Romance, School-life

Sherlock Holmes Academy – [Chap’7] White [Second cont’]

Image

Author: Park JeByung

Tittle: Sherlock Holmes Academy   

Lengt: Series

Rating: T.

Genre: Mystery, Romance, School Life

Cast: Choi Sooyoung, Park Chanyeol, Kang Jiyoung, Baro, Xi Luhan, Kris Wu, Byun Baekhyun

Other Cast: Oh Sehun, Huang Zi Tao, Kim Jonghyun, Krystal Jung, Bae Suzy, Lee Taemin, and other

Warning: Typo bertebaran dimana mana’-‘

 

Annyeong, mian kl disini kata katanya ada yang absurd, kamus indo nya ilang 😦 biasanya author kl ada kata kata yang tidak tau nyari dikamus, tapi kamus nya dipinjem sepupu dulu 😦 author bikinnya ngebut sblm ngerjain tugas._. Selamat membaca~

 

 

Sooyoung POV

 

“Bolehkah kami menggeledah barang bawaan kalian?” Kudengar Sehun oppa bertanya pada mereka ber4. Ini kesempatanku mencari bukti bukti penting yang tertinggal di korban.

Aku mulai mencari dari jaket yang dipakainya. Disana terdapat robekan robekan kertas. Aku mengambil nya dan kumasukan ke kantong plastik dari polisi, lalu mencari barang lainnya. Ada darah di rumput yang di duduki korban, namun luka di kepala korban tidak mengalirkan darah, aku berpikir pasti ini darah si pelaku, mungkin saat ia membunuh korban, korbannya berusaha melepaskan diri dan mungkin alat yang dijadikan tusukan itu terkena salah satu bagian tubuh si pelaku sehingga merobekan kulit dan darah pun menetes keatas rumput.

Aku mulai berpikir lagi tentang racun, jika korban sebelumnya memakan racun itu, seharusnya korban sudah mati duluan sebelum si pelaku mendatanginya, tidak mungkin saat pelaku telah membunuh korban dengan tusukan lalu mamasukan racun kedalam mulutnya, karena racun itu membantu si pelaku mempermudah pembunuhan.

Sepertinya si pelaku menyuruh paksa korban untuk meminum racun itu, seharus nya ada botol disekitar sini yang telah di lumuri racun, tapi dimana ya? Aku mengedarkan pandanganku. Ke sekeliling taman namun tidak menemukan botol yang tergeletak dimanapun. Tong sampah! Ya, mungkin ada disana.

“Kris, Luhan Sunbae! Pakai sarung tangan karet ini,” Aku melemparkan 2 pasang sarung tangan karet pada mereka. “Bantu aku mencari botol di tong sampah, palli.”

“Ne? Tong sampah? Jangan bercanda Sooyoung-ah,”Luhan sunbae menolak, kuberi tatapan tajam padanya dan akhirnya ia mau.

Kami berpencar mencari botol botol di tong sampah yang ada di sekitar taman. Sementara Sehun Oppa dan Tao Oppa menggeledah barang barang yang dibawa oleh 4 orang tadi.

Hasilnya aku menemukan 2 botol air mineral, Luhan Sunbae menemukan 4 Botol, dan Kris menemukan 7 botol. Aku menyuruh Jiyoung yang memiliki indra penciuman yang menurutku cukup tajam untuk mencium bau setiap botol.

Awalnya ia menolak keras, namun kupaksa terus sehingga akhirnya ia mau. Botol pertama tidak berbau sama sekali, botol Kedua berbau amis seperti dari bangkai, botol ketiga berbau Ramen, botol keempat dia bilang berbau almond dan bau nya sangat tajam.

“Jangan cium itu lagi! Jauhkan dari kepalamu!” Titahku saat ia hendak mencium bau botol itu lagi.

“Eh? wae wae?” Tanyanya panik lalu melempar botol itu padaku dan dengan sigap aku mangkap botol itu.

“Itu bau racun yang difermentasikan dari semacam kacang kacangan. Itu akan menyerang sistem syarafmu dan merusak jaringan pernafasan sehingga kau akan sulit bernafas.” Jawabku, seperti itulah yang di katakan Buku Kimia yang pernah kubaca di perpustakaan sekolah. Aku berjalan menuju salah satu polisi dan memintanya mencari sidik jari di botol ini. Kemungkinan sidik jari itu milik si pelaku.

“Sooyoung-aa, kemarilah sebentar.” Tao oppa memanggilku.  Aku segera mendekatinya.

“Menurutmu, senjata apa yang dipakai pelaku?” Tanyanya.

