Fate

Title : Fate || Author : Winterchan || Genre : Romance || Length : Drabble || Rating : G

Main Characters : Choi Sooyoung, Oh Sehun.

Disclaimer : This story is purely mine.

note : it is also posted on my personal blog.

***

“Tap tap tap…” langkah kaki seorang lelaki terdengar cukup jelas di sebuah taman yang memang terbilang cukup sepi itu, jelas saja, jam menunjukkan pukul 05.30 PM. Lelaki itu terus melangkahkan kakinya menuju mobilnya yang ia parkirkan tidak jauh dari taman.

Merasa ada yang janggal, ia menengokkan kepalanya ke belakang. Tidak ada apa-apa. Bulu kuduknya jadi merinding dengan sendirinya. “Tap tap tap..” ia kembali melangkah, tetapi baru beberapa langkah, ia kembali merasakan sesuatu, tidak, seseorang mengikutinya. Ia kembali menoleh ke belakang, dahinya mengernyit heran, tidak ada satu orang pun disini kecuali dirinya.

Sengaja ia memelankan langkahnya untuk memastikan perasaannya. Benar. Itu dia, langkah kakinya terdengar. Ia memutar badannya cepat, lalu dengan sigap ia berancang-ancang memasang kuda-kuda. Mungkin sekarang lelaki itu terlihat konyol dengan pose bodohnya.

Ia menegakkan tubuhnya kembali, lelaki berpostur tinggi itu sekali lagi tak menemukan apa-apa di pandangannya. Namun kemudian sesuatu, tidak, seseorang berhasil membuat lelaki itu menoleh kebawah dengan menarik pelan baju sang empunya. Lelaki tadi menghembuskan nafasnya lega, ternyata yang mengikutinya bukanlah hantu atau semacamnya, melainkan hanyalah seorang bocah kecil yang tingginya hanya sekitar lututnya saja. Pantas saja dari tadi bocah itu tidak terlihat.

Lelaki tadi mensejajarkan dirinya dengan bocah di depannya, “Siapa namamu adik kecil?”

“Namaku Jungkook, hyung!” jawab bocah tadi bersemangat.

“Kenapa kau sendiri? Dimana orang tuamu? Ini sudah hampir malam lho” Bocah tersebut mengerucutkan bibirnya imut, “Mana kutahu, tadi aku bersama Noo…”

“Jungkook! Jungkook!” ucapan bocah itu terhenti ketika tiba-tiba saja terdengar teriakan seorang wanita, suaranya terdengar panik. Wanita tadi menyapukan pandangannya keseluruh penjuru taman, lalu berhenti ketika indera penglihatannya menangkap sesuatu.

“Aigoo, Jungkook kau kemana saja? Kau membuat Noona khawatir.” Wanita tadi segera menggendong bocah yang bernama Jungkook itu. Sedetik kemudian ia baru menyadari kehadiran lelaki yang dari tadi berada di depannya.

“U-uh, maaf sepertinya bocah ini merepotkanmu ya?” wanita tadi bertanya kikuk. Lelaki di depannya menggeleng kuat, “Tidak kok, tidak sama sekali,” ucap lelaki itu seraya tersenyum canggung.

Dengan tiba-tiba, gadis itu menyodorkan tangan kanannya ke arah lelaki di depannya, “Oh ya, aku Choi Sooyoung.” Lelaki di hadapannya termenung sebentar sebelum akhirnya menjabat tangan Sooyoung, “Oh a-aku se-Sehun,” ucapnya tergagap, Sehun tidak tau mengapa, ia merasa gugup setengah mati berdiri di depan Sooyoung, menjabat tangannya pula.

Sooyoung menengadahkan kepalanya keatas, “Sepertinya hari sudah semakin gelap, aku dan Jungkook harus pulang,” ujar Sooyoung. “B-baiklah,” ucap Sehun masih dengan logat gagapnya, membuat Sooyoung menatap kearah Sehun heran, “Kenapa bicaramu gagap? Kau sedang sakit ya?” tanya Sooyoung heran.

“Ti-tidak kok.” Ugh lagi-lagi nada bicaranya terdengar bodoh. Ia merutuki dirinya sendiri, “Sejak kapan kau punya penyakit gagap, Oh Sehun?!” Gumamnya seraya memukul pelan dahinya.

“Begitukah? Kalau begitu aku pulang dulu ya Sehun-ssi,” ucapnya berpamitan lalu membalikkan badannya. Belum satu langkah Sooyoung berjalan, Sehun segera menahannya.

“Eh tapi ini sudah malam. Kau tidak ingin kuantar?” tawar Sehun, matanya menyiratkan sebuah harapan, berharap gadis di depannya mengiyakan ajakannya.

“Ah sepertinya itu terlalu merepotkan, aku bisa naik bus,” tolak Sooyoung halus. Sehun sedikit kecewa mendengarnya. “Kalau begitu aku antar sampai halte saja, bagaimana?” tawar Sehun lagi, ia tidak mau menyerah begitu saja. “Baiklah.”

Mereka berjalan dalam diam menuju halte bus, dengan Jungkook yang digendong oleh Sehun. Bocah itu memang sudah terlelap sejak tadi. Sehun memang menawarkan untuk menggendong Jungkook melihat Sooyoung yang kelelahan menggendong bocah itu, dengan sedikit pemaksaan.

Setelah beberapa lama keduanya terdiam, Sooyoung membuka suaranya, “Busnya datang, terima kasih telah mengantar sampai sini,” ucapnya tersenyum. Sehun segera menyerahkan bocah digendongannya kepada gadis di depannya, membuat sang bocah menggeliat sedikit. “Sama sama, hehe.” Jawab Sehun seraya meluruskan punggungnya.

“Aigoo  maaf, sepertinya adikku berat sekali ya?” “Tidak apa apa kok”

“Ah aku harus pergi sekarang, sekali lagi terima kasih Sehun-ssi,” pamit Sooyoung. “Ne, hati-hati di jalan.” Sooyoung kemudian segera masuk ke dalam bus tanpa menyadari sesuatu jatuh dari tas yang dipakainya. Ia berniat memanggil Sooyoung, namun terlambat, bis sudah melaju.

Sehun berjongkok, berniat mengambil barang yang terjatuh. Ternyata sebuah pin. Terdapat sebuah tulisan diatas pin tersebut, sebuah nama salah satu universitas di Korea, yang kebetulan adalah universitas dimana Sehun menimba ilmu,

SM University.

Sehun tersenyum cerah melihat tulisan yang tertera diatas pin yang dipegangnya,

“Hehe, takdir atau kebetulan kah? Sepertinya setelah ini kita akan sering bertemu, Sooyoung Noona.”

-END-

***

Gimana gimana? Jelek? iya. Hancur? Juga iya.
emang kebiasaan aku kali ya, kalo bikin ff suka ga nyambung sama judulnya ㅠㅠ Ampuni author ;A;

Terus Author juga gatau sebenernya ini termasuk drabble apa ficlet. Kalo drabble kok kayanya ini kepanjangan. Kalo ficlet tapi kayanya ini kependekan ya? Author galau ;A;
Yaudalah anggap aja ini drabble ._.

Seperti biasa bagi yang udah baca, jangan lupa komennya ne 🙂

Makasih ne 😉