Friendship, Romance

Flower Boys Next Door – Chapter 2

Image

Title: Flower Boys Next Door [Chapter 2]

Auhtor: Park JeByung

Lenght: Chaptered

Rat: T

Genre: Romance, Friendship

Cast: Choi Sooyoung, Xi Luhan, Oh Sehun

Other Cast: Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Yoon Doojoon, Kwon Yuri, Kim Hyuna and other

Disclaimer: Cast is not mine, but Baekhyun is mine #LOL

Warning: Typo bertebaran dimana mana dan juga cast namja nya banyak.

A/N: Annyeong~ Aku kembali membawakan kelanjutannya^^ Untuk yang komen jinjja neomu neomu gomawoyo. Oh ya, maaf untuk kata kata yang terlalu banyak diulang-ulang dan standar:| Maklum masih junior=))
FF ini juga dipost di wp-ku [ www.hyosoofanfiction.wordpress.com ]

Btw, Selamat membaca~ dan jangan lupa tinggalkan komentar^^

 

***

 

“Kyaaaaa!” Sooyoung berteriak histeris saat namja itu mendorong Sooyoung hingga punggungnya terbentur ketembok sebuah lorong pembatas antara Taman dan gedung.

Namja itu melemparkan botol sisa wine hingga pecah ke tembok tepat disebelah kepala Sooyoung. Pecahan botol itu diacungkan didepan mata gadis itu.

“Kau tahu? Jika pecahan botol kaca ini mengenai kulit mulusmu, makan darah segar akan mengalir. Sekarang kutanya. Ingin ikut bersamaku ke rumah atau nyawamu kuhabisi disini?” Tanya Namja itu dengan dingin.

Mata tajamnya terasa sangat menusuk. Bau alkohol yang menyengat cukup membuat Sooyoung pusing. Ia terus menyatuka kedua alisnya sambil bernafas tak teratur.

Karena tidak ada cara lain, Sooyoung mencoba menggunakan kakinya untuk menendang perut si namja brengsek itu. Namja itu terpental menabrak tembok. Gadis itu kini menggunakan kesempatan untuk kabur.

Ia mengeluarkan ponsel dan mencoba mencari kontak yang bisa ia hubungi. Dengan asal ia menghubungi sebuah nomor yang belum sempat ia lihat namanya karena terlalu panik dan berlari dengan tergesa gesa. Di sisi lain, namja yang mabuk itu tengah mengejar Sooyoung.

Telepon diangkat, “Yeobseyo?”

“Kau, atau siapapun tolong aku!” Teriak Sooyoung ditelepon.

“Sooyoung? Kau kenapa? Ada apa?” Tanya sebuah suara namja disebrang sana.

Rasa rasanya Sooyoung mengenal suara ini? Namun ia tidak sempat berpikir siapa namja yang sedang ia hubungi karena sebuah tangan dengan kerasnya menarik hoddie belakang Sooyoung.

“Huwaa!” Pekik Sooyoung yang jatuh terpental kebelakang. Handphone-nya melayang bebas dan pada akhirnya jatuh keatas aspal dengan tidak mulus.

Namja itu kembali menyentuh Sooyoung. Ia memegang leher Sooyoung dan berbisik, “Mencoba mencari bantuan?”

Deg…Deg….

“Aniya ani.” Jawab Sooyoung. Tangannya mencengkram lengan namja itu ketika tangan besar namja itu secara perlahan lahan mencekik lehernya. Tangan lainnya milik namja itu berayun bebas dengan pecahan botol tadi. Ia menggoreskan pecahannya dipipi Chubby Sooyoung. Dan setelah itu darah segar mengalir.

Tap..Tap..Tap..

Buggh!

Sebuah kaki mendarat dikepala namja jahat itu. Sooyoung yang sudah terbebas kini hanya bisa menarik nafas dalam dalam dan terkulai lemas dipinggir jalanan yang sepi.

“Dasar namja sialan!” Itu Luhan. Luhan sang Sleeping Prince atau The real prince datang menolong Sooyoung. “Berani beraninya” Geram Luhan.

Ia meninju kepala namja brengsek itu kemudian memojoki nya ditembok.