“Senjata seperti barang runcing, contoh nya seperti pemecah balok es.” Jawabku. Aku berlalu mendatangi 4 orang tersangka yang belum pasti yang sedang di tanya tanya oleh Sehun oppa.

“Oppa, aku mau bertanya pada mereka dulu.” Pintaku, dia memperbolehkan. “Apakah kalian memiliki luka baru baru ini?”

“Ah, aku mempunyai luka di bagian lengan kanas atas, ini bekas aku terjatuh dari tangga lusa kemarin.” Jawab JaeKyung.

“Aku mempunyai luka di pipi kanan karena di cakar kucing milik Nona ChaeWoo.” JaeBin memperlihatkan luka di pipinya yang sudah di tutup plaster.

“Aku hiks   mempunyai luka hiks     di lutut ku akibat jatuh dari sepeda JaeKyung eonni, ini luka dari minggu kemarin.” Insung memperlihatkan lututnya yang di perban.

“Aku memiliki luka di mata kaki akibat tusukan duri di halaman belakang Kedai.” SeungHo memperlihatkan mata kaki nya yang di plaster.

Semua memiliki luka disetiap tempat yang berbeda. Jika di pipi bisa saja cakaran kuku korban yang panjang, Lutut di perban itu memang tidak mungkin apalagi jika sudah dari seminggu yang lalu, Lengan bagian atas mungkin saja saat si pelaku memaksa korban meminum dari botol itu si korban memegang erat lengan si pelaku dan menusuk atau mencakar lengan pelaku, Tapi yang paling mencurigakan adalah SeungHo, mana mungkin tertusuk duri hanya di plaster saja? Biasanya duri akan membuat permukaan kulit menjadi bengkak dan terkdang ada goresan goresan kecil di sekitar kulit nya. Namun kulitnya mulus tanpa bekas luka dan hanya ada plaster.

Polisi yang tadi kusuruh untuk mencari sidiki jari menghampiriku dan memberitahukan padaku bahwa tidak ditemukan sidik jari sama sekali. Kemungkinan pelakunya memakai sarung tangan saat memberinya botol beracun itu.

“Sehun oppa, mereka membawa sarung tangan tidak?” Bisikku pada Sehun oppa.

“Mereka semua membawa sarung tangan.” Ia memberikanku 4 pasang sarung ttangan dari wol.

Pertama sarung tangan berwarna Hitam. Kucium baunya bau apek seperti belum pernah di cuci sama sekali. Dasar, siapasih yang punya, benar benar bau-_-

Sarung tangan kedua berwarna putih dan sedikit kotor, terdapat noda coklat pada sarung tangan itu, seperti darah yang mengering dan     ada! Bau almond itu ada pada sarung tangan putih ini.

Sarung tangan berikut nya berwarna Biru tua dan merah marun, baunya wangi sepertinya kedua pasang sarung tangan ini habis di cuci.

Aku teringat potongan kertas yang kutemukan tadi. Aku mengahampiri Chanyeol dan memintanya membantuku menyusun robekan kertas ini. Kami menyusun kertas ini dengan teliti. Karena sedikit bingung aku meminta bantuan Baekhyun untuk menyusunnya. Dan jadilah sebuah kertas yang kuyakini isinya berbentuk surat. Kami merapatkanpotongan potongan yang tersusun itu dengan solatip(?)

 

Untuk Jo ChaeWoo

Annyeong, aku akan menemuimu jam 9 pagi di pohon tengah labirin taman. Tunggu aku disana, ada sesuatu yang ingin kubicarakan.

Anonim

 

Pengirimnya sama sekali tidak memberi nama, malah menuliskan anonim. Namun ini setidak nya sebuah petunjuk bagiku.

Terjawablah sudah, Pelaku membunuh korban disaat kami baru sampai di villa. Di saat itulah ia bertemu dengan korban dan membunuhnya. Dan 10 menit setelah pembunuhan berlangsung, aku dan yang lain datang kemari.

Aku tinggal mencari alat yang menusuk kepala si korban. Aku meminta Chanyeol dan Tao Oppa untuk pergi ke Kedai yang dimaksud. Kedai itu tampak sederhana namun di dalamnya cukup luas dan nyaman. Dekorasi nya begitu tradisional. Tercium wangi bakpao dari dalam kedai yang begitu menggoda. Tempat ini sangat berdekatan dengan taman itu. Sehingga memungkinkan si pelaku mengambil barang dari sini untuk membunuh korban.

