!”tawa Chanyeol pecah seketika saat ice cream itu jatuh tepat di hidung Sooyoung.

“Aish! Ya!”

Saat ini Chanyeol dan Sooyoung tengah tidur terlentang di atas rumput-rumput hijau, dibawah sebuah pohon yang merekaklaim sebagai ‘pohon’ mereka.

“Chanyeol-ah..”

“Eum?”

“Kau tahu? Saat appa meninggal… aku merasa sangat sedih. Aku kesepian”lirih Sooyoung. Chanyeol yang sedari tadi menatap kearah langit kini beralih menatap Sooyoung yang merebahkan tubuh disamping kanannya.

“Tapi kemudian aku bertemu denganmu.. kau sudah berhasil membuang rasa sepi itu dari hidupku”Kata Sooyoung lalu menatap Chanyeol dengan lembut. “Hidupku merasa lengkap kembali saat aku bertemu denganmu”Sooyoung kembali menatap kearah langit. “Dan semuanya semakin sempurna karena aku memilikimu, dan juga.. Myungsoo oppa”Sooyoung mengakhiri kalimatnya dengan sebuah senyum bahagia yang terukir jelas di sudut bibirnya.

Chanyeol hanya bisa diam, apa lagi mendengar kata ‘Myungsoo oppa’ membuat hatinya kembali di serbu dengan berbagai rasa yang tak karuan.

Sooyoung masih saja menatap kearah langit tanpa memudarkan senyumannya, justru senyuman itu semakin mengembang. Entah apa yang ada di pikiran yeoja itu sekarang.

“Entah apa yang aku pikirkan Sooyoung-ah, aku tidak peduli kau mencintai siapa saat ini. Melihatmu selalu tersenyum seperti itu, itu sudah cukup membuatku bahagia. Senyuman itu… kau harus tersenyum seperti itu Sooyoung-ah, apapun yang terjadi”

***

“Ekhem!”Chanyeol berdekhem untuk kesekian kalinya. Entah mengapa ia merasa canggung berjalan berdampingan dengan seorang Kim Myungsoo, seperti saat ini.

“Oya, apa kau menyukai Sooyoung?”

“Nde?”

“A—“Chanyeol hanya bisa mengangakan mulutnya. Ia merutuki dirinya sendiri kenapa ia bisa melontarkan pertanyaan bodoh seperti itu. “M-Maksudku—“

“Tentu saja!”sahut Myungsoo yakin.

“Nde?”

“Tentu saja aku menyukainya! Kalau tidak, mengapa dia bisa menjadi pacarku saat ini”sahut Myungsoo sembari menatap Sooyoung yang berjalan didepan sana.

Chanyeol menghela nafas sejenak.“Maksudku, alasan kenapa kau menyukainya”

Myungsoo langsung menatap Chanyeol dengan tatapan bingung. “Hmm.. molla”sahutnya sembari tersenyum.

“Molla?”

“Entahlah, apa menyukai.. ani! Apa mencintai seseorang itu perlu alasan?”Myungsoo balik bertanya

Chanyeol yang sedari tadi tidak melepaskan pandangannya dari Myungsoo kini beralih menatap Sooyoung yang berada tak jauh dari mereka. “Mungkin kau benar. Karena cinta datang dengan sendirinya, kita tidak bisa meminta ataupun menolaknya. Jadi mencintai seseorang tidak harus beralasan”

“Kau mencintainya?”

Chanyeol menghentikan langkahnya seketika. “Mwo?”

“Sooyoung. Kau mencintai Sooyoung?”tanya Myungsoo yang kini juga menghentikan langkahnya.

Chanyeol diam selama beberapa detik. “Ah! Yeoja bodoh itu?!”katanya seraya tertawa. “Dia hanya sahabatku!”tambahnya. “Ya, dia sahabatku. Sahabatku yang sangata ku cintai”batinnya.

“Ah! Syukurlah. Aku senang mendengarnya”Myungsoo menepuk pundak Chanyeol. Membuat Chanyeol sedikit mengangkat alisnya karena bingung.

“Kau tahu? Dia selalu membuatku cemburu karena dia sering menceritakan hal tentangmu saat bersamaku. Haha yeoja itu. Walaupun kau mengatakan dia bodoh, tapi menurutku.. dia yeoja bodoh yang sangat menarik dimataku”jelas Myungsoo. Dan Chanyeol hanya bisa diam tanpa bisa mengatakan apapun.

“Ya! Kenapa kalian masih disana! Kita bisa terlambat nanti!”pekik Sooyoung sembari berkacak pinggang didepan sana.

“Arra!!”sahut Myungsoo juga memekik.“Chanyeol-ah, kajja!”

“N-nde”

.

“Apa yang kalian lakukan? Kenapa lama sekali? Kita bisa terlambat ke sekolah”protes Sooyoung setibanya Myungsoo dan Chanyeol didepannya.

“Aigoo. Nde agassi”sahut Myungsoo sembari mengacak pelan puncak kepala Sooyoung. “Kajja!”dan Myungsoo meraih telapak tangan kanan Sooyoung. Menggenggamnya erat dan membawa Sooyoung berjalan berdampingan dengannya. Chanyeol hanya bisa diam ditempatnya dan melihat pemandangan didepannya ini yang membuat hatinya terasa semakin perih.

“Oppa chakkaman!”Sooyoung menghentikan langkahnya tiba-tiba

“Wae?”

Lalu Sooyoung memutar tubuhnya kebelakang dan mengulurkan tangannya. “Chanyeol-ah, kajja!”

“Nde?”

“Eum!”Sooyoung semakin mengulurkan tangannya ke arah Chanyeol. Perlahan Chanyeol mendekatinya. Dan kemudian meraih tangan itu, dan menggenggamnya dengan erat. Sangat erat.

 

“Tangan ini, tangan yang ingin selalu kusentuh. Aku ingin selalu bersamanya, selamanya”

Dan Sooyoung berjalan di tengah-tengah antara sahabat dan juga namjachingu-nya.

Chanyeol menatap Sooyoung lekat. Ia tersenyum senang, seolah tak peduli walaupun saat ini Sooyoung tengah bersenda gurau bersama Myungsoo.

“Sooyoung-ah, kau adalah sahabat yang sangat aku cintai. Aku mencintaimu… Cinta ini datang dengan sendirinya walaupun aku tidak memintanya. Dan aku juga tidak bisa untuk menolaknya. Eotthokaji?!”

====TBC===

Ditunggu review-nya ^^

32 thoughts on “[FREELANCE] Can You Love Me? – Chap. 1”

  1. chanyeol klo km gk di terima sama soo sama aku aja xD
    eoh, chanyeol jgn sedih dong, kan nti endingnya km sma soo 🙂 #Pling

  2. Authornim.. Ini keren bgt..
    Susah ya kalo kita diposisinya Chanyeol.. Huwaa..
    Daebak ff..
    Mau next ke part 2 ah.. Hehe

  3. ketika sooyoung belum menyadari perasaannya…
    yeah, aku cuma berharap semoga chanyeol mengungkapkannya sebelum myungsooyoung ke jenjang yang lebih jauh ….

  4. kyyaaa~ chanyeolnya keren banget disini, envy sama.sooyoung yang disuka sama orang ganteng kaya pacarnya disini dan chanyeol kyaa~
    aku suka ffnya asik banget, alurnya juga ngga cepet pokoknya enak deh buat dibaca, bahasanya juga enak, wkwk 😀 ffnya jjang!! daebak!! gomawoyo chingu ffnya ^^

Leave a reply to noonapark Cancel reply