“Kubunuh atau kau pergi sekarang?!” Geramnya lagi.

Namja itu memohon, “Kumohon biarkan aku pergi. Aku tidak akan melakukan hal ini lagi.”

Saat itu juga, Luhan langsung mengetahui bahwa namja ini mabuk. Bau alkohol yang sangat menyengat tercium olehnya.

Luhan pun melepaskan namja itu yang berjalan pergi dengan sempoyongan.

Kembali pada Sooyoung. Kini ia tengah menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Ia merasa pusing karena bau alkohol yang terus terusan menyerbak masuk kedalam hidungnya.

Luhan berjalan dengan cepat dan berjongkok dihadapan Sooyoung, “Neo gwenchanna?”

“Gwenchanna.” Balas Sooyoung.

“Ayo kembali.” Ajak Luhan yang membantu Sooyoung berdiri. “Tunggu, wajahmu terluka?”

Setelah mendengar pertanyaan Luhan, reflek ia memegang wajahnya. Dan benar saja, darah itu masih mengalir dari pipinya. Sungguh, ia benar benar tidak menyadarinya.

“Ck, kemari.” Ucap Luhan yang kini memegang kepala Sooyoung dan mendaratkan birbirnya dipipi Sooyoung yang beradarah. Ia menghisap darah itu dan sesekali menjilatnya.

Jantung Sooyoung beerdetak dengan cepat. Ia kembali berpikir, kalau dicium dipipi saja sudah deg-degan, bagaimana jika nanti ia dicium tepat dibibirnya? Atau karena hal lain?

Selesai dengan menghisap darahnya, Luhan menggandeng tangan Sooyoung berjalan kembali menuju gedung apartemen mereka. Otaknya masih berpikir tentang kejadian tadi. Rasanya terlu cepat. Tapi….

“Jangan melamun.” Celetuk Luhan saat tak sengaja ia melirik Sooyoung yang berjalan disampingnya.

Sooyoung tersadar dan menyergah, “Aku tidak melamun.”

“Geotjimal.” Balas Luhan sambil menjulurkan lidahnya.

Setelah itu mereka berjalan dalam diam karena sibuk dengan pikirannya masing masing.

***

 

Sooyoung menyeret kakinya menuju lift. Ia melihat Luhan yang sudah masuk duluan kedalam lift dan menahan pintu untuknya. Rasanya ia benar benar ingin tidur sekarang saking lelahnya. Tapi ia masih ingat bahwa ia harus memasak untuk makan malam.

Sampai didalam lift, Luhan langsung memencet tombol untuk menutup pintunya.

“Untung sekali kau tadi menghubungiku. Kalau tidak, mungkin kau sudah tak berdaya dan terkulai lemas ditangan namja sialan itu.” Kata Luhan sembari menyender didinding lift.

Sooyoung mengehal nafas dan ikut bersandar, “Jadi itu nomormu? Ah aku kurang beruntung. Aku kira aku menghubungi Minho atau Sehun. Ternyata malah dirimu.”

“Ne? Jadi kau menghubungi dengan asal? Kau tidak berterimakasih padaku? Aish, seharusnya aku tadi tidak usah menolongmu.” Ucap Luhan yang merasa kesal. Ia mempout bibirnya seperti anak kecil.

“Aniya. Kalau begitu, terima kasih.”

Luhan menarik ujung bibirnya dan setelah itu bibirnya kembali melengkung kebawah. Ia tibatiba teringat dengan kiss scene yang harus dilakukan Sooyoung. Tapi untuk apa dia memikirkan hal itu? Bukankah tidak ada hubungan dengannya?

Namun bagaimanapun, ia ikut memikirkannya. Sooyoung memang teman baginya, tapi ia merasa Sooyoung itu sangat berharga diantara lainnya. Mungkin karena setiap hari ia diurusi oleh Sooyoung? Atau karena ada alasan lain? Entahlah. Hanya Tuhan yang tahu.

Ting.

Pintu lift terbuka dengan lebar. Sooyoung melangkahkan kakinya duluan keluar dari lift, setelah itu diikuti Luhan yang mengikutinya dari belakang.