Aku bertanya pada salah satu pegawai disana, “Dimana JaeKyung, InSung, JaeBin, dan SeungHo tinggal?”

Salah satu pegawai menjawab, “Mereka tinggal cukup jauh dari sini, sekitar 6KM. Ada apa ya?” 6KM? Sangat tidak mungkin bagi pelaku untuk kembali ketempat kejadian dengan cepat.

“Kami dari tim penyelidikan, boleh kami memasuki dapur dan ruang istirahat pegawai disini?” Tao Oppa bertanya.

“Ah baiklah.” Ia mengangguk lalu membawa kami menuju dapur. Dapur yang luas dengan harum bakpao dimana-mana. Perutku demo karena belum sarapan sejak tadi pagi.

Kami mulai berpencar di sekitar dapur mencari barang tajam selain pisau. Namun tak ada yang kami temukan.

“Apakah kalian mempunyai pemecah balok es?” Tanyaku pada salah satu pegawai. Mereka mengangguk lalu mengambil beberapa pemecah balok es.

Namun dari banyaknya alat itu, aku tidak menemukan noda darah sedikitpun, seharusnya ada noda darah diujung pemecah itu.

“Eopseo, eopseo.” Kataku memberitahu mereka. Mereka yang kuberitahukan bingung dengan apa yang kumaksud termasuk Chanyeol dan Tao Oppa.

“Kalau begitu kita berlanjut keruangan pegawai saja.” Ujar Chanyeol, kam imenyetujuinya lalu melangkah menuju ruangan para pegawai yang kebetulah sepi, aku menanyakan mana saja barang bawaan dan tas yang di pakai 4 orang tersangka itu. Dan beberpa pegawai dengan baik hatinya memberitahukannya pada kami.

Kami membongkar tas tas milik mereka. Dan apa yang kami temukan? Pensil runcing dengan noda darah di ujungnya yang sudah mengering. Kami menemukannya di tas berwarna putih. Semua sudah jelas Bukan? Yang membunuh nya adalah orang yang tergila-gila dengan warna putih. Pertama, sarung tangan berwarna putih dengan noda darah juga bau racun almond, dan yang kedua botol racun itu, ketiga, pensil runcing dengan noda darah yang mengotori hampir setengah pensil yang di temukan di tas berwarna putih.

Pelakunya adalah orang itu, pasti orang itu. Orang yang berpura pura lugu, orang yang menyembunyikan senyuman dibalik tangisan. Semuanya akan terungkap jelas. Hahahah /Sooyoung Smirk/

 

Kami kembali ke tengah taman labirin. Semua masih pada tempatnya.

“Bagaimana? Adik kecilku ini sudah menemukan pelakunya?” Tanya sehun Oppa padaku yang baru menginjakkan kaki di didepan 4 tersangka.

“Begitulah oppa, siap siap mencatat.” Ujarku. Aku melirik semua pakaian yang di kenakan 4 orang tersebut. Ternyata benar memang dia orang nya. Semua berakhir sampai disini, tikus putih.

“Baiklah, beritahu kami semua yang kau tahu.” Balas Sehun oppa membuka catatan.

“Pertama, korban datang ke taman ini tepat pukul 9 pagi di tempat ini, tepatnya saat aku dan rombongan baru sampai disini. Dalam waktu 10 menit pelaku berhasil menghabisi korban sebelum kami sampai disini. Jiyoung dan Baro masuk kedalam labirin dan memang bertemu dengan mayat ini, namun mereka tidak menyadarinya, di kala itu mayat ini memang sudah tergeletak tak berdaya seperti orang tertidur namun mata terbuka lebar.”

“Lalu disaat itu, Jiyoung dan Baro belum bertemu dengan JaeKyung dan InSung. Tepat 5 menit setelah Jiyoung bertemu Baro, JaeKyung dan Insung bertemu disini lalu mengobrol di kursi taman tanpa menyadari kehadiran korban yang telah menjadi mayat. 5 menit kemudian aku sampai di tengah labirin ini dan menemukan korban sudah tergeletak disini.”

“Tunggu, darimana kau tau dia sudah ada disini jam 9 pagi?” Tanya InSung. Aku mengeluarkan kertas robekan yang kususun dan memperlihatkannya.

“Pelaku telah mengirimkan surat sebelumnya pada si korban dan membuat janji bertemu disini. Kemudian setelah membuat janji, perkiraan, si korban sudah ada disini sebelum jam 9 pagi. Karena mungkin si pelaku sudah dekat dengan korban dan mengetahui kebiasaan datang lebih pagi daripada janji, maka si pelaku datang tepat pukul 9 pagi dan memaksa si korban untuk meminum dari botol yang telah dilumuri racun almond itu. Si korban menolak dan kemungkinan besar mendorong pelaku hingga terjatuh dan menimbulkan luka di tubuhnya hingga tanpa ia sadari menempel di rumput. Si pelaku tidak kehabisan akal dan dengan kekerasan fisik memaksa korban untuk meminum dari botol itu hingga akhirnya si korban menelan air yang telah bercampur dengan racun almond itu.”

“Racun almond membuat si korban susah bernafas dan kemungkinan terjatuh, si pelaku mengambil kesempatan di saat korban lengah dan menusukan pensil runcing ini di bagian belakang kepala korban hingga menyentuh otak belakangnya dan berakibat fatal, dia menusukannya dengan cara menekan seluruh berat badannya pada tumpu pensil ini. Disaat korban sudah tak bernyawa, si pelaku langsung kabur membawa pensil ini dan menyembunyikannya, karena rumah nya begitu jauh dari sini, ia menyembunyikannya di dalam tas nya sendiri. Sama saja seperti ia menyerahkan diri.” Aku menunjukan pensil bernoda darah itu pada orang-orang.

“Ayolah, siapa pelakunya?” Tanya Jiyoung tak sabaran.

“Pelakunya ada diantara kalian berempat, tikus putih yang menyembunyikan senyuman  dibalik tangisan.” Jawabku memicingkan mata pada mereka berempat.

“Ja       jangan jangan yang dimaksud tikus putih dan senyuman dibalik tangisan adalah      “ JaeKyung menggantungkan katakatanya.

“INSUNG?!” Seru mereka histeris. Insung yang merasa hanya tertunduk.

“Jika memang aku pelakunya, dimana luka itu berada haah?” Insung menengadahkan kepalanya menatapku dengan tajam.

“Dilututmu yang luka, memang luka itu sudah seminggu yang lalu, tapi apa jadi nya jika luka itu kembali terbuka saat korban menjatuhkanmu?” Tebakku langsung tepat sasaran. Ia menutup mulutnya tidak percaya, “Luka itu hanya perlu kau perban dengan tebal, terutama memperbannya juga hanya butuh waktu sedikit.”

“Wae?” Pekik Jaekyung yang kini meneteskan air mata sambil mengguncang tubuh Insung. Insung hanya tertunduk.

“Yya! Kenapa kau membunuh calon istriku haaah? Dasar yeoja sialan! Neo!” SeungHo yang ingin mengamuk lalu di tenangkan oleh JaeBin.

“Mianhae,” Satu kata itu keluar dari mulut Insung, “AKU MEMBUNUHNYA KARENA AKU MENCINTAIMU SEUNGHO!” Teriak Insung keras. Seungho yang terpanggil menatap tidak percaya. “Dia yeoja beruntung yang bisa menikahimu, kau adalah cinta pertamaku, aku berusaha melupakanmu namun tidak bisa! Aku selalu bertanya tanya mengapa ChaeWoo selalu berada diatasku?! Dia sudah menjadi atasanku dan dia juga akan menikah denganmu! Aku merasa iri dengannya karena ia selalu memiliki apa yang kuinginkan! Dia begitu egois!”

“Kau yang egois Insung-ah! Jika kau tau, ChaeWoo selalu merasa bersalah karena mengambil cinta pertamamu! Ia tidak ingin menikahinya karena dia menyayangimu dan ingin SeungHo bersamamu! Namun ia terpaksa karena orang tuanya yang menjodohkannya dengan SeungHo! Lagipula dia selalu bekerja keras agar  mencapai keinginannya sehingga bisa sukses! Sedangkan kau hanya mengandalkan orang lain tanpa berjuang! Kau juga berpura pura lugu di depan semua orang agar menarik perhatian mereka terutama SeungHo! Wajar saja kalau SeungHo memilih ChaeWoo daripada dirimu! Aku menyesal telah menjadi temanmu, Cha InSung!” Teriak JaeByung keras keras membuat Insung melongo dan tidak percaya atas perkataan temannya.

“Mworago? ChaeWoo     ChaeWoo merasa bersalah? Dia menyayangiku sampai seperti itu? Aku     aku,” Insung kehabisan kata kata dan mulai memikirkan mendalam. Aku yakin ia sekarang yang benar benar merasa bersalah.