Sampai didepan pintu apartemen, terdengar ribut ribut dari dalam. Karena penasaran, Sooyoung membuka pintu dan tiba tiba bau gosong masuk kedalam pernafasannya. Ia terbatuk batuk dan berlari masuk kedalam diikuti Luhan lagi yang menutup pintu dan masuk kedalam juga/?

“Ada apa ini?” Tanya Sooyoung saat melihat kumpulan asap didalam ruangannya. Ia berjalan dengan hati hati masuk kedalam dapur dan terlihatlah, Minho yang tengah mengipas ngipas udara dengan piring, Chanyeol yang membawa gayung berisi air dan Baekhyun yang memakai celemek dan berteriak heboh.

***

“Sekarang jelaskan padaku apa yang terjadi.” Ucap Sooyoung dingin. Ia duduk diatas sofa dan melipat kedua tangannya didepan dada.

Minho, Baekhyun dan Chanyeol duduk dilantai dan menunduk.

“Karena Kami kelaparan, kami memutuskan untuk memasak sendiri. Tadinya kami mengajak Sehun, tetapi ia tak mau dan malah menutup pintu dengan kasar. Saat menggoreng ayam, Baekhyun memasang api yang terlalu besar sehingga ayam nya gosong. Setelah itu keluar asap dan kami panik dan bodohnya Chanyeol malah membawa air dari kamar mandi dan menyiramnya. Asapnya semakin banyak dan setelah itu aku berusaha mematikan kompor. Tapi hasilnya jadi      “ Jelas Minho, namun sebelum ia menyelesaikan penjelasannya, Sooyoung mulai berkicau dengan emosi.

“Jadi apa?! Jadi menghancurkan dapur? Membuat asap yang mengotori dinding menjadi abu dan mengeluarkan aroma yang tak sedap? Merusak peralatan masak? Mengganggu tetangga dengan asap asap yang berkeliaran keluar? Seharusnya kalian diam saja! Tidak bisakah kalian bersabar menungguku kembali?!” Emosi Sooyoung. Ia berteriak teriak dengan keras sehingga mengundang perhatian tetangga sebelah    Oh Sehun    Datang kedalam apartemen yang hancur ini.

Sehun melihat Sooyoung yang marah marah dan langsung menenangkannya.

“Sooyoung noona tenang sedikit. Tidak baik, kau bisa kena darah tinggi.” Rujuk Sehun yang memegang kedua bahu Sooyoung.

“Tapikan… Yya! Kau juga Oh Sehun! Bukannya mengawasi mereka kenapa kau diam saja di dalam apartemenmu?! Kau tahu sendiri kan jika mereka melakukan sesuatu pasti tidak akan berjalan dengan mulus?!” Kini emosi Sooyoung beralih pada Sehun. Sehun terkejut dan menatapnya dengan bingung.

“Duduk bersama mereka!” Titah Sooyoung menunjuk tempat disebelah Minho. Mau tak mau Sehun ikut duduk dan mendengarkan ceramah panjang.

“Adakah sesuatu yang bisa kalian lakukan dengan baik? Coba saja kalau kalian sabar sedikit! Pasti tidak akan begini bukan?! Kalian ini benar benar selalu membuatku pusing! Kau Baekhyun! Bisakah kau dan Chanyeol tidak mengoceh yang tidak jelas?! Kau Minho! Bisakah kau melakukan sesuatu dengan lebih dewasa dan tidak mengurusi hal hal yang berbau olahraga? Tidak bisakah kau membantuku dan belajar dari kesalahan? Kau Se        Mmph!” Sooyoung berteriak teriak memarahi mereka dan menunjuk satu persatu, sampai akhirnya Luhan membekap mulut Sooyoung dengan kedua tangannya dan menyeretnya masuk kedalam kamar.

Setelah itu hening. Yang terdengar hanyalah suara Sooyoung yang meronta ronta minta dilepaskan. Namun Luhan masih terus membekapnya dan menutup pintu kamar. Setelah itu benar benar hening.

“Sooyoung seram.” Komentar Baekhyun.