“Aku sudah tau kelakuanmu yang sebenarnya, aku sempat menyukaimu, namun saatku tau kau seperti itu, aku lebih memilih ChaeWoo daripada yeoja munafik sepertimu.” Suara SeungHo merendah dengan nada sedikit Iba dan dicampur amarah. Insung terduduk dirumput dan menangis tersedu sedu. Jaekyung sudah menangis dipelukan sang kakak. Dan SeungHo sedang berdoa dihadapan ‘mantan’ calon istrinya.

Cinta memang bisa membuat orang orang buta. Setidaknya itulah yang kusimpulkan dari kasus ini. Cinta yang membutakan orang orang hingga dapat melakukan apapun walau membunuh sahabatnya sekalipun demi mendapatkan cintanya.

Insung sudah ditangkap polisi dan dipenjara dengan masa 9 tahun. JaeKyung dan JaeBin kembali ke kedainya juga SeungHo yang mkasih terpukul atas kejadian ini. Aku berpamitan dengan kedua Oppaku dan pergi menuju taman dekat kuil karena berhubung sekarang sudah pukul 12 siang.

“Jadi, ini kasus kedua ya?” Gumam Jiyoung yang terdengar sampai telingaku.

“Begitulah.” Jawabku.

“eh kau mendengar gurauanku ya? Aish, telinganmu benar benar tajam seperti anjing dan kucing juga kelnci.”

“Kau seperti anjing pelacak yang bisa membaui bau dengan tajam.” Balasku.

“Terima kasih atas pujian nya, setidak nya kau bisa menganggapku macan juga daripada anjing pelacak dengan tampang serius dan seram itu.” Ia menerima pujian absurdku dan menambahkan sedikit.

“Apapun.” Balasku enteng lalu berkutat dengan tab-ku yang sedari tadi ku abaikan karena menanggani kasus.

“Kau dan Chanyeol bertemu di tengah labirin tidak?” Tanya Jiyoung tibatiba dan membuatku menghentikan aktifitas yang sedang kujalani.

“Tentu saja kami bertemu di tengah sana!” Tiba tiba Chanyeol merangkul pundakku membuatku hampir terjungkal. “kami memang jodoh, iyakan chagi?” Kata katanya sukses membuat wajahku merah.  Aku menyembunyikan mukaku dengan topi yang sedari tadi kupakai.

“Wah kalian lancar ya, aku saja tadi sampai tersesat dulu di labirin,” Baro ikutan nimbrung.

“Tapi setidaknya kita bertemu ditengah labirin, berarti kita juga jodoh, hihihi.” Tambah Jiyoung. Pasangan idiot.

“Jangan lupakan kehadiran kami.” Dengus Baekhyun yang sedari tadi berjalan di belakang kami bersama Kris dan Luhan Sunbae.

“Ah mianhae Baekhyun-ah.” Aku melirik kebelakang dan mengacak ngacak rambut Baekhyun. Ia berdecak lalu kembali melangkah.

Sampailah kami di taman itu. Semua sudah duduk di atas karpet yang di gelar banyak oleh para staff sekolah. Ada yang bermain main disekitar, ada yang berpacaran, ada yang bercanda gurau, ada yang berlari larian, dan lain lain.

“Yya! 7 Detektifku ini akhirnya datang juga! Kalian hebat! Aku sudah mendengar berita kasus kedua kalian yang terjadi disini! Duh murid muridku yang pintar!” Kepala sekolah berlari kearah kami lalu menjabat tangan kami satu-satu. Secepat itukah berita kasus itu menyebar?

“Wah kepala sekolah tau darimana?” tanya Baekhyun. Kepala sekolah mengerling pada kami tibatiba.

“Aku melihatnya dari saat polisi datang, kalian tidak menyadari kehadiranku ya? Aigoo.”

“Ne? Eih kami tidak sadar disana juga ada kepala sekolah. Hahahaha.” Jiyoung menepuk nepuk pundak kepala sekolah, dan kepala sekolah tertawa terbahak bahak bersama.

“Yasudah, cepat cari tempat duduk. Ambil makanan dan minumnya di meja sana ya. Kalau sudah makan kalian bebas melakukan apa saja sampai jam 5 sore, setelah itu kalian kembali ke villa dan memakai yukata yang disediakan di lemari kamar lalu berkumpul di kuil pukul 6 sore, annyeong~” Ia berlalu begitu saja.

Kami berjalan menuju karpet di bawah pohon yang rindang. Sebelumnya kami sudah mengambil makanan dan minuman yang sudah di sediakan di meja panjang. Aku duduk menyandar ke pohon, angin sepoi sepoi membuat udara panas disini menjadi sejuk.

Menu makan siang hari ini sederhana, nasi goreng kimchi dan ditambah ayam goreng. Makanan penutupnya semangka. Kami memakannya dengan lahap, saat aku selesai makan dan hendak minum tibatiba,

“YYA! CHOI SOOYOUNG!” Seseorang meneriakan namaku dengan kencang, aku tersedak karena kaget, bahkan air minum yang hendak ku minum menyembur ke arah Chanyeol yang duduk di depanku.

Aku melirik kanan kiri mencari sumber suara, namun tidak menemukan orang yang memanggilku. Kira kira siapa ya?

“Yya, kau kenapa tibatiba menyemburkan minum seperti itu padaku?!” Seru Chanyeol sambil mengelap mukanya dengan tissu.

“Aku kaget bbabo! Tadi ada yang meneriakan namaku tiba tiba     “ Belum sempat aku menyelesaikan kata kataku, suara teriakan yang memanggil namaku terdengar lagi,

“CHOI SOOYOUNG!” aku mendengar jelas teriakan itu, teriakan seorang namja dan ada suara pekikkan yeoja.

“Hey, ada yang berteriak memanggil namamu! Dari hutan sana kedengarannya,” Kris berujar sambil menunjuk hutan di belakangku. Aku melirik kebelakang. Hutan yang tidak menyeramkan namun ya begitulah   

Aku berdiri dan membalikkan badan berjalan menuju hutan. Rasa penasaranku menjadi jadi saat teriakan itu terdengar lagi, benar saja, suara itu dari hutan ini.

“Sooyoung eoddiga?” Tanya Jiyoung yang kini berjalan disampingku. Para namja hanya beraut muka kebingungan tanpa mengeluarkan sepatah katapun. “Kau mau masuk  ke hutan ini? Jangan ah, seram. Ayo kita kembali ketengah taman saja.”

“Ini tidak seram, benar saja tadi di dalam hutan ada yang memanggil namaku, aku penasaran. Kalau kalian takut, tinggalkan saja aku.” Aku meyakinkan mereka lalu berjalan lagi mendekat ke hutan.

“Tunggu, kami ikut!” Seru mereka tibatiba lalu kembali berjalan. Kami semakin dekat dengan pinggir hutan yang berbatasan dengan taman ini. Aku memasuki hutan itu diikuti teman teman yang lain.

Tidak ada tanda tanda kehidupan disini     

“Kyaaaa!” Teriakan Jiyoung sukses membuatku berputar melihat kebelakang. Seseorang menarik tubuhnya, terlihat seorang namja tengah memeluk Jiyoung. Baro yang baru sadarpun akhirnya berseru,

“Yya! Neo nuguya! Jangan peluk yeojachingu-ku sembarangan!” Seru Baro yang kini menendang namja yang tengah memeluk Jiyoung. Namja yang sedang memeluk Jiyoung pun melepaskan pelukannya dan menatap Jiyoung dan mendorongnya.

“Ah! Maaf aku salah orang.” Namja itu berujar lalu membungkuk kikuk. Ia mengedarkan pandangannya dan mendapatiku. Ia melebarkan matanya dan tersenyum lebar. “CHOI SOOYOUNG!” EEEHHH?! Apakah dia yang memanggilku?

Ia berlari memelukku tibatiba, aku berusaha melepaskan diri namun sia sia, tenaganya lebih kuat.

“Yya! Lepaskan yeojachinguku!” Teriak namja yang kuyakini Chanyeol. Ia menarik tanganku sehingga aku terlepas dari namja brengsek itu. Siapa dia? Seenaknya memeluk or     ang? Tunggu, seperti nya aku pernah mengenali wajah itu.

“MINHO YYA!!” Teriakku saat baru mengenali muka namja itu. Aku baru sadar ternyata namja itu adalah adikku sendiri.

“Yya! Noona! Akhirnya kau tau juga siapa diriku, hey yepja yang disana, maaf ya kukira kau Noona-ku ehehe.” Kekeh adikku yang bodoh itu.

“Dia siapa?” Bisik Chanyeol.

“Nae Dongsaeng.” Jawabku membuat semuanya. Kaget. Tibatiba datang dua orang yeoja dari balik pohon. Yang satu berambut panjang dan di belah tengah dan yang satu lagi berambut panjang di kepang dan memakai kacamata.

“Noona, perkenalkan, ini yeojachinguku nama nya Yuri, dan yang dikepang itu namanya KaEun, dia sepupu Yuri.” Minho memperkenalkan dua yeoja itu satu satu.