“Benar. Baru pertama kalinya aku melihat noona-ku seganas ini.” Timpal Minho yang mengelus ngelus dadanya.

“Itu semua salah kalian. Sudahlah, agar menurunkan amarahnya, kita bereskan semua kekacauan ini. Lihat? Semua menjadi debu, kotor dan bau. Ayo bersihkan.” Ujar Sehun dengan bijak. Semua mengangguk dan berdiri lalu mulai membersihkan ruangan ruangan yang kotor. Dan ruangan paling parah, dapur.

Other Side..

Sooyoung mengepalkan tangannya dan duduk diatas kasur menatap keluar jendela yang dibiarkan terbuka. Ia masih merasa kesal dengan semua yang ia alami. Mulai dari drama, namja brengsek tadi dan yang terakhir adalah perbuatan adik dan tetangga tetangganya.

Melihat Sooyoung yang diam dan penuh emosi, Luhan duduk ujung ranjang. Ia berpikir sejenak lalu memulai percakapan.

“Sudahlah. Tidak perlu marah lagi.” Ucap Luhan. Dengan cepat Sooyoung memutar kepalanya dan menatap sengit Luhan.

“Bagaimana aku tidak marah?! Apartemen yang setiap harinya kubereskan dan kubersihkan menjadi seperti kapal pecah begini?! Ini perlu memakan waktu yang lama untuk membereskannya! Bagaimana soal tembok yang awalnya berwarna putih sekarang menjadi kelabu karena asap asap itu?” Marah Sooyoung.

Luhan terdiam sejenak, “Kau marah sepertinya bukan benar benar karena hal itu. Kau masih memikirkan soal drama itu ya?”

Kini Sooyoung yang terdiam. Ia tenggelam dalam pikirannya sendiri.

“Kau marah pada Kang sonsaengnim dan dirimu sendiri bukan? Kau marah pada dirimu sendiri karena tidak berani memprotes pada Kang sonsaengnim juga kau marah pada guru itu karena tidak mau menerima sebuah protesan terutama dari muridnya sendiri yang ia selalu pandang rendah bukan?” Tebak Luhan. Dan sepertinya tepat sasaran.

Memang benar. Sooyoung sebenarnya malah pada dirinya sendiri soal keberanian untuk memprotes. Dan ia juga marah dan kesal pada guru Kang. Jadi sebab itulah yang membuatnya terus menerus merasa emosi. Dan mungkin tadi ia lampiaskan seluruh emosinya pada Adik juga ketiga tetangganya itu. Seharusnya ia tidak perlu semarah itu pada mereka.

Sooyoung masih terdiam. Ia menatap sendu sebuah buku naskah yang berada atas bantal tempat tidurnya itu.

“Bagaimanapun kau harus melakukannya. Ini adalah pilihan.” Kata Luhan. Naskah itu diambil Luhan dan dicarikannya bagian dimana Doojoon akan mencium Sooyoung nanti.

Ia membuka lemar demi lembar kertas dan menemukan bagian scene itu.

“Lihat, saat Doojoon mendekati wajahmu, kau bisa menabrakan kepalamu dengan kepalanya lalu melanjutkannya dengan dialog bagianmu.” Ujar Luhan sembari menunjuk beberapa kalimat.

“Kau benar. Tapi bagaimana dengan latihan? Bukankah saat latihan harus melakukan kiss scene juga?” Tanya Sooyoung.

“Bilang saja pada mereka untuk men-skip bagian itu saat latihan.” Jawab Luhan.

Sooyoun menggeleng, “Tidak semudah itu. Pasti mereka akan menolak dengan mentah mentah dan berkata agar aku bisa terbiasa dengan adegan itu.”

Tanpa sadar Luhan menampilkan smirk-nya, “Kalau begitu bagaimana kalau kau latihan denganku?”

“Eh? Latihan apa?” Tanya Sooyoung bingung.

Luhan naik keatas ranjang dan menyudutkan Sooyoung disebelah jendela, “Kiss scene itu.”

“Tapi tapi     

“Kau tidak bermasalah bukan jika denganku? Pilih aku atau Doojoon?” Tanya Luhan yang semakin menyudutkan Sooyoung. Dahinya menempel dengan dahi Sooyoung.