“Ah annyeong hasseyo.” Sapaku, “Minho kenapa kau bisa disini? Seharusnya kan kau berada di Jepang?” Tanyaku beralih pada Minho.

“Ah kami sedang berlibur, tadi saat aku sedang memakai teropong, aku menemukan muka yeoja yang ternyata itu noona. Iseng iseng saja aku teriak memanggilmu.” Aku menjitak kepalanya saat mendengarkan penjelasan darinya.

Kami berjalan kembali menuju taman bersama Minho, Yuri dan KaEun. Terlihat beberapa teman, sunbae, bahkan hoobae memerhatikan kami yang tengah berjalan menuju pintu taman. Saat kami hendak menuruni tangga kuil, tibatiba 4 orang yang sering membully-ku menghadang jalan kami. Cish, mau apalagi mereka?

“Annyeong, wah namja yang tampan, siapa namamu? Kenapa bisa bersama anak anak idiot ini?” yya! Kalau kau tau, dia ini adikku tahu! Hemfh.

“Annyeong, naneun Choi Minho imnida. Jangan katakan bodoh, dia kakakku.” Hahaha, dengar itu Krystal? dia adalah kakaku hahaha, dengar itu. “tapi menurutku dia sedikit idiot jika sedang berkutat dengan buku bukunya.”

“yya! Choi Minho!” Erangku menendang pantatnya. Ia hampir terjungkal kedapan namun ditolong sang kekasih yaitu Yuri.

“Yya, noona appo!” Rengek Minho. Kami berjalan lagi tanpa menghiraukan 4 orang tadi. Jiyoung menggandeng tanganku sambil berbisik, “Adikmu tampan ya? Nama dia Minho?”

“Tidak, dia Minho adikku yang jelek dan idiot.” Balasku tanpa berbisik, si yang punya namapun merasa dan langsung mengehentikan langkah nya dan berbalik manatapku, “Mwo?”

“Noona! Kau benar benar tidak berubah ya? Bahkan kau yang lebih jelek dibanding aku. Apa buktinya kalau aku jelek? Kalau aku jelek mana mungkin aku mempunyai yeojachingu dan fans?” Tunggu, apa arti kata fans yang ia maksud?

“Maksudmu?”

“Ya begitulah, aku mempunyai banyak fans di sekolah, bahkan mereka membuat club para fans ‘Choi Minho’ dan membuat fancafe untukku.” Ia membanggakan dirinya sendiri sambil membusungkan dada.

“Apakah sudah ada antifancafe untukmu?” tanyaku. Ia menggelng, “Bagus, akan menjadi orang pertama yang akan membuat ANTI fancafe untukmu.”

“yya Noona!” kami bertengkar terus terusan sepanjang perjalanan, sampai sampai mengabaikan kehadiran yeoja chingu kami dan teman temanku.

Kami sekarang sudah berada di tepi pantai. Namun terasa ada yang janggal    ya benar! Kemana yeojachingu nya Minho?

“Minho-ya, mana Yuri?” Tanya yeoja berkacamata yang bernama KaEun itu. Si yang ditanya bengong sebentar lalu melirik sana sini.

“Molla, mana Yuri? Yuri mana?” Ia bertanya dengan panik. Lalu mengambil ponselnya dan berusaha menghunbungi yeoja-nya. Kulihat teman temanku mulai main di pinggiran pantai layak nya seperti seorang anak kecil.

Chanyeol mendekatiku dan tibatiba menggendongku ala bridal style. Aku bingung aku mau dibawa kemana dan ternyata                   

“Wuaaaah!” Teriakku ketika ia menjeburkanku ke air laut yang dalamnya hanya sepinggang. Rambut dan pakaianku basah semua. Ia tertawa terbahak bahak bersama Baekhyun disampingnya. Panta ini cukup menyeramkan, baru beberapa meter masuk ke alam air, tibatiba langsung dalam bagi anak kecil. Aku bukan anak kecil tapi mantan anak kecil. Kalau tidak mengerti diam saja.

“Kalian berdua awas ya!” Seruku namun greeekkk    ! Kakiku kram mendadak membuat badanku terbawa arus ombak pantai. “yya!” pekikku. Kakiku tidak bisa digerakan sama sekali, rasa sakit menghantui pergelangan kakiku sampai paha.