“Aku lebih memilihmu, tapikan    

“Tapi apa?”

Seakan terhipnotis oleh mata Luhan, Sooyoung hanya bisa diam dan menutup kedua matanya. Kini hidung Luhan sudah bergesekan dengan hidung Sooyoung. Tinggal menunggu bibirnya mendarat dibibir Sooyoung. Namun sebelum semua itu terjadi, pintu kamar Sooyoung dibuka oleh Minho diikuti Chanyeol, Baekhyun dan Sehun.

Mereka berempat terkejut dan dengan cepat Minho melemparkan sendal nya kekepala Luhan.

Bletak!

Luhan meringis dan memutar kepalanya melihat siapa yang telah melemparkan sendal itu padanya dengan keras.

“Apa yang kau lakukan pada Sooyoung Noona?!” Pekik Minho.

Luhan menggeleng, “Aku tidak melakukan apa apa.”

“Tentu saja kau habis menciumnya bukan?” Tuduh Baekhyun mengacungkan spatula.

“Sooyoung dicium Luhan?!” Pekik Chanyeolsetelah mendengar tuduhan Baekhyun.

“ANIYA!” Sergah Luhan sebelum kedua orang itu mulai melantur. “Kami hanya sedang melakukan drama yang akan dipentaskan Sooyoung. Iya tidak? Lagipula Aku tidak menyentuh bibirnya sedikitpun!” Luhan beralih bertanya pada Sooyoung.

Sooyoung hanya mengangguk pelan. Tapi kemudian matanya menyipit menatap tajam pada keempat lelaki yang berdiri berjejer didepan pintu kamarnya itu, “Kalian sudah membereskan semuanya?”

Deg…

“Be..Be..Lum.. Ah tidak, maksudku.. Itu.. Ngh,” Minho menjawab dengan gagap. Kemudian Sehun menarik mereka bertiga keluar dan menutup pintu dengan keras.

Terdengar celotehan celotehan tak jelas yang keluar dari mulut Baekhyun dan Chanyeol. Kemudian terdengar pula komentar Sehun. Setelah itu pintu dibuka kembali dan Sehun melangkah masuk.

Ia menarik paksa Luhan yang masih duduk berhadapan dengan Sooyoung untuk keluar walau dengan cara yang bisa dikatakan sedikit kasar. Setelah mereka keluar, pintu kembali ditutup namun dengan cara lebih halus dari sebelumnya.

***

 

Semua namja. Mereka tengah mengoceh dan membersihkan ruangan.

Baekhyun, Chanyeol dan Sehun mengecat tembok dan Minho juga Luhan tengah membereskan peralatan dapur dari mulai mencuci dan mengelap semua peralatan dapur yang kotor.

Setelah Baekhyun, Chanyeol dan Sehun selesai mengecat bagian bagian yang kotor, mereka kini membantu Luhan dan Minho membereskan perlatan dapur. Chanyeol pergi keluar untuk membuang katel yang rusak karena gosong ke tempat sampah didepan gedung apartemen.

Sepertinya kejadian ini akan membuat Chanyeol, Baekhyun dan Minho lebih sabar untuk menunggu Sooyoung memasak daripada mereka membuat gosong makanan dan menjadikan apartemen kotor. Terutama mereka tidak ingin kena semprot emosi Sooyoung lagi.

 

***

 

Pukul 23.10 semua sudah beres dan cukup rapih. Kelima namja pembuat ulah tersebut terkapar diruang tengah. Mereka tidur diatas karpet tipis dan dengan baju yang kotor. Sungguh menyedihkan nasib mereka berlima.

Terdengar langkah kaki yang mendekat. Itu Sooyoung. Ia cukup prihatin melihat kondisi tidur mereka. Ia yakin mereka pasti sangat lelah.

Dengan lambat Sooyoung kembali kekamarnya dan membuka lemari mencari selimut untuk mereka agar tidak masuk angin.

Ia mendapatkan tiga selimut tebal dan kemudian berjalan dengan sempoyongan ke ruang tengah. Ia meletakan tumpukkan selimut itu diatas sofa dan mengambil salah satu, lalu menyelimuti kedua orang yang tengah tertidur dengan pulas, Baekhyun dan Chanyeol. Kemudian menyelimuti Luhan dan Sehun dan yang terakhir adik tercinta nya, Minho.

Setelah menyelimuti mereka berlima, Sooyoung menyalakan pemanas ruangan.

“Selamat tidur dan terimakasih atas kerja kerasnya.” Ucap Sooyoung. Karena mereka sudah tertidur dengan lelap, Sooyoung memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan tidur dengan tenang.

***

Terdengar alarm dari handphone gadis itu. Dengan malas ia mematikan alarm itu dan bangun. Langkahnya begitu lambat. Ia melangkah menuju ruang tengah samil mengucek ngucek matanya dan mencubit pipinya. Dia sedikit memekik karena pipi yang ia cubit itu pipi yang terkena goresan tadi malam.

Setelah sadar seutuhnya, ia melihat kondisi tidur kelima namja yang baginya tak lazim tersebut. Bisa dilihat, Baekhyun tidur dengan tengkurap sedang kan Chanyeol tidur dengan kaki mengangkang dan kaki kanannya itu berada diatas kepala Minho. Betapa bodohnya melihat Minho yang tertidur sambil memegang tangan Luhan. Sedangkan Sehun tidur dengan normal.

Karena merasa ini pemandangan lucu dan jarang, Sooyoung mengambil handphone-nya dan mengabadikan momen ini dengan cara mem-fotonya. Ia terkekeh geli dan membangunkan satu persatu namja.

“Sehun-ah ireona.” Sooyoung mengguncangkan tubuh Sehun. Dalam 2 detik Sehun sudah bangun. Matanya terbuka perlahan kemudian ia mengucek ngucek kedua matanya bagaikan anak kecil. Lalu ia duduk.

“Selamat pagi.” Ucap Sehun.

“Selamat pagi juga, Sehun.” Sooyoung tersenyum. Kemudian ia beralih pada Luhan dan Minho.

Menarik nafas dalam dalam, kemudian ia berteriak di kuping mereka berdua, “Wahai namja pemalas! Ireonaaaaa!”

Minho dan Luhan langsung duduk terbangun sehingga menubruk Sooyoung yang kini terpental kebelakang.

Dug!

“Aduh.” Pekik Sooyoung saat pantatnya mendarat dengan tidak mulus. Minho dan Luhan manggut manggut dan menampilkan tanda peace dengan jarinya.

Ohya. Beralih pada Baekhyun dan Chanyeol. Sebenarnya mereka lah yang paling susah dibangunkan. Dan hanya Minho yang tahu bagaimana cara membangunkan mereka berdua.

“Minho-ya. Bangunkan mereka.” Pinta Sooyoung.

“Tapi sebelumnya tutup kedua mata Noona. Aku yakin kau tidak ingin melihat bagaimana caranya aku membangunkan mereka.” Ujar Minho.

Sooyoung bingung. Apa maksudnya?

Karena Sooyoung tak kunjung menutup matanya jadi Sehun yang menempatkan kedua tangannya dimata Sooyoung.

                                   Skip!

Kini Sehun melepaskan kedua tangannya. Sooyoung bisa melihat Chanyeol dan Baekhyun sudah bangun dan marah marah pada Minho. Entah apa bagaimana dan mengapa mereka marah marah pada Minho. Apakah setiap pagi mereka memang begitu?

Tak mau berpikir lama, Sooyoung menyuruh mereka semua mandi diapartemen masing masing sementara ia membuat sarapan untuk mereka.

***

Seperti biasa, mereka berangkat ke sekolah bersama sama dan berpisah di lobi sekolah. Dan pada saat itu juga, Sooyoung berpapasan dengan Doojoon yang baru datang.

“Annyeong,” Sapa Doojoon menepuk pundak Sooyoung. Baekhyun, Chanyeol, Luhan, Sehun dan Minho yang baru saja mau pergi langsung terdiam ditempat. Mereka menatap Doojoon dengan tatapan, ‘Jika kau sentuh dia lagi, kau akan mati.

Merasa hawanya menjadi mencekam, Doojoon segera pergi dan melambaikan tangan pada Sooyoung. Ia bingung mengapa Doojoon yang baru menyapanya langsung pergi begitu saja, namun ia segera tahu apa penyebabnya ketika melihat kelima namja itu masih berdiri ditempat tak jauh darinya.

Selama ada mereka, ia tidak perlu takut menghadapi apapun. Karena ia yakin kelima namja itu akan melindunginya, dan juga sebaiknya.

 

TBC

 

Eotthe? Ini ff sistem kebut semalam jadi maaf kalau kurang memuaskan. Hohoho /apaansih thor?/
RCL Jusseyo^^ 

65 thoughts on “Flower Boys Next Door – Chapter 2”

    1. jangankan chingu, author nya aja yg nulis pengen jadi Sooyoung yg dikelilingi banyak namja tampan, manis, kece, badai, dan huaaaaah~ /heboh mendadak/
      oke oke, gomawo udah komen^^

    1. wahahah, aku belum dapet pencerahan nih jadi mungkin nanti akandilanjutkan/? xD
      rahasia rahasia rahasiaaa~ aku tidak bisa menjelaskan dg kata kata saat Minho membangunkan BaekYeol xD
      siip, gomawo udh komen eon^^

  1. yaa!! luhan romantis beuudtz, soo eonnie tukaran posisi yok? aku jadi eonni,, eonni jadi aku *dijambak soo eonni*
    daebakk thor,, next partnya jangan lama ya publishnya thor? penasaran tingkat aku nih hehe 😀

  2. yah thor kamu keren banget bisa ngebut ff semalem..
    seneng deh lanjutannya langsung dipost.. 🙂
    semangat terus ya thor ngetiknya, biar besok bisa update lagi
    kekeke 😀

  3. ah aku penasaran minho make cara apa buat bangunin baekyeol, ko ga dikasih tau sih /plak/ . Seperti biasa ff ini selalu bikin ngakak, apalagi bagian sooyoung marahin minho cs itu gatau kenapa berasa lucu ajaa. Haha ditunggu part selanjutnya^^

  4. Wah suka bgt sama ff ini, Keren!!!
    Emang apa sih yang ? lakuin minho buat bangunin baekhyun sm chanyeol? Sampai Soo eonni harus tutup mata segala, penasaran jadinya.
    Huaa… Luhan cium Soo eonni *kegirangan ya walaupun cuma di pipi sih, tapi ciumnya sampai kyk gitu
    Minhp, luhan, sehun, chanyeol, sm baekhyun segitunya banget sih. Padahalkan Soo eonni cuma di peggang doang sm doojoon, protec banget sih mereka sm soo eonni.
    Ok thor, di tunggu next chap nya ya.
    Hwaiting!!!

    1. hahaha maaf itu rahasia besar antara author,minho,baekyeol dan Tuhan xD
      hahaha, Luhan nyium dipipi buat ngeituin darah Sooyoung aja. Tapi serasa Luhan jadi vampir dadakan /? wkwks
      yepp, gomawo udh komen^^ fighting’o’)9

  5. Luhan pahlawannya Sooyoung :3 omaygatt!!! berduaan mulu juga OMO….
    itu kisseunya kenapa nggak jadi??!!?! dasar Minho adik tak berguna /dipelototin Minho/ Eh ga jadi ding, dia kan yang ngebantu sooo bangunin baekyeol. jurusnya apaan emang??
    itu pastinya apartemen udah berubah ancur banget ya?
    LOL banget pas mereka ber-lima bikin nyali Doojoon ciut wkwk..
    nextnya ditunggu Shafaa… semoga cepet dapet pencerahan yaa 🙂 SEMANGAT!!!

  6. ngakak padahal dikit lagi itu luhan udah anuin(?) sooyoung kalo gak tertabok sendalnya minho:”D lanjutttt

  7. Bahagia sekali hidupmu eonni dijagain ketat sma namja2 kece walopun abnormal kecuali sehun #kidding
    Penasaran ih sma cranya minho bangunin baekyeol sempet ngira mereka dikiss sma minho.. #yadongmodeon

  8. Aduh ngakak baca part ini,sumpah mereka kocak banget apalagi baekyeol 😀
    Aduh partnya minho lempar samdal ke luhan ampun deh g bisa berhenti ketawa tambah tadi waktu doojoon takut sama mereka berlima heheheh 🙂
    Pokoknya ff ini daebakkkkkk aku makin suka
    Ditunggu next partnya thor FIGHTiNG !

  9. aaa…aku ketawa2 sendiri masa, apalagi bayangin yeol yg bawa air dari kamar mandi segala karena paniknya.. itu bagian kesukaan aku thor haha sampe aku ulang2 bacanya.. haha :v
    sama waktu luhan jilat2 pipi suyong .. aku sampe bayangin luhan bertaring /digigit luhan/
    itu minho pke jurus apaan? kek sesu’anu’ banget.. haha
    udah pokoknya author kudu cepet bikin lanjutannya /maksa/ habis penasaran banget sumpah :v
    kalo enggak bias author jadi milik suman/?eh, jadi milikku ding /ditonjok author/terpental sampe ke afrika/bersama big cola/ bertemu jeravah/korban iklan/abaikan!
    haha pokoknya FIGHTING!! /? :v LANJUTKAN!!

    1. duh hahaha ngebaca komen chingu, aku sampe ketawa ketiwi jadinya xD
      jurus apa hayo?:))) tungguin aku dapet pencerahan dulu ye /nyengir kuda/
      milik soman ahjussi? shireo-_- mending ngurung diri dijamban dr pada jadi milik Sooman ahjussi /etdah xD
      komen kamu heboh gila ngakak! =)))))
      btw gomawo udah komen^^ fighting!!

  10. si luhan maen cium-cium, ckckck… dijilat pula?
    dasar.
    aduh itu sooyoung pasti depresi banget punya adik dan tetangga yang koplak
    sabar ya youngie…
    di sini keknya suma sehun dan sooyoung yang normal, yang lainnya abnormal /PLAK/

  11. Akhir’a hanppa nlongin soo unnie..:),yahh..
    Sehun,baekhyun,chanyeol,minho oppa ganggu hanpa sma soo unnie nihh..
    Lcu pas yng minho blng klparan..,agk gk tga sih hehehehe..:)

  12. Kyaa, Luhan sang penyelamat !!!!!!!!! 😀
    Kasian bgt Syoung eonni, mikirinnya sampe marah2 gitu.. Yang sabar yak eonni.. 🙂

  13. Wahh Luhan mau nyoba nyium sooyoungg, seneng bgt :3 ditunggu kiss scenenya ya chinguuu #yadongkumat
    Asik bgt ya kalo di kelilingin sama namja cakep cakep gitu, hehe

  14. Dikit lagi aja luhan sama syo……….
    Ehh malah ada gangguan =D

    Minho pake cara apa buat bangunin BaekYeol, jadi penasaran. Sampe nyuruh Syo tutup mata segala lagi 😀

  15. Lagi seru seru ngehayatin luhan sama soo pas latihan kiss scene malah diganggu:Dyahh
    penasaran gmna caranya minho ngebangunin baek sama chanyeol
    mereka over banget yah sama soo, jdi seru bacanya
    nice ff thor;) read next chapter:D

  16. Annyeong haseyo ^^
    Saya readers baru disini .. Salam kenal ^^

    FF-nya bener-bener daebakk! Part 1-nya udah dibaca, cuman lupa comment, alhasil, saya mulai comment dari sini yaa ..
    Nice ff, thor! Next~

  17. hahha gila nie FF penasaran cara banguninn chanyeol hyung baekhyun hyung *mikir keras
    sehun di sini Paling kalem sifatnya
    pokoknya caracter di sinu PERFECT

  18. Untung si real prince dtg bantuin soo young..haha gimana rasnya d mrahi soo young poor baekhyun chanyeol dan minho..sehun juga ikut-ikutan kena yaa poor sehunie..sehun marah yaa gara² luham mau cium soo young kayaknya cemburu tuhh..bru disapain udah dpt deatg glare tuhh poor doojoon

Leave a reply to shin hyun young Cancel reply