“Sooyoung!” Teriak yang lain. Aku sudah kebanyakan menelan air laut yang asin, semakin lama semakin kakiku tidak bisa mencapai pasir yang ada dilaut. Ombak terus membawaku ketengah pantai, aku kewalahan melawan dengan tangan, ombak itu cukup besar dan terus menghanyutkanku, tubuhku sudah lemas dan tidak bisa bergerak. Aku tenggelam, aku tidak bisa bernafas sama sekali. Heeuuggh     tidak, andwe! Perlahan semua menjadi gelap dan       

 

TBC

 

nguaaaah maaf di chap ini agak absurd ceritanyaa, author bingung mau dilanjutkan seperti apalagi setelah kasus kedua selesai >.< mianhamnidaaa yeoreobeun! *bow*

RCL please~

37 thoughts on “Sherlock Holmes Academy – [Chap’7] White [Second cont’]”

      1. Sooyoung kok bisa kram sih kakinya ??
        Chanyeol juga sih pake jeburin Soo kelaut segala…
        Terus si Yuri ngilang kemana juga ??

        Keep writing, ne ^^
        Fighting !!!!

        #ikutannimbrung

  1. Soo unnie hanyut, soo unnie hanyut #Teriak Pake TOA
    Chanyeol cepat selametin soo unnie #rusuh 😀

    Next Part ditunggu 😀

  2. kasus kedua kurang nge-feel mystery nya masa ‘-‘ mungkin karena alurnya kecepetan. santai aja kali saeng, fighting! ^.^)9
    aku rasa ad mindless disini. maksud aku, disitu ada perkiraan kalo terdapat darah pelaku. so, kamu bisa nambah konfliknya disana dan nyimpen dulu tentang MinYul momentaku rasa ad mindless disini. maksud aku, disitu ada perkiraan kalo terdapat darah pelaku. so, kamu bisa nambah konfliknya disana dan nyimpen dulu tentang MinYul momentaku rasa ad mindless disini. maksud aku, disitu ada perkiraan kalo terdapat darah pelaku. so, kamu bisa nambah konfliknya disana dan nyimpen dulu tentang MinYul momentaku rasa ad mindless disini. maksud aku, disitu ada perkiraan kalo terdapat darah pelaku. so, kamu bisa nambah konfliknya disana dan nyimpen dulu tentang MinYul moment-nya.
    review ku masih di penempatan tanda baca yaa antara titik dan koma itu kamu masih harus belajar lagi 🙂
    untuk next kasusnya kenapa ga coba buat genre fantasy aja? kan keren tuh kalo detektif masuk/terjebak di dunia fantasy. soalnya kan det

    1. ohiyaya bener bener aku gakepikiran xD namanya juga ff ngebut ngeheheeh xD lain kali kl ada waktu luang aku sempetin memperbaiku semuanya deh,
      wuaah bener aku mau coba masukin ke genre fantasy ah kayak nya rame jugatuh. Gomawo atas kritik dan sarannya eonn!!!!’-‘)9 nado fighting! ;3

  3. lhoooo?! yuri nya hilaang!
    sooyoung unnie hanyuuut!! bencana! musibaaah! #abaikan
    jadi yuri nih kasus selanjutnya? trus kalo sooyoung hanyut, gimana dong?!
    kalo baca ff ini jadi kangen sama detective conan #curcol
    pokoknya bikin penasaran deh, keep writing 😀

  4. itu sooyoung kenapa?
    yuri kemana?
    kok tiba2 minho dkk munculnya dari hutan??
    nah kan, aku udah nebak kalo pelakunya. diantara 2 cewek itu dan dikarenakan masalah cinta haha~
    sooyoung pokoknya harys selamat
    apa jangan-jangan sooyoung mau ketemu nyi roro kidul(?)
    mian ngelantur /deep bow/
    kelanjutannya ditunggu 🙂

  5. WOY ITU SOOYOUNG KELELEP WOY! CHANYEOL TOLONGIN NAPAAA ADUUUC /rusuh/
    Aduc itu Yuri kemana lagi, bisa jadi kasus ketiga itu. Etapi itu itu Sooyoungnya kelelep mau nyari Yuri nya gimane
    Penasaran bingit, lanjutannya ditunggu. Paiting ‘-‘)9

  6. sooyoung pemberani ya disini:’D
    waduh yuri kemana itu kok tbtb hilang:”o

    ya ampun chanyeol usilnya kebangetan kasian sooyoung itu-_-

    omo! sooyoung tenggelam?!?!

    wah makin penasaran><

  7. minho gak manly! ceweknya tenggelem itu gimana bukannya ditolongin!
    kok malah sama sooyoung sih? dan sooyoungnya juga ikutan kelelep?
    nggak paham deh tuh cowok-cowok,
    badan kuli semua pula, eh taunya, ckckck

Leave a reply to shafaaazamzammm Cancel